Brilio.net - Samia Meah seorang perempuan berusia 26 tahun tidak pernah menyangka bahwa pekerjaan impiannya akan terwujud. Terlebih ketika melihat latar belakang kehidupannya. Sejak usia lima tahun, ia harus menjadi seorang yatim. Meski begitu, ia memiliki ibu yang sangat mencintainya. Samia pun tumbuh menjadi remaja. Ia pun harus terus bertahan di tengah ketidakpastian tempat tinggal.

Sejak berusia 16 tahun, Samia menjadi seorang tuna wisma. Samia tidak memiliki rumah tetap untuk tinggal. Ia selalu berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lain. Samia pun bercerita bahwa ia pernah tinggal di sebuah rumah amal milik organisasi nonprofit di Inggris. Berkat tinggal di sana pulalah, impiannya perlahan mulai menemukan titik cerah. Samia mendapat tawaran untuk memotret seorang mantan penghuni di rumah amal tersebut. Kemudian tawaran lain pun muncul dari sebuah media di Inggris, Evening Standard untuk memotret acara penggalangan dana dalam menyambut Natal yang diadakan di rumah amal tersebut.

Samia Meah  2016 standard

foto: Standard.com


Dilansir dari Evening Standard, Kamis (15/12) ibu dari Samia mengharapkan anaknya menjadi seorang pengacara atau dokter. Namun Samia bersikukuh untuk terus mewujudkan cita-citanya. Ia pun merasa bersyukur ketika kesempatan memotret acara amal tersebut mempertemukannya dengan Pangeran Harry.

Samia merasa senang mendapatkan kesempatan bertemu dengan Pangeran Harry. Samia banyak memeroleh pintu menuju impiannya berkat rumah amal yang ia tinggali. Rumah amal tersebut memberikan banyak kesempatan dan pengembangan diri, sehingga ia terus memacu mimpinya. Ia belajar mengenai seni di rumah amal tersebut, kemudian ia memutuskan untuk berkuliah di bidang fotografi dan keluar dari rumah amal tersebut pada tahun 2009.

Samia Meah  2016 standard

foto: Standard.com


Baginya kesempatan itu ia peroleh berkat bantuan dari rumah amal tersebut. Kini Samia telah mengontrak bersama sang pacarnya di London. Sejak 2009, ia kerap mendapat tawaran untuk memotret Pangeran Harry. Ia pun pernah mendapat tawaran untuk menceritakan perjalanan hidupnya di hadapan khalayak umum. Sang pangeran pun merasa tersentuh dengan cerita Samia.

Samia merasa kesulitan yang dialami selama ini selalu mendapat bantuan. Saat ini Samia bekerja menjadi asisten proyek di rumah amal tersebut. Bagi Samia pekerjaannya saat ini adalah pekerjaan yang menyenangkan. Meski ia kerap merasa minder dengan hasil jepretannya, ia terus belajar dan tak berpuas diri. Salut dengan Samia, ia terus bermimpi meski ia berada dalam keadaan sulit. Ia tidak menyerah dan terus berkarya.