Di balik aksinya yang inspiratif, ia memiliki alasan utama untuk tergerak menolong siapapun yang membutuhkan. Momo Wikan selalu membayangkan, bagaimana bila ia berada di posisi orang yang kesulitan di jalan dan tidak ada satupun yang menolong. Terlebih, ia juga pernah merasakan berada di posisi tersebut. Baginya, dengan menolong orang lain, jadi bentuk balas dendam terbaik yang bisa ia lakukan.
Berkaitan dengan biaya yang Momo Wikan keluarkan dari kantongnya sendiri, kebanyakan berasal dari penghasilan usaha wiraswata yang ia jalani. Namun ia tidak pernah berharap setiap uang yang dikeluarkan akan kembali padanya. Semua yang ia keluarkan semata-mata untuk menolong, Momo Wikan juga mengaku hanya mengharapkan kelancaran bagi rezekinya saja.
Menurutnya, apapun yang ia tunaikan tersebut adalah rezeki orang yang sedang kesulitan, tetapi melalui perantara (wasilah) dirinya. Selain karena niat hati yang tulus, Momo Wikan juga menceritakan alasan lain yang melatarbelakangi kegiatan ini. Ia berkeinginan agar siapapun yang pernah bertemu dengannya, selalu teringat sosoknya dalam hal kebaikan.
Momo Wikan juga berharap agar segala perbuatan yang sudah ia lakukan selama ini tidak akan terputus. Setiap usai membantu orang lain, ia selalu berpesan untuk turut membantu siapapun yang sedang kesulitan agar amal ini tidak terputus atau berhenti begitu saja. Bukan hanya untuk menebar kebaikan, tapi baginya cerita atau kenangan yang ditinggalkan manusia sebagai makhluk yang pasti akan mati, juga tak kalah berarti.
Saat sesi wawancara tersebut, terucap oleh dirinya sebuah nasihat bijak yang selalu dipegang dalam hatinya. Momo Wikan mengatakan, "dunia ini dipenuhi oleh orang-orang baik, jika kamu belum pernah menemukannya, maka jadilah salah satunya."
Momo Wikan menceritakan, ia belum pernah menemui tantangan atau kesulitan yang berarti pada saat berkeliling. Menurutnya, tantangan utama justru datang dari penampilannya. Tak jarang, saat dirinya hendak menolong orang atau saat ada orang lain yang meminta tolong, banyak yang takut dan menunjukkan gestur waspada. Namun reaksi itu tidak menjadi masalah berarti, ia selalu mengutarakan pesannya dengan bahasa yang halus dan menghargai, harapannya agar orang lain dapat lebih terbuka.
foto: TikTok/@momo.wikan
Pria dengan pengikut TikTok lebih dari 40 ribu itu juga menyampaikan, hampir di setiap video yang ia tayangkan selalu memberikan solusi bagi orang-orang yang sedang kesulitan. Baik solusi dalam bentuk tunai, membantu mencarikan bala bantuan, dan bahkan ikut mengantarkan hingga sampai depan rumah walau menempuh jarak yang sangat jauh.
Dalam berbagai kesempatan, setelah usai membantu orang lain, Momo Wikan seringkali mendapat tawaran imbalan atas jerih payahnya. Namun ia dengan teguh menolak imbalan yang ditawarkan itu. Menurutnya, ada yang lebih utama dibanding imbalan, yaitu doa. Bagi Momo Wikan, doa-doa baik seperti doa untuk kelancaran rezeki dan doa untuk kesehatan, tidak ternilai harganya.
Uniknya, ternyata ia harus menggunakan berbagai siasat untuk menolak imbalan. Siasat itu diperlukan agar ia lebih tulus menjalani kegiatannya tanpa mengharapkan imbalan apapun.
Pernah satu waktu, ia bertemu pria paruh baya yang hendak menuju Solo dari Kulonprogo. Saat itu, mobil yang dikendarai pria itu mengalami pecah ban ketika berada di daerah Jombor. Momo Wikan pun membantunya mengganti ban mobil dengan ban serep. Setelah itu ia diberi uang Rp 200 ribu sebagai tanda terima kasih. Namun tentu ia tolak dengan siasat yang bikin pria itu tak berkutik.
"Kan saya yang nawarin pak, bukan bapaknya yang minta tolong, nanti Tuhan saya marah, ini tadi beneran niat nolongin atau cuman mau cari duit?" ucap Momo Wikan.
foto: brilio.net/Zidan Fajri
Momo Wikan juga mengungkapkan adanya tawaran bantuan donasi dari orang-orang yang hendak turut membantunya melakukan aktivitas berkeliling. Saking banyaknya yang ingin membantu melalui perantaranya, dulu ia sempat membuka rekening bank khusus donasi bagi para donatur yang ingin menyumbang. Setelah terkumpul banyak, ia salurkan seluruh dana donasi dalam rekening kepada siapapun yang membutuhkan.
Namun setelah itu, Momo Wikan berhenti membuka layanan donasi. Penyebab utamanya, ia merasa kurang nyaman membawa uang yang bukan hak miliknya. Ia juga merasa cukup kerepotan mengatur uang donasi tersebut sendirian.
Hingga hari ini ia tidak lagi membuka rekening khusus untuk donasi. Namun jika ada orang yang hendak menawarkan donasi sebagai bentuk nazar atau hal lain yang jelas akad serah terimanya, akan diterima. Seperti membelikan bensin motor yang mogok, membelikan tiket bis bagi orang yang kehabisan uang saku, dan bahkan ODGJ yang belum makan, akan dibelikan makanan.
Di akhir sesi wawancara, Momo Wikan mengatakan apapun yang ia sampaikan bukan seolah-olah untuk terlihat seperti orang bijak. Ia hanya berbagi pengalaman yang pernah dilalui selama hidupnya, baik kejadian yang pedih, senang, pahit, dan bahagia.
"Apa yang sudah saya contohkan, yang saya lakukan dapat menjadi contoh, bagi seluruh kalangan, terutama anak muda yang sebelum-sebelumnya belum terpikirkan atau terlintas di hatinya, bisa melakukan apa yang saya contohkan, terlebih kepada orang-orang yang memiliki gaji dan pangkat tinggi, agar selalu ingat dengan saudara-saudara kita yang dibawah," pungkasnya.
Sebagai penutup, Momo Wikan menambahkan tentang arti kebahagiaan menurutnya, "bahagia itu bukanlah ketika kita tersenyum saat menerima sesuatu, tetapi bahagia itu adalah ketika kita bisa mengukir senyuman di wajah orang lain, ketika bisa berbagi sesuatu, karena di situlah letak kebahagiaan sesungguhnya."