"Bisa di dunia panjat, karena saya nggak tau juga sih. Mungkin udah bawaan dari alam juga kali yaa. Dari kecil saya nya suka manjat pohon" ujar Aries.
Begitu senda gurau sang juara dunia panjat tebing putri asal Indonesia, Aries Susanti Rahayu. Aksinya di Kejuaraan International Federation of Sport Climbing (IFSC) World Cup di Xiamen, China juga pecahkan rekor dunia. Wanita berjuluk Spiderwoman asal Grobogan itu menggeluti panjat tebing sejak SMP.
"Jadi dulu waktu SD saya atlet lari, udah menggeluti dunia atlet tapi baru sampai tingkat kabupaten kemudian masuk ke SMP kenaikan kelas dua, saya dikenalin sama guru olahraga saya namanya Pak Yuli itu di olahraga panjat tebing" jelas Aries.
Atlet kelahiran Grobogan, Jawa Tengah 21 Maret 1995 itu sangat tertarik dengan olahraga. Fokus pada panjat tebing ia berhenti kuliah di Universitas Muhammadiyah Semarang.
"Paling berkesan banget ya kemarin. Karena selain juara juga pecah rekor. Karena pecah rekor itu impian dari saya dari tim kami tim eks pelatnas Asian Games kemarin berharap pecah rekornya di tahun 2018 kemarin. Karena di latihan udah bisa mencetak (waktu) 6,9/6,8 saat itu. Jadi berharapnya sih tahun kemarin, tapi ternyata Allah ngasihnya tahun ini" cerita Aries.
Aries mencatatkan waktu 6,995, rekor sebelumnya tercatat atas nama Yiling Song dengan waktu 7,101 detik. Atas prestasinya, kini Aries diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil.
"Sebetulnya bisa pecah rekor 6,9 aja kemarin nggak nyangka karena posisinya saya lagi cedera, jadi jari bagian tengah sini cedera sakit. Apalagi waktu kualifikasi dia bunyi lagi gitu kan, waktu itu saya maksimalin aja pokoknya yaudahlah saya manjat semaksimal mungkin. Apapun hasilnya saya serahin sama Allah gitu kan" ungkap Aries.
Kisah Aries sempat difilmkan oleh sutradara Lola Amaria dengan judul 6,9 Detik. Ia memerankan dirinya sendiri dalam film tersebut. Harapan selanjutnya, Aries ingin juara di ajang Olimpiade.
"Sosok yang menginspirasi kalau di dunia panjat tebing ini ya pastinya ada pelatih lah yaa. Nah itu ada Mas Ari Mulyanto pelatih pertama saya, dan Coach Hendra yang melatih saya dan tim di Pelatnas ini. Kemudian selain di olahraga pastinya orang tua dan keluarga. Karena pengen bikin bangga aja sama keluarga" tutup Aries.
Recommended By Editor
- Heizmy, atlet cilik asal Purwakarta juara 1 kejuaraan Karate di Eropa
- Gelar juara dunia jadi kado ulang tahun ke-35 Hendra Setiawan
- Kandaskan Taiwan, Indonesia melaju ke semifinal Piala Sudirman 2019
- Kisahnya difilmkan, ini 5 fakta Susi Susanti di luar bulutangkis
- Raih emas piala dunia angkat besi, ini ungkapan bahagia Eko Yuli