Di kota besar banyak ambulans yang terjebak macet saat membawa pasien. Kalau sudah begitu, maka nyawa pasien jadi taruhannya. Sekelompok anak muda berinisiatif memberi kawalan demi kelancaran jalan ambulans.
Mereka tergabung di Indonesia Escorting Ambulance (IEA) Korwil Jogja yang terbentuk pada akhir September 2017. Selain korwil Jogja, IEA sudah ada di 50 daerah di Indonesia. Para anggota IEA dengan suka rela mengawal ambulans dengan cara membantu kelancaran laju ambulans.
“Masyarakat belum terlalu peduli dengan sirine ambulans dan kadang ada yang suka menghalangi. Karena susah untuk membuka, dan titik kemacetan,” kata Nadzim Putra, Koordinator IEA Korwil Jogja.
Para anggota IEA biasanya stand by di Jalan Solo dan Jalan Monjali Jogja. Mereka siap memberi pelayanan gratis demi membantu menyelamatkan pasien. Sudah banyak ambulans yang dibantu menuju tujuan. “Pernah berhasil kawal ambulans yang berisi pasien gagal nafas, sampai rumah sakit diberi alat pacu dan selamat,” tuturnya.
IEA awalnya mendapat tentangan oleh beberapa pihak, tapi setelah mendapat izin dari Polda DIY kini semua berjalan lancar. IEA mengawal ambulans tanpa imbalan apa-apa demi membantu pasien. Kini mereka sudah bekerja sama dengan beberapa rumah sakit dan penyedia ambulans gratis di jogja.
Recommended By Editor
- Kisah di balik profesi sopir ambulans, mistis hingga penuh risiko
- Tolak pasien darurat, pimpinan RS dipidana 2 tahun & denda Rp 200 juta
- 7 Kasus kelakuan tak pantas perawat ke pasien, ada pelecehan seksual
- 15 Foto jadul mobil ambulans 100 tahun lalu, bentuknya nggak disangka
- Pria ini ubah mobil pribadi jadi ambulan demi menolong warga sekitar