Brilio.net - Setiap orangtua pasti menginginkan yang terbaik bagi anak-anaknya. Termasuk menginginkan pendidikan yang terbaik, bahkan kalau bisa melampaui apa yang telah mereka capai.
Namun terkadang faktor kemiskinan menjadi penghalang untuk mewujudkan cita-cita mulia tersebut. Kisah ini juga dialami oleh sepasang kakak beradik asal Kota Quezon, Filipina.
Seperti dikutip dari viral4real, Selasa (6/12), Marlon Mendoza (11) dan Melvin (9), setiap harinya berangkat ke salah satu sekolahan setempat di Kota Quezon untuk menempuh pendidikan.
Hari-hari di sekolah mereka lewati layaknya anak-anak pada umumnya. Namun setelah bel berbunyi, kedua kakak-beradik tersebut akan buru-buru pulang untuk menemui ibu mereka.
Sang ibu akan memberikan mereka sekotak karangan bunga sampaguita. Bunga tersebut biasanya digunakan oleh penganut Katolik untuk digantung di kaca kendaraan.
Setelah masing-masing mendapatkan sekotak bunga, kakak beradik tersebut lantas akan berkeliling kota untuk menjajakan bunga tersebut.
Mereka akan pergi ke arah yang berbeda, menawari setiap orang yang mereka temui di jalanan dan berharap ada yang membeli. Sementara sang ibu, Rochelle (37) biasanya akan menunggu di pinggir trotoar.
Namun yang membuat kagum, dalam keadaan masih berjualan, kedua kakak beradik itu rupanya mencuri-curi waktu untuk belajar di sela-sela kesibukan mereka. Dalam sebuah kesempatan, seorang netizen pun berhasil merekam saat mereka tengah tekun belajar.
Potret haru ini pun mengundang banyak netizen untuk berkomentar. Banyak yang menganggap, Marlon dan Melvin merupakan salah satu contoh bagi anak-anak di luar sana bahwa pendidikan itu adalah sesuatu yang lebih berharga dari apa pun.
Recommended By Editor
- Mustafa Efe, imam yang biarkan kucing masuk masjid agar tak kedinginan
- Sedih anaknya meninggal orangtua ini justru donorkan ginjalnya, mulia
- 15 Foto kesederhanaan istri orang terkaya dunia, menginspirasi ya..
- 10 Foto gambarkan perjuangan Nico Rosberg hingga jadi juara dunia
- Cewek ini hobi traveling pakai motor, sudah sampai Gunung Everest lho