Brilio.net - Hari kemerdekaan Republik Indonesia (RI) ke-73 dirayakan banyak pihak di berbagai penjuru Tanah Air. Namun seperti tahun-tahun sebelumnya, sorotan utama perayaan HUT RI menjelang detik-detik proklamasi tertuju pada upacara bendera di Istana Negara.

Serangkaian acara berlangsung dalam peringatan HUT RI ke-73 di Istana Negara. Mulai dari pertunjukan tari daerah, penampilan paduan suara membawakan lagu daerah, upacara bendera, sampai atraksi pasukan Tentara Nasional Indonesia (TNI)dengan menggunakan alat utama sistem persenjataan (alutsista). Salah satu suguhan TNI dari matra udara adalah atraksi sederet pesawat tempur melintasi langit Istana Negara.

Sekitar pukul 10.30 WIB, para ksatria udara dari tiga skadron, yakni Skadron 15 Iswahjudi Magetan, Skadron 16 Roesmin Nurjadin Pekanbaru, dan Skadron 11 Sultan Hasanuddin Makassar, unjuk kebolehan dalam merayakan HUT RI ke-73.

Para pilot yang mengendalikan pesawat T50i Golden Eagle (Skadron 15), F16 (Skadron 16), dan Sukhoi 27 dan 30 (Skadron 11) ini menampilkan atraksi fly pass dan bomb burst.

Lettu Pnb Christiyanto Dwi Utomo Istimewa

Para pilot T50i beserta ground crew setelah atraksi udara/foto: Istimewa

Fly pass yang dipimpin Letkol Pnb Hendra Supriyadi dengan call sign Saber mengomando 15 pilot yang terdiri dari 6 pesawat T50i, 4 pesawat F16, dan 5 pesawat Sukhoi. Sementara atraksi bomb burst Sukhoi dipimpin Letkol Pnb Anton Palaguna 'Sioux'.

Lettu Pnb Christiyanto Dwi Utomo Istimewa

Para pilot Sukhoi beserta ground crew setelah fly pass dan bomb burst di atas Istana Negara/foto: Istimewa

Salah seorang pilot T50i, Lettu Pnb Christiyanto Dwi Utomo, membagikan sekelumit pengalamannya menjadi bagian tim yang ikut beratraksi di atas Istana Negara, Jumat (17/8). Setelah latihan tiga hari, pilot dengan call sign Kraken ini menyatakan tak ada kendala berarti saat beratraksi.

"Hanya masalah cuaca yang haze (tidak clear) sehingga menyulitkan kita melihat target atau istana dari atas," ujar alumni AAU 2011 tersebut saat dihubungi brilio.net melalui pesan singkat.

Lettu Pnb Christiyanto Dwi Utomo Istimewa

Kraken (kiri)/foto: dok.pribadi Lettu Pnb Christiyanto

Terbang pertama kali dalam perayaan HUT RI langsung di hadapan Presiden, tamu undangan dari berbagai negara, dan masyarakat Indonesia, membuat pria yang sebelumnya mengendalikan pesawat F5 Tiger ini mengungkapkan rasa bahagia dan bangga. Ada tanggung jawab tersendiri bagi Christiyanto ketika mengawaki alutsista negara yang harganya tak murah dan dibeli dari uang rakyat Indonesia.

"Saya mempunyai kewajiban untuk menggunakan dengan sebaik-baiknya," tandas pria 31 tahun tersebut.