Brilio.net - Di balik pria sukses, selalu ada wanita hebat di belakangnya. Ungkapan ini bukan slogan semata. Hampir di setiap kesuksesan seorang pria kerap ada dukungan kuat sosok wanita di baliknya. Hal inilah yang dialami dr Wahyu Triasmara, pencipta DRW Skincare, seorang dokter yang harus melalui jalan berilku sebelum meraih sukses?
Adalah Nita Yulianti, sang istri yang menjadi sosok penting dalam perjalanan karier Wahyu. Saat mengalami kesulitan akibat menjadi korban penipuan investasi, Wahyu yang nyaris depresi mendapat dukungan Nita.
Perempuan ini juga yang akhirnya membuka jalan bagi Wahyu untuk meraih kesuksesan seperti sekarang. Nita selalu mendukung dan menemani Wahyu dari nol. Dari bukan siapa-siapa hingga menjadi pebisnis sukses. Kini produk DRW Skincare racikan Wahyu kini sudah dikenal ke seluruh Indonesia. Bahkan, produk ini memiliki pabrik sendiri di Kota Demak, Jawa Tengah dan Gresik, Jawa Timur.
Alhamdulillah, saya sangat bersyukur DRW Skincare bisa sampai seperti sekarang ini. Semua berkat Allah SWT dan tak luput dari bantuan dan dukungan istri saya yang tercinta, ujar Wahyu.
Keberhasilan DRW Skincare melewati proses yang sangat panjang. Kehidupan pasangan Wahyu dan Nita mulanya biasa-biasa saja. Mereka berdua lahir dari keluarga sederhana. Nita saat kelas 2 SD, diajak merantau oleh ibunya untuk mengubah nasib dari Pati, Jawa Tengah ke Kabupaten Paser, Kalimantan Timur.
Karena ekonomi keluarga yang pas-pasan, untuk mendapatkan uang jajan Nita ikut di warung makan tempat orangtuanya bekerja, membantu menjual dan mengantar jerigen minyak setiap hari ke pembeli.
Saat kecil, Nita bermimpi ingin memiliki rumah tingkat karena sering melewati rumah seperti itu setiap ia berangkat sekolah sejak TK sampai kelas dua SD selama tinggal di Pati. Ia sendiri saat itu bersama orangtuanya tinggal di rumah nenek dan kakeknya yang terbuat dari kayu dan anyaman bambu.
Nita tinggal di Tanah Paser, Grogot hingga tamat SMA. Setelah itu ia melanjutkan pendidikan kebidanan di Akademi Kebidanan Gema Nusantara Bekasi. Setelah lulus, saya sempat kembali ke Tanah Grogot untuk menjadi bidan selama dua tahun di sana. Hingga akhirnya menikah dengan Wahyu pada 2012 dan diboyong ke Jawa, kenang Nita.
Sebelum menikah, Wahyu dalam kondisi terlilit utang hingga hampir Rp 1 miliar karena ditipu teman bisnisnya. Tetapi, Nita masih tetap mau menerima dan bersedia menikah dengannya. Setelah tinggal di Jawa, Nita sempat melamar ke beberapa rumah sakit, hingga beberapa bulan tak kunjung ada panggilan. Mencari pekerjaan khusus kebidanan memang terbilang sulit, sebab lapangan pekerjaanya pun sangat minim.
Di Jawa saya sulit dapat kerja. Lamar ke beberapa rumah sakit sampai berbulan-bulan hasilnya nihil. Sementara suami giat bekerja di dua rumah sakit dan satu klinik untuk mengembalikan uang investasi orang-orang. Akhirnya saya memutuskan jualan jilbab dan baju muslim yang Alhamdulillah berjalan tiga tahun, jelas Nita.
Akibat terlalu gigih bekerja untuk mengembalikan uang para korban, pasangan ini tak kunjung dikaruniai buah hati. Akhirnya, pada 2014 mereka fokus program momongan hingga toko tempatnya berjualan terpaksa ditutup.
Saking sibuk kerja cari uang, sampai tidak perhatian sama diri sendiri. Hasilnya, tidak kunjung diberi momongan. Setelah berbagai upaya kami lakukan, Alhamdulillah akhirnya saya hamil dan kembali membuka toko di garasi rumah. Sementara suami masih praktik di rumah sakit dan klinik kecantikan di Purworejo, papar Nita.
Saat menjalani program hamil itulah Wahyu bisa meracik skincare untuk istrinya yang berjerawat karena menjalani program hamil akibat terlalu banyak mengonsumsi bahan hormonal. Ternyata produk racikan Wahyu manjur. Dari situlah skincare buatan Wahyu mulai dikenal. Meski dalam keadaan hamil, Nita tetap gigih dan gencar mempromosikan produk skincare mereka hingga akhirnya terbentuk jaringan bisnis online DRW Skincare.
Pasangan ini kemudian mengembangkan bisnisnya dengan membuat pabrik kosmetik dan merambah ke bisnis properti. Selain itu, mereka juga akan menjajal bisnis kontraktor, tour travel haji dan umroh, transportasi, penginapan dan resto dan cafe. Sekarang, pasangan ini telah menikmati hasil dari jerih payah perjuangan mereka. Kini karyawan mereka sudah berjumlah ratusan dengan ribuan beauty consultant di seluruh Indonesia.
Recommended By Editor
- Kisah pakar SEO internasional yang kini berbagi ilmu lewat Backlinko
- Kisah bisnis e-Sport ladies ini layaknya roller coaster, jatuh bangun
- Cerita fotografer raup untung dari pesepeda di Jembatan Kuningan
- 7 Kisah haru Em Enrique, pramugari yang di-PHK lalu jualan alpukat
- Ngobrol receh bareng Reggy Hasibuan, pionir komika berbahasa Inggris