Halo Kawan Brilio.net. Masih ingat sinetron Gita Cinta dari SMA? Sinetron ini mengangkat kisah cinta Galih dan Ratna yang bikin baper. Sinetron yang tayang 2004 ini melejitkan nama aktor pemeran karakter Galih. Aktor tampan itu belakangan diketahui merupakan putra raja Pura Mangkunegaran Surakarta. Dia juga cucu Presiden pertama Indonesia Soekarno. Kini 15 tahun berlalu, bagaimana kabar Galih sekarang?
Saat ditemui tim Brilio.net di kediamannya yaitu di Keraton Pura Mangkunegaran Surakarta, Paundrakarna ceritakan kariernya sebagai aktor hingga aktivitas yang ia lakukan saat ini. Bahkan ia menceritakan tentang penolakan dirinya saat memulai menjadi seorang aktor.
"Penolakan tentunya kan, dulu kan baper banget tuh. Saya semangat banget soalnya, untuk ke situ (akting) semangat sekali. Justru pengalaman yang luar biasa sekali bisa bekerja sama dengan Bang Rano Karno, Mbak Suti Karno dan keluarga Karno’s Film itu sinetron yang luar biasa banget” cerita Paudra.
Karier Paundra sebagai aktor tidak langsung mulus. Penolakan saat casting pernah ia alami. Tapi dia tak menyerah. Bahkan ayahnya sendiri yang merupakan seorang raja inginkan Paundra menjadi seorang ekonom.
“Dari baginda raja, Sri Paduka, papa itu kepingin kamu jadi ekonom, kuliah di situ, bisnis dan segala macem. Tapi kan saya ngikutin panggilan jiwa dulu, karena saya tahu, kalau ini berhasil saya bisa nunjukin kredibilitas saya. Begitu saya jadi artis, ikut senang semua. Kalau dukungan paling utama, ya ibu saya” jelas Paundra.
Pada kesempatan interview itu, Paundra juga ceritakan tentang kehidupannya yang berada di dalam Keraton.
“Waktu muda saya termasuk orangnya rebel, militan, revolusioner. Waktu muda itu selalu ada batasan nggak boleh gini nggak boleh gitu, kan masih ibarat ditunggoni, baik di sini, di sini sih khususnya, dari eyang-eyang sampai pengasuh, abdi gitu, nggak boleh gini nggak boleh gitu”
Meski begitu Paudra merasa bersyukur lahir dan besar di lingkungan Keraton. Berbagai aturan di dalam istana membuatnya belajar mencintai seni. Bahkan ia juga mengajarkan kesenian.
“Saya banting setir mengulang kejayaan saya di masa SMP dan SMA itu menjadi koreografer atau penata gerak tari di production yang saya bikin” papar Paundra.
Tak hanya tarian, Paundra juga merancang sendiri kostum para penari. Adicipta Paundrakarna Production telah tampil di beberapa kota di Indonesia.
Ia disebut berbeda dengan orang modern kebanyakan. Ia memilih jalur seni tradisional untuk kegiatan saat ini. Bahkan urusan politik yang identik dengan keturunan Bung Karno, Paundra punya jawabannya sendiri.
“Banyak itu selalu. Kalau dari yang terdekat ya kapan aja mas, kapan aja kamu mau bisa gitu, peluang selalu terbuka, cuma kembali lagi kamu mau apa nggak. Saya selalu digituin, ntar dulu gitu. Pokoknya punya strategi sendiri” pungkas Paundra.