Brilio.net - Pada tahun 1995, Rex Lewis-Clack lahir dalam kondisi buta. Saat masih balita dokter kemudian memvonisnya mengidap autis. Namun, pada saat ia masih balita, ia sudah menunjukkan minatnya terhadap musik. Bakat musik makin terasah ketika ayahnya membelikan keyboard elektronik pada saat usianya masih 2 tahun. "Ketika ia berusia tiga tahun, ia pernah memainkan Simphoni kesembilannya Beethoven," ujar ibunya seperti yang dilansir brilio.net dari classicalite.com.
Rex menunjukkan kemampuan yang menakjubkan dengan bisa memainkan kembali lagu yang baru ia dengar sekali dengan tut-tut pianonya. Dia juga mampu berimprovisasi terhadap variasi musik.
Di usia delapan tahun Rex udah menunjukkan aksi perform profesionalnya dan memukau penonton di Los Angeles dengan kemampuannya bermusik. Namun, di luar piano ia mempunyai kesulitan dalam bersosialisasi terutama masalah berbicara.
Kisah Rex tersebut rupanya menginspirasi orang-orang di sekitarnya membuat kegiatan amal. Kegiatan tersebut bertujuan untuk memberikan pendidikan di bidang musik untuk orang-orang dengan kondisi autis atau buta. Yayasan tersebut kemudian bernama Rex and Friends Charitable Foundation, yang berada di Los Angeles.
Dia juga disebut-sebut sebagai salah satu dari 30 orang yang mempunyai kemampuan musik yang luar biasa mengingat kondisinya yang buta dan autis.
Pada tahun 2008, kisah hidupnya pernah ditulis oleh Cathleen Lewis yang berjudul Rex-A Mother, Her Autistic Child and the Music that Transformed their Lives, dan sudah dialihbahasakan ke tujuh bahasa asing.
Recommended By Editor
- Terlahir Down syndrome, tak halangi gadis jadi penyanyi
- Cara guru ajari anak TK sayangi sesama ini layak diacungi jempol
- Cewek tunawisma ini lulusan terbaik di sekolah & raih beasiswa kuliah
- Sejak ribuan tahun, juru kunci gereja makam Yesus dari keluarga muslim
- Mencari anaknya yang hilang, ayah difabel ini merangkak keliling kota