Halo sobat brilio kali ini kami bertemu dengan sang maestro perias pengantin tradisional. Ibu Tienuk Riefki, sudah menjadi perias pengantin sejak 1975. Sampai sekarang di usianya yang ke-69 tahun ia masih aktif berkarya. Kurang lebih dari 40 tahun menggeluti seni tata rias.

Ramah banget guys, dia nggak mau disebut perias papan atas, katanya biasa-biasa saja seperti yang lain. Padahal, bukan hanya dari kalangan orang biasa lo clientnya, ia menjadi perias Kraton Yogyakarta hingga putra-putri Presiden. Keren ya.

Waduh, ya biasa-biasa saja seperti perias-perias lainnya. Hanya mungkin saya alhamdulillah diberi kepercayaan, sebagian para pengusaha di sini untuk merias putra-putrinya itu saja.

Berawal dari ikut kursus kecantikan, kini ia jadi perias Keraton hingga putra-putri Presiden ujar Tienuk Riefki.

Tienuk Riefki merias di Kraton sejak tahun 1983, ia merias Gusti Prabukusumo dan Almarhum Gusti Joyokusumo. Dari situ ia bertemu dengan Ibu Tien Soeharto dan diminta untuk merias putrinya, Mamiek Soeharto.

Dari situ kita merias di dalam Keraton putra-putri Hamengkubuwono IX itu 10 orang itu saya semua , dengan memang dengan asisten-asisten saya. Dan 4 putra-putri Hamengkubuwono X, jadi sudah 14 kali saya ngladosi (melayani) di Keraton Jogja cerita Tienuk.



Tienuk Riefki menceritakan awal mula dirinya bertemu dengan keluarga Cendana.

Saya kan dulu di Jogja, Perdana Menteri Malaysia Pak Mahathir Mohamad ke Jogja, diantar Bu Tien sama Pak Harto. Di situ saya dan tim memperagakan busana adat pengantin Jogja untuk disuguhkan. Nah, saya baru membersihkan manten di dalem itu kok Mbak Titiek datang katanya saya ditimbali Bu Tien. Ternyata disuruh mbusanani putranya, Mbak Mamiek waktu itu Tienuk kembali bercerita.

Selain langganan keluarga Cendana dan anak presiden, Tineuk juga merias banyak artis. Seperti Dian Sastro, Wulan Guritno dan Caca Frederica adalah sebagian artis yang wajahnya pernah dilukis Tineuk. Banyak merias putra-putri tokoh besar Indonesia, Tineuk punya pengalaman menarik.

Itu Mas Agus, itu lucu sekali waktu mbak Anisa sama mas Agus itu. Kan crew saya banyak ada 3 mobil. Kan merias panitia merias semua semua. Saya baru melepasi baju pengantin di kamar di Bogor. Terus saya mau pulang itu, kok sudah sepi, mana-mana sepi. Crew saya sudah pulang semua, saya ditinggal hanya berdua dengan asisten yang bantu saya dandani, semua sudah pergi. Loh kok kita ditinggal di sini sama truk-truk sampah kebersihan itu. Kan saya bingung, saya telpon udah masuk Tol jakarta, jadi saya tertinggal jam 2 malam ungkap Tienuk.



Sobat brilio masih ingat kan dengan riasan Annisa Pohan yang fenomenal itu?, Riasan model Paes Ageng yang dimodifikasi dengan kebaya untuk menantu Presiden SBY, Annisa Pohan jadi booming saat itu. Bahkan, untuk bunga yang digunakan pada model riasan tersebut, dinamakan bunga Annisa saat jual beli di pasar.

Tienuk Riefki memegang teguh ketepatan waktu agar bisa bertahan hingga saat ini. Selalu berusaha tidak mengecewakan pelanggan menjadi kunci suksesnya dalam berkarir.