Brilio.net - Bencana tanah longsor di Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat menimbun 30 rumah yang terdapat 32 KK atau 101 jiwa. Dari angka itu, belasan orang tewas dan puluhan tertimbun. Di antara korban tewas adalah kedua orangtua dari bocah kakak beradik, Hengki dan Farel.

Bencana itu telah membuat keduanya menjadi yatim piatu. Nasib keduanya pun mendapat perhatian tersendiri dari Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil atau Kang Emil. Bahkan, Kang Emil berniat untuk menjadikannya anak asuh.

"Karena masih usia dini, saya berinisiatif di lokasi saya urusi nanti hidupnya, saya asuh sampai dewasa Insya Allah," kata Gubernur Emil di Bandung seperti dikutip antaranews, Kamis (3/1).

Akan tetapi, dirinya hingga saat ini belum memastikan apakah akan membawa dua kakak beradik, Hengki dan Farel, ke Bandung atau tidak karena kedua anak tersebut masih tinggal bersama kakeknya. "Saya harus bertanya pada keluarga dua anak tersebut. Tapi kalau sekolah saya rasa harus pindah karena sekolah yang baik masih banyak," ujarnya.

View this post on Instagram

HENGKI dan FAREL, kakak beradik ini menjadi yatim piatu karena kedua orang tua tercintanya menjadi korban longsor di Desa Sinarresmi, Cisolok Sukabumi ini. ______ Tanpa mereka ketahui, Allah selamatkan mereka berdua, karena pada saat magrib (saat datangnya longsor besar itu), mereka berdua sedang berjalan kaki mau shalat magrib dan mengaji di masjid terdekat. _____ Insya Allah ke depannya, hidup keduanya akan saya dan Bu Cinta @ataliapr urus sampai mereka dewasa dan mandiri. Semoga Allah selalu melindungi Hengki dan Farel dan memberikan ketabahan lahir bathin karena kehilangan orang tua kandungnya. Aamiin.

A post shared by Ridwan Kamil (@ridwankamil) on

Kemarin, lanjut Gubernur Emil, dirinya mengunjungi lokasi bencana longsor di Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi.

Dalam kunjungan tersebut dia bertemu dengan Hengki dan Farel. "Jadi dua anak itu selamat, karena saat kejadian waktunya Magrib. Dia sedang ngaleut ke masjid. Jadi Allah menyelamatkan kedua anak itu karena mau ngaji dan salat maghrib," ujarnya.

Ia mengatakan dikarenakan tidak berada di rumah, kedua anak itu selamat, tetapi kedua orangtua meninggal terkena bencana longsor.