Brilio.net - Mantan Wakil Presiden Indonesia ke-9 sekaligus Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Hamzah Haz meninggal dunia di usia 84 tahun. Kabar meninggalnya Hamzah Haz diketahui dari pesan WhatsApp kalangan wartawan yang dibenarkan oleh politisi PPP, Syaifullah Tamliha.
"Ya (meninggal dunia) di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat," kata Tamliha, dilansir dari liputan6.com, Rabu (24/7).
Namun, belum diketahui penyebab meninggalnya Hamzah Haz. Jenazah Hamzah Haz akan disemayamkan di rumah duka, di Jalan Tegalan, Matraman, Jakarta Timur. Untuk selanjutnya akan dimakamkan di pemakaman keluarga di Bogor, Jawa Barat.
foto: Liputan6.com/Herman Zakharia
Meninggalnya Hamzah Haz tentu menyisakan duka mendalam, bukan hanya bagi keluarga, namun juga segenap masyarakat Indonesia. Mengingat, Hamzah Haz memiliki kontribusi yang besar semasa hidupnya.
Sebelum terjun ke dunia politik, pria yang lahir di Kalimantan Barat, 15 Februari 1940 ini mengawali karier sebagai guru. Selanjutnya, ia berpindah karier sebagai wartawan surat kabar Bebas di Pontianak hingga menjadi Pimpinan Redaksi Umum Berita Pawau di Kalimantan Barat.
Dari anggota DPR jadi Ketua Umum PPP
foto: Instagram/@warnapelangi_dispusib_bwi
Karier politiknya bermula ketika Hamzah bergabung dengan Nahdlatul Ulama (NU). Ia yang sempat menjabat sebagai Wakil Ketua DPW NU Kalimantan Barat, diangkat menjadi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Barat mewakili Partai Nahdlatul Ulama.
Ketika Partai NU melebur ke dalam Partai Persatuan Pembangunan (PPP) pada 1971 akibat kebijakan fusi dan penyederhanaan partai politik, Hamzah tetap melanjutkan kiprahnya di dunia politik. Kariernya pun semakin menanjak dengan dilantiknya sebagai DPR dari Kalbar pada 1971 silam dan diangkat sebagai Ketua Umum PPP.
Hamzah pun terus berkecimpung di dunia politik sebagai anggota DPR sampai 1990-an, yakni menjadi Ketua Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) selama dua periode, yaitu 1992-1997 dan 1997-1998.
Bolak-balik jadi menteri di dua era pemerintahan sampai akhirnya dilantik sebagai wapres
foto: Twitter/@kemensetnegRI
Kemudian, pasca reformasi 1998 dan berakhirnya pemerintahan Orde Baru yang dipimpin Presiden Soeharto, Hamzah diajak masuk ke dalam kabinet. Posisi Ketua Umum PPP inilah yang membawa Hamzah Haz menjabat sebagai menteri investasi/kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), di bawah kepemimpinan Presiden BJ Habibie yang menggantikan Soeharto.
Hamzah Haz sempat mengundurkan diri sebagai menteri pada 10 Mei 1999. Namun akhirnya kembali lagi menjadi menteri saat Abdurrahman Wahid atau Gus Dur diangkat menjadi presiden. Oleh Gus Dur, Hamzah diangkat sebagai Menteri Negara Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat dan Pengentasan Kemiskinan pada 29 Oktober 1999.
Hingga pada 26 Juli 2001, Hamzah terpilih menjadi wakil presiden ke-9 setelah unggul dalam tiga putaran pemilihan yang dilakukan oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat. Hamzah Haz menjabat Wapres mendampingi Presiden RI ke-5 Megawati Soekarnoputri selama 3 tahun dari 2001-2004.
Recommended By Editor
- Momen petugas bongkar jeleknya fasilitas kerja berujung dipanggil, ini penjelasan pejabat Damkar Depok
- Nagita Slavina diusulkan jadi cawagub dampingi Bobby Nasution, PKB: punya banyak followers di medsos
- Dirjen Aptika mengundurkan diri bentuk tanggung jawab moral atas gangguan PDNS 2
- Mundur dari jabatannya sebagai Kepala Otorita IKN, Bambang Susantono ungkap 11 bulan belum digaji
- Cara Ganjar Pranowo beri ucapan selamat ulang tahun ke Anies Baswedan ini vibes-nya bak masih kuliah
- Desain rumah dirancang sendiri, 9 potret ruang tamu Rieke Diah Pitaloka interiornya kental etnik Jawa
- Lulusan kampus mentereng ungkap IPK cuma 2,77, begini 9 potret lawas Ridwan Kamil saat sekolah