Masalah kenakalan remaja di jalanan jamak terjadi di kota-kota besar di berbagai negara. Begitu pula yang terjadi di Yogyakarta. Namun, fenomena ini semakin sering terjadi dalam beberapa tahun belakangan ini. Di grup Facebook Info Cegatan Jogja (ICJ), dari pantauan brilio.net, hampir setiap minggu ada saja kasus kekerasan dan kenakalan yang dilakukan oleh pelaku yang sebagian berusia remaja. Nggak main-main, beberapa korbannya bahkan ada yang sampai meregang nyawa.
Klithih, istilah tersebut begitu populer di kalangan netizen. Kata itu kini digunakan untuk menyebut kejahatan yang dilakukan remaja yang umumnya dilakukan di jalanan Jogja. Kasus-kasus kejahatan tersebut tentu menyita perhatian pihak kepolisian terutama dari Polda Yogyakarta. Berikut penuturan Kabid Humas Polda Yogyakarta, AKBP Yuliyanto kepada brilio.net beberapa waktu lalu.
Sejak kapan fenomena klithih ini marak di Yogyakarta?
Klithih itu sebenernya tidak ada kaitan dengan kriminalitas. Tapi sekitar 3-4 tahun ini orang mengartikannya sebagai kejahatan.
Kejahatan apa saja sih yang masuk kategori klithih?
Ya yang merusak orang dijalan, membacok orang di jalan, melempar mobil di jalan, saat ini kebanyakan menggunakan istilah klithih. Dari awam masyarakat yang menyebut klithih itu yang membawa senjata tajam, sabuk yang kepalanya bisa sebagai alat pemukul dan gir yang diikat pada sabuk karate.
Pelaku kebanyakan para remaja?
Memang kebanyakan anak-anak kecil, anak-anak remaja lah yang mungkin kurang pengawasan dari orang tua atau lingkungannya.
Motifnya apa sih sebenarnya?
Kalau yang senjata tajam atau alat pemukul ketika ditanya ya katanya untuk jaga-jaga karena takut diklithih. Kalau yang melakukan kejahatan beberapa tahun lalu, dia sedang kecewa dengan keluarganya. Ada juga yang pernah bergesekan sebelumnya dengan korban.
Kalau masalah eksistensi di golongannya?
Memang ada semacam pendalaman, ketika ditanyakan atau jadi bahan kajian, mereka sedang mencari eksistensi atau menunjukkan pada kelompoknya bahwa dia mampu melakukan hal-hal yang menarik perhatian orang banyak.
Kasus klithih yang paling parah?
Ya memang ada beberapa kasus seperti anak SMA sampai meninggal, dilempar batu, jatuh hingga akhirnya meninggal. Kejadian terakhir yang di Godean, beliau meninggal beberapa hari setelah kejadian.Ketika ditanya, tersangkanya tidak ada sasaran khusus dan sebelumnya nggak kenal dengan korbannya.
Berarti targetnya acak?
Ada yang seperti itu, tapi ada yang memang sudah mengenal korbannya.
Respons Kepolisian atas aksi Klithih?
Kita tetap berupaya melakukan langkah-langkah preventif. Patroli oleh Polisi ataupun mengajak komponen masyarakat itu tetap kita galakkan.
Kalau tim Progo Sakti?
Salah satunya menjawab keluhan masyarakat di dunia maya, karena di dunia nyata ada kejadian seperti itu.
Ada tips mencegah aksi klithih?
Bagi orang tua yang punya anak remaja, memang harus cerewet kepada anaknya. Harus kita awasi. Juga jadi evaluasi buat diri kita sendiri, apakah di jalan kita sudah sopan, apakah kita sudah menghormati pengguna jalan lain.
Recommended By Editor
- Yanto Sumantri, sosok di balik grup Facebook Info Cegatan Jogja
- Melalui akun medsos ini, masalah di jalanan bisa selesai di dunia maya
- Bahaya media sosial bagi remaja, kamu wajib waspada!
- Koling, kopi cita rasa kafe dalam nuansa kaki lima di Malioboro
- 10 Potret terkini Jogja setelah diguyur hujan dua hari berturut-turut