Brilio.net - Tenaga kerja Indonesia (TKI) kerap dipandang sebagai kelompok yang menyedihkan. Bagaimana tidak, marak kasus pembunuhan, hukum mati, dan penyiksaan yang terjadi pada TKI. Namun berita mengagumkan justru hadir dari TKI dari Taiwan, melupakan sejenak berita sedih.
Rencananya 2,5 bulan ke depan sekitar 40 orang TKI dilatih membuat kue di Taiwan. Ini merupakan program kerjasama dari Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) Taipei dan Global Workers Organization (GWO). Pelatihan membuat kue tersebut dilaksanakan di waktu luang para TKI atau di sela-sela istirahat kerja.
foto-foto: istimewa/dok. untung subejo
"Program ini diharapkan dapat meningkatkan keahlian khusus bagi TKI, sehingga dapat berwirausaha ketika kembali ke Indonesia," jelas Kepala KDEI Taipei, Robert J Bintaryo di Kainan Vocational High School, Taiwan saat hadir dalam pelatihan membuat kue pada Minggu (10/9), dikutip dari siaran pers yang diterima brilio.net, Minggu (10/9).
Pelatihan membuat kue ini pun telah menunjukkan hasil. TKI dari Kebumen, Nurnaningsih, bahkan mampu merintis usaha kue di kampung halamannya, sementara ia juga bekerja di Taiwan. Usahanya di kampung halaman di bantu oleh saudaranya. Ia juga mengaku mendapat dukungan dari majikannya apabila ingin belajar membuat kue.
"Pelatihan ini sangat bermanfaat, sebab benar-benar mendidik kami mengolah kue dari tahap pengenalan bahan-bahan hingga jadi," tutur Nuraningsih.
Manfaat pelatihan membuat kue juga dirasakan Tarnia Tari. TKI sekaligus Ketua Fathayat Nahdatul Ulama (NU) di Taiwan ini juga mengaku mendapatkan banyak pengetahuan berkat pelatihan ini.
"Pelatihan intens selama 2,5 bulan ini sangat efektif. Insyaallah akan banyak ilmu yang bisa kami serap," jelasnya.
Persiapan pelatihan pembuatan kue menunjukan keseriusan KDEI dan GWO dalam melatih TKI. Ruangan, alat dan bahan pembuatan kue dipersiapkan secara lengkap. Tidak melulu membuat kue, bahkan TKI dikenalkan pada bisnis e-commerce. Hal ini dibuktikan dengan penyediaan unit komputer untuk pelatihan dan pengenalan bisinis e-commerce, mulai dari pemasaran produk, transaksi pembayaran, dan cara mengelola bisnis e-commerce.
Nah, meski menjadi TKI bukan berarti berhenti untuk berkreasi secara mandiri. Di mana pun kita, siapapun kita, pasti bisa berkembang asal ada kemauan dan usaha.
Recommended By Editor
- 9 Ibu negara yang paling stylish di dunia, wanita-wanita hebat nih
- 10 Gaya kocak Gibran Rakabuming balas kicauan haters yang nyinyir abis
- 5 Kisah anak memakai wig ala Disney ini bakal membuatmu haru
- Tak cuma berkarisma, 5 pemimpin daerah ini juga berparas tampan
- 8 Beda gaya bos First Travel vs bos Facebook, berbanding 180 derajat