Brilio.net - Cantik, pintar, dan punya segudang prestasi. Kalimat ini sangat tepat disematkan pada Firyal Nadiah Rahmah, dokter muda yang sekaligus berprofesi sebagai make up artist dan entrepreneur. Perempuan kelahiran Mataram, Lombok 11 April 1996 ini sukses mengukir prestasi di bidang akademik dan non akademik.
Perempuan yang akrab disapa Dokter Firyal ini, lulus menyandang predikat cumlaude dengan IPK 3,85 jurusan Pendidikan Dokter di Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya, Malang. Tak puas hanya menyandang gelar S1, ia melanjutkan pendidikan program pascasarjana biometik di kampus yang sama dan lulus dengan IPK cumlaude 3,82. Sebagai dokter muda, Firyal sudah menyandang jabatan Provider Aktif Resusitasi Neonatus sejak 2018.
Di luar kampus, ia juga menorehkan prestasi akademik yang gemilang. Ia menjadi juara 2 Chemistry Olympiade Surabaya, Oral presentator 1st International Conference in Stem Cell and Biomedical Sciences, Provider Resusitasi Neonatus 2018-2023.
Di bidang non akademik prestasinya juga terbilang moncer. Ia menyandang Kartini Award 2019 yang diikuti beberapa perempuan inspirasi dari berbagai daerah di Indonesia.
Saat ini, Firyal bekerja sebagai General Practitioner di Rumah Sakit Ibu Anak (RSIA) Soerya Sepanjang, Sidoarjo dan juga Aesthetic Doctor di beberapa klinik kecantikan. Di usianya yang masih muda, perempuan berusia 24 tahun ini sudah disibukkan dengan seabrek kegiatan.
Dokter yang juga seorang entrepreneur ini masih harus menjadi narasumber dan moderator di berbagai seminar lewat zoom dan instagram live di akun instagramnya @firyalnadiahrahmah. Pun begitu, ia jalani dengan penuh tanggung jawab dan bisa membagi waktu dengan seimbang.
“Dalam pengaturan jadwal dan kegiatan, saya tidak bisa lepas dari plan list dan schedule board. Karena semua harus saya rencanakan dan jadwalkan, agar jadwal jaga saya di rumah sakit tidak bertabrakan,” katanya.
Menjadi dokter merupakan cita-cita Firyal sejak kecil. Ia mengikuti jejak sang ayah yang seorang dokter spesialis anak. Ia sering diajak ayahnya ke RSCM Jakarta untuk melihatnya memeriksa dan melihat pasien.
“Dari situ keinginan menjadi dokter muncul. Bagi saya, sebaik-baiknya pekerjaan adalah yang dapat membawa kita berjasa bagi orang lain. Melihat pasien yang sembuh karena saya adalah kebahagiaan yang patut saya syukuri," ujarnya.
Sementara bermain make up adalah hobinya. Keahlian merias wajah, ia warisi dari sang bunda yang juga menguasai dunia kecantikan, khususnya makeup pengantin muslim. Bahkan, ibu Firyal juga pernah terpilih sebagai Kartini Awards pada tahun 2018 lalu.
“Tidak cuma ngajarin make up, ibu juga mendaftarkan saya untuk ikut beberapa workshop make up untuk mempertajam skill saya. Berkat dukungan ibu, sekarang saya sudah mendapat kepercayaan dari orang-orang sebagai make up wedding. Sebelumnya hanya menyediakan jasa make up wisuda, lamaran dan prewedding saja,” jelas Firyal.
Kedua profesi yang bertolak belakang itu sudah ia jalani sejak 2017. Meski memiliki dua profesi yang berbeda, Firyal sangat menikmatinya dan tahu betul mana yang menjadi prioritasnya.
“Walau dalam praktiknya, menjalankan keduanya memang berat dan harus pintar membagi waktu, saya tahu mana yang jadi prioritas saat dihadapkan pada keadaan genting. Bagaimana pun, keselamatan pasien saya nomor satu,” tuturnya.
Menjadi dokter, make up artist sekaligus enterpreneur rupanya belum membuat Firyal puas. Ia masih memiliki keinginan melanjutkan pendidikan ke jenjang spesialis. Mengikuti jejak ayahnya, menjadi spesialis anak.
Tidak sampai di situ. Ia bermimpi mendirikan klinik atau rumah sakit ibu dan anak milik keluarga. Rumah sakit ini nantinya akan ia kelola bersama ayahnya dan adiknya.
Firyal tidak ingin menikmati ilmunya seorang diri. Ia pun memberdayakan perempuan muda di daerahnya agar menguasai ilmu tata rias. Hal ini ia lakukan untuk membuka lapangan pekerjaan baru dan meningkatkan SDM di lingkungan tempat tinggalnya.
“Saya ingin memberdayakan perempuan muda di daerah saya yang belum punya pekerjaan supaya bisa belajar dan menguasai ilmu tata rias. Saya akan membuka kelas kursus. Kalau sudah pada mahir, nanti saya programkan untuk menerima karier,” tutupnya.