Berangkat dari keprihatinan kondisi masyarakat yang suka membuang-buang makanan. Mahasiswa asal UGM, Fathin Naufal bersama kawannya Sheila dan Syauqi membuat platform digital. Aplikasi bernama Gifood ini mewadahi orang-orang yang ingin membagikan makanan lebihnya untuk yang lebih membutuhkan.
Menurut Sheila Noor B, Chief Social Impact Officer (CSIO) Gifood Indonesia aplikasi ini uniknya kalo kita sudah mendaftar sebagai user, kita bisa berperan sebagai giver artinya kita memiliki makanan berlebih dan mau menggibahkan, transpoter orang yg mendistribusikan dan receiver.
Pernah menjuarai Telkom Hackathon 2018, sistem kerja aplikasi ini terbilang sangat mudah dan sederhana.
Pengguna tinggal mengunggah informasi ke platform dan pengguna lain akan merespon unggahan tersebut.
Aplikasi ini juga memiliki keunggulan sehingga mudah digunakan oleh penggunanya.
Selain Sheila ada Fathin Naufal CEO Gifood Indonesia Fathin Naufal CEO Gifood Indonesia. "Kita ngitung 5-15 menit lah makanan itu langsung cepet habis. Bahkan yang hitungannya ratusan porsi pun kita pernah di bawah 1 jam masih hitungan menit itu habis," katanya.
Hingga kini aplikasi ini mencakup daerah Jogja, Solo hingga Jakarta dengan 11 pengurus aktif termasuk volunteer. Tak hanya mengajak orang sekitar bergabung, Gifood juga sering bekerja sama dengan beberapa toko dan restoran. Menurut pihaknya Gifood memberikan efisiensi dalam merealisasikan niat untuk berbagi.
Recommended By Editor
- Kisah driver ojek online bonceng penumpang hamil tua ini bikin haru
- Penjaga kantin sekolah tulis pesan motivasi ke murid lewat pisang
- Kisah inspiratif 2 barista tuna daksa di Jogja sajikan kopi istimewa
- Sebuah desa di Jogja sulap limbah elektronik jadi karya seni unik
- Sekolah alam di Jogja ini keren, tak gunakan kurikulum mata pelajaran