"Suatu saat ada rasa pahit hadir di hidupmu. Gakpapa.... Obat juga pahit, banyak yang sembuh karenanya."
Generasi milenial pasti nggak asing lagi dengan sosok Marchella FP. Penulis muda dan berbakat yang menghipnotis pembaca melalui kata-kata dan ilustrasi yang memanjakan mata. Nggak heran, penulis yang satu ini memiliki banyak penggemar di seluruh Indonesia. Bukunya yang berjudul Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini atau yang populer disebut NKCTHI menjadi yang terlaris di pasaran. Buku ini menjadi fenomena di kalangan anak muda. Terbukti, akun Instagram @nkcthi berhasil menembus setengah juta lebih pengikut.
Buku NKCTHI sendiri mampu mencetak rekor fantastis dalam penerbitannya. Hanya dalam kurun waktu satu bulan, buku karya Marchella FP ini bahkan telah melalui cetakan ke-11. Hingga saat ini, buku tersebut terjual kurang lebih sebanyak 30.000 eksemplar di seluruh Indonesia. Buku NKCTHI ini juga selalu habis dalam hitungan jam di toko-toko buku.
Pembuatan NKCTHI menurut Marchella tidak terlepas dari buku pertamanya Generasi 90-an. Jika Generasi 90-an merupakan buku yang terinspirasi dari proyek skripsinya, maka NKCTHI hadir sebagai wujud dari refleksinya tentang kehidupan manusia di muka bumi. Menurutnya, banyak ketakutan yang dirasakan oleh manusia, termasuk saat mereka berada di titik terendah dalam hidupnya. Cewek yang merupakan lulusan Desain Komunikasi Visual ini menjadikan buku NKCTHI sebagai pengingat diri bahwa setiap manusia harus jadi manusia.
foto: istimewa
"Pesan utama dalam buku NKCTHI ini adalah manusia harus jadi manusia. Ya nggak apa-apa, jangan denial, kalau kita marah, ya marah saja, kalau kita sedih, ya sedih saja," ungkap Marchella saat ditemui brilio.net dalam acara book signing di Yogyakarta, Minggu (18/11).
Sebelum menerbitkan karya fenomenalnya, Marchella terlebih dulu membuat akun Instagram @nkcthi, akun ini memposting berbagai gambaran visual yang berisi quotes-quotes kehidupan. Akun ini juga kerap mengunggah Insta Stories untuk menampung curhat orang-orang yang mengalami permasalahan pelik dalam hidupnya. Tak disangka, antusiasme penggemar terhadap akun Instagram @nkcthi membeludak, bahkan hingga mengungguli jumlah pengikut dari penulisnya sendiri.
Buku NKCTHI sendiri, bisa dibilang merupakan kumpulan pesan atas pengalaman hidup banyak orang. Marchella mengaku, bahwa dirinya terinspirasi dari sahabat dan orang-orang di sekitarnya. Menurutnya, orang sering berpikir bahwa dirinya adalah yang paling sedih di dunia. Padahal sebenarnya, semua orang memiliki kesulitan dalam hidupnya.
foto: Instagram/@nkcthi
"Terkadang orang merasa bahwa dirinya itu paling sedih. Padahal semua orang juga punya masalah dan kesulitan masing-masing. Cuma nggak semua orang bisa mengekspresikannya dan nggak perlu juga sih. Kesedihan itu bukan cuma punya kita sendiri. Kadang teman kita yang kelihatan ketawa-ketawa juga menyimpan cerita sedihnya. Jangan gengsi untuk mengaku bahwa kita sedang sedih," tuturnya.
Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini sudah laris manis sejak pre-order. Popularitas NKCTHI membuat buku karya Marchella ini langsung ludes dalam hitungan menit. Kendati demikian, bukan berarti proses pembuatan buku ini mudah dilalui oleh Marchella. Butuh waktu dua tahun baginya untuk merampungkan buku yang fenomenal ini.
Marchella mulai menulis buku ini pada tahun 2016 lalu. Ia mengaku dirinya menulis karya ini saat berada di titik terendah dalam hidupnya. Selama kurun waktu dua tahun tersebut, banyak tantangan yang dialaminya dalam membuat buku NKCTHI. Terutama bagaimana dia menjaga mood-nya untuk menghasilkan karya yang bisa dinikmati banyak orang.
"Awalnya tulisanku panjang-panjang, terus setelah aku olah lagi, ternyata banyak tulisan-tulisan kemarahan di sana. Tapi bukan pesan itu (kemarahan) yang ingin aku sampaikan ke pembaca. Makanya aku mengolah bagaimana caranya biar buku ini lebih general," terangnya.
Sama seperti bukunya yang lain, NKCTHI punya kedekatan tersendiri dengan sang penulis. Ada pengalaman pribadi yang ia tuangkan sebagai sebuah pesan dalam buku ini. Dirinya mengungkapkan bagian paling berkesan dalam buku ini, yakni ada satu bagian di mana dia merasa bahwa salah satu pertanyaannya tidak mendapat jawaban dari Tuhan. Hingga akhirnya ia tersadar bahwa 'tidak' itu sendiri sejatinya merupakan jawaban yang Tuhan berikan.
Pesan-pesan tersebut di tuangkannya dalam ilustrated book, yakni buku yang didalamnya penuh gambaran visual yang begitu menarik. Konsep ini didapatnya dari pengalaman semasa kuliah. Marchella sempat kesulitan mencari buku yang memiliki konsep ilustrasi, sehingga ia berpikir kenapa tidak membuat buku yang seperti itu di Indonesia. Terlebih, sebagai lulusan Desain Komunikasi Visual, Marchella banyak memecahkan masalah dengan grafis.