Brilio.net - Dalam rangka menyambut Hari Santri Nasional pada 22 Oktober 2018, beberapa Pondok Pesantren melakukan rentetan kegiatan yang beragam. Mulai dari istighosah, pengajian, perlombaan, ziarah makam wali dan sebagainya.

Tak hanya para tokoh pesantren dan santri, sejumlah menteri atau pejabat ikut menyemarakkan rangkaian Hari Santri Nasional.

Nah, salah satu ciri khas dari kaum santri adalah sarung. Tak heran, banyak orang menyebut mereka sebagai kaum sarungan. Brilio.net telah merangkum beberapa potret momen menteri Kabinet Kerja mengenakan sarung dari berbagai sumber, Kamis (11/11).

1. Hanif Dzakiri

Menteri Pakai Sarung  2018 brilio.net

foto: Twitter/@KemnakerRI

Lahir di Semarang, Hanif Dzakiri adalah Menteri Ketenagakerjaan di Kabinet Kerja. Ia pernah belajar di SMA Al Muayyad, yang berada di lingkungan Pondok Pesantren Al Muayyad Solo.

2. Lukman Hakim Saifuddin

Menteri Pakai Sarung  2018 brilio.net

foto: liputan6.com

Menjabat sebagai Menteri Agama di Kabinet Kerja, Lukman Hakim Saifuddin dulunya adalah santri Pondok Modern Darussalam, Gontor, Ponorogo, Jawa Timur.

3. Mohammad Nasir

Menteri Pakai Sarung  2018 brilio.net

foto: Instagram/@mohamad.nasir27

Mantan Rektor Universitas Diponegoro kini menjabat Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi di Kabinet Kerja. Dulu, Mohammad Nasir pernah mengenyam pendidikan di Pondok Pesantren Mambaul Ilmi Asy-syar'y dan Pondok Pesantren Al-Islah, Kediri.

4. Imam Nahrawi

Menteri Pakai Sarung  2018 brilio.net

foto: Instagram/@naharawi_imam

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi merupakan salah satu menteri yang pernah merasakan belajar di Pondok Pesantren. Ia merupakan alumni Pondok Pesantren Al Kholiliyah An Nuroniyah, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur.

5. Abdurrahman Mohammad Fachir

Menteri Pakai Sarung  2018 brilio.net

foto: Twitter/@MNKahmi

Tak disangka ternyata Wakil Menteri Luar Negeri Abdurrahman Mohammad Fachir merupakan lulusan dari Pondok Pesantren Modern Darussalam Gontor, Jawa Timur. Keilmuannya tentang Islam tak diragukan lagi.