Brilio.net - Setelah upload karya pengaplikasian watermark pada KTP bulan Oktober silam, nama Sirilius Kevin banyak diperbincangkan oleh warganet Twitter. Di usianya yang taruna, 14 tahun, Kevin turut prihatin dengan aksi penyalahgunaan KTP di internet.
foto: Twitter.com/@SiriliusKevin
"Aku merasa iba kepada korban-korban yang dirugikan. Dari situ aku kepikiran untuk ngasih atribut watermark ke scan KTP. Agar saat terjadi data kebocoran, scan KTP yang dikirimkan ke pihak ketiga itu kita bisa menelusurinya dari mana itu kebocoran data-nya," ungkap Kevin pada saat bercerita kepada brilio.net mengenai alasan mengawali pembuatan Watermark KTP.
Siswa yang duduk di bangku kelas 3 SMP Kota Yogyakarta itu mengakui telah menggemari pemrograman atau coding sejak lama. Saat berumur 7 tahun, Kevin berkata sudah mulai muncul rasa penasaran mengenai cara kerja komputer dan dilanjutkan minat pengoperasiannya pada umur 12 tahun.
Inspirator utama Kevin tak lain dan tak bukan adalah kakaknya sendiri, Frans Allen. Sebagai seorang Software Developer, Frans terus-menerus mendiskusikan seputar teknologi sehingga Kevin mengenal lebih dalam tentang dunia coding. Selain sang kakak, Kevin juga mengagumi sosok pencipta produk Apple, Steve Jobs. Menurut Kevin, semangat pantang menyerah dari Steve lah yang dikagumi sehingga Kevin bisa menciptakan Watermark KTP ini.
Selama satu bulan dipublikasi, tentu ada pembaruan yang ditambahkan Kevin untuk pengaplikasian watermark pada KTP. Anak bungsu dari tiga bersaudara itu telah mengupayakan dari segi tampilan Watermark KTP, yang sebelumnya kurang menarik kini tampilan menjadi lebih baik.
Mengenai aman atau tidaknya mengunggah foto KTP untuk akses Watermark KTP ini, Kevin menerangkan bahwa semua proses tidak ada di sisi server, sehingga bisa dikatakan aman.
"Watermark KTP ini semua prosesnya dilakukan di sisi klien, nggak ada di sisi server. Jadi scan KTP itu tidak akan keluar dari perangkat pengguna. Jadi tidak bisa dilihat pihak manapun," terangnya.
foto: brilio.net
Selain itu, Kevin juga mengungkapkan perbedaan aplikasi Photoshop dengan Watermark KTP miliknya.
"Kalau aplikasi Photoshop itu kan biasanya kita harus menginstal, kalau Watermark KTP nggak. Kita cukup mengakses ke watermarkktp.com lalu kita tinggal edit foto kita di situ," urainya.
Kevin mendapatkan dukungan penuh untuk terus berkarya di dunia coding dari keluarga, teman-teman, hingga netizen. Menurut Frans, ia dan keluarga akan terus mendukung Kevin menekuni hobinya.
"Yang jelas kita dari keluarga pengen yang baik-baik aja buat Kevin. Dan kita coba meng-influence ke Kevin untuk jalan yang diambil itu yang baik-baik saja, nggak nyari sensasional atau yang lainnya," terang sang kakak saatberbincang dengan brilio.net.
Selain itu, Kevin akan terus berkontribusi membantu masyarakat di internet agar terhindar dari aksi cybercrime yang dilakukan para peretas. Ia memiliki banyak inovasi seputar pengembangan watermark KTP nantinya, seperti bakal dikembangkan sebagai aplikasi di Android maupun iOS.
Recommended By Editor
- 5 Fitur terbaru Google Maps, bantu pengguna terhindar dari kerumunan
- 3 Fitur baru FaceTime untuk Pengguna iOS 15, bisa sambung ke SharePlay
- Rencana kembangkan teknologi kulit robot, ini 5 fakta inovasi Meta
- Rahabi Mandra, dari videografer kawinan ke sutradara Kadet 1947
- Dibeli pengusaha tajir, blangkon Gus Miftah laku Rp 200 juta
- 9 Potret lukisan karya SBY, terinspirasi jepretan foto mendiang istri