Brilio.net - Memiliki kemauan, semangat, dan sikap pantang menyerah adalah salah satu kunci seseorang bisa mencapai kesuksesan yang diimpikan. Meski untuk mewujudkannya terbilang tidak mudah dan penuh tantangan.

Terkendala fisik yang tak sempurna, nggak perlu jadi penghalang untuk terus mengasah kemampuan diri. Inilah yang dilakukan Yue Jin, pria paruh baya asal Kota Jilin, China Utara. Meski kehilangan kedua kaki dan sembilan jari tangan akibat kecelakaan pada 1993, Yue Jin tak pernah putus asa dan bersedih. Bahkan terus berupaya mandiri dengan segala keterbatasannya.

Peristiwa itu berawal saat dirinya tengah memotong kayu bakar di pegunungan di Provinsi Jilin, China. Tiba-tiba ia jatuh ke dalam lembah yang paling dalam dan hampir mati.

Luka yang cukup parah membuat kedua kaki dan sembilan dari 10 jari tangannya harus diamputasi. Baginya hal ini hampir seperti hukuman mati, karena ia harus kehilangan indera yang biasa digunakannya untuk menghidupi keluarganya sehari-hari.

satu jari  2016 brilio.net

Tak kenal menyerah dan menginspirasi banyak orang.
2016 brilio.net/Odditycentral.com

Kehilangan istri tercinta saat berjuang melahirkan putri mereka, semakin membuat Yu Jin terpuruk. Sejak itu, ia berusaha untuk bangkit dan mencari cara agar bisa terus merawat putri semata wayangnya. Termasuk berusaha keras untuk menafkahinya.

Setelah kecelakaan tersebut, bapak satu anak ini tak melihat cara lain untuk bisa menghidupi anaknya. Awalnya Yue Jin meninggalkan putrinya dalam perawatan beberapa tetangganya, sementara ia pergi mengemis.

Namun pada satu titik ia mulai tersadar, bahwa pekerjaan seperti ini tidak bisa terus dilakukannya. Saat itu saya berpikir, tidak bisa mengandalkan hidup dari mengemis. Saya harus menggunakan kekuatan sendiri, kata Yue Jin dalam sebuah wawancara baru-baru ini, yang dilansir brilio.net dari Odditycentral.com, Senin (23/5).

Dengan uang hasil tabungannya sebesar 700 yuan atau sekitar Rp 1,4 juta, dirinya membeli beberapa peralatan dan mengikuti kursus untuk menjadi mekanik. Hanya memiliki satu jari, menjadi tantangan terberat bagi ayah satu putri ini. Namun ia tak patah semangat dan terus mengasah kemampuannya. Sampai akhirnya Yue Jin mampu menguasainya dengan segala keterbatasannya.

Kehidupan pria tanpa kaki dan jari ini mulai berangsur-angsur membaik. Ia mulai membangun usaha bengkel sepeda dan menjadi mekanik andal, Dari pendapatannya Yue Jin mampu menata kehidupannya. Yue Jin bahkan menghidupi putrinya hingga dewasa dan akhirnya menikah.

Kisah Yue Jin yang hidupnya terpuruk, namun terus bangkit mampu menginspirasi jutaan orang dan menjadi viral di media sosial China. Pesan tersirat yang ingin disampaikan dalam kisahnya adalah, selalu berbuat yang terbaik meski tengah menghadapi kesulitan dan tak kenal pantang menyerah.