Memilih jurusan kuliah bukan perkara main-main. Selain pertimbangan waktu dan biaya belajar, juga menentukan dunia kerja masa depan. Apa aja sih pertimbangan utama memilih jurusan?
Irwan Nuryana Kurniawan, Dosen Psikologi UII memberi tips bagaimana agar tidak salah jurusan. "Pertama pastikan minat anda ada di sana. Kedua, pastikan yang menjadi kebutuhan masyarakat. ketiga , punya kompetensi untuk mewujudkan itu. Keempat, sumber daya dari luar yaitu keluarga," katanya.
Berdiskusi dengan orang terdekat juga penting, terutama orangtua/wali. Sebab bisa jadi orangtua belum tahu bidang baru yang diminati anak. Namun proses belajar di sekolah turut berpengaruh besar. "Di Jerman, yang paling besar peranannya anak kuliah atau tidak bukan orangtua, tapi guru SMA. Guru SMA menentukan kuliah atau jurusan vokasional," terangnya.
Jadi sejak SMA sudah ditetapkan akan ke mana. Namun tidak sedikit siswa yang masih bingung dan ternyata salah pilih jurusan. Lantas bagaimana kalau sudah salah jurusan?
"Kapan harus bertahan kapan harus pindah saya kira banyak faktor. Pertama waktu, kedua biaya. Semakin cepat teridentifikasi jurusan tidak tepat maka tahun pertama waktu yang sudah cukup untuk memutuskan dilanjut atau tidak. Yang kedua biaya. Pindah atau mengulangi itu kan bukan biaya yang sedikit," jelasnya.
Nilai perkuliahan adalah identifikasi termudah apakah salah jurusan atau tidak. Selain itu bisa memanfaatkan bimbingan konseling yang disediakan kampus. Kalau kamu gimana?
Recommended By Editor
- 4 Hal yang bisa kamu lakukan agar Indonesia tak kalah dari Korean Wave
- Raih gelar sarjana hukum, ini 8 potret kelulusan Whulandary Herman
- Sedang naik daun, 5 seleb cantik ini pilih vakum demi pendidikan
- Sederet musisi kolaborasi bikin lagu peduli pendidikan, keren abis
- Duh, pendidikan Indonesia dalam kondisi gawat darurat, ini alasannya