Brilio.net - Kini banyak orang menekuni dunia bertanam, entah karena hobi ataupun hanya mengikuti tren yang ada. Salah satu yang tengah digandrungi selain tanaman hias yakni menanam dengan cara hidroponik. Selain mudah cara menanamnya, bertanam dengan hidroponik juga dimanfaatkan sebagian orang untuk mendulang untung. Sebab, jika menanam sayuran hasil panen akan lebih cepat, banyak, dan berkelanjutan.

Hidroponik ini menerapkan pembudidayaan tanaman sayuran ataupun buah dengan memanfaatkan air sebagai media utama. Namun, banyak juga media tanam untuk hidroponik yang bisa kamu coba. Nah, media tanam secara umum dapat dibedakan menjadi dua jenis, yakni organik dan anorganik.

Media tanam organik merupakan bahan yang digunakan pada komponen dari organisme hidup. Sementara anorganik adalah media yang menggunakan bahan dengan kandungan unsur mineral tinggi dan berasal dari proses pelapukan di inti bumi. Lalu apa saja media tanam hidroponik organik dan anorganik?

Berikut 10 media tanam hidroponik organik dan anorganik yang bagus untuk digunakan, seperti dirangkum brilio.net dari berbagai sumber pada Jumat (12/2).

1. Rockwool.

Media tanam hidroponik organik dan anorganik Intagram ; freepik  2021 brilio.net

foto: Instagram/@onestophydroponics.sby



Media tanam hidroponik yang umum digunakan para petani dan yang hobi berkebun yakni rockwool. Rockwool merupakan media tanam anorganik yang didapat dari proses pemanasan batuan basalt dan bentuknya hampir menyerupai spons atau busa yang biasa digunakan untuk mencuci piring. Rockwool ini memiliki bobot yang ringan sehingga sangat cocok untuk diaplikasikan untuk jenis akar tanaman hidroponik yang cepat busuk.

2. Hydroton.

Media tanam hidroponik organik dan anorganik Intagram ; freepik  2021 brilio.net

foto: Instagram/@hoyaheather



Media tanam berikutnya yakni hydroton. Hydroton juga jadi salah satu jenis media tanam yang paling banyak digunakan di toko maupun perkantoran untuk memberikan efek kesegaran di ruangan.

Hydroton ini terbuat dari lempung atau tanah liat yang kemudian dibentuk bulat kecil-kecil dan dipanaskan dengan suhu yang cukup tinggi. Media tanam organik ini memiliki kelembapan yang stabil dan pH yang netral. Sehingga bisa diaplikasikan untuk tanaman hidroponik.

3. Spons.

Media tanam hidroponik organik dan anorganik Intagram ; freepik  2021 brilio.net

foto: freepik



Spons atau busa ternyata dapat digunakan sebagai media tanam hidroponik anorganik. Seperti kita tahu spons biasa digunakan untuk membersihkan berbagai jenis perabotan rumah.

Mulai dari alat untuk mencuci piring hingga bahan untuk sofa. Spons dapat menyerap air sehingga akar tanaman akan dapat mudah disangga dengan kuat dengan benda ini.

4. Hydrogel.

Media tanam hidroponik organik dan anorganik Intagram ; freepik  2021 brilio.net

foto: Instagram/@hydrogell



Bagi kamu yang ingin menanam tanaman hidroponik di dalam vas bunga, dapat menggunakan hydrogel. Media tanam anorganik ini dapat menyerap air dalam jumlah banyak.

Biasanya hydrogel ini berbentuk bulat dan berwarna-warni, sehingga cantik dipandang. Keuntungan menggunakan hydrogel yakni dapat dipakai dalam jangka waktu yang lama dan juga jarang digunakan sebagai inang jamur, bakteri maupun virus.

5. Kompos.

Media tanam hidroponik organik dan anorganik Intagram ; freepik  2021 brilio.net

foto: freepik



Kompos merupakan media tanam organik yang kaya akan unsur hara karena terbuat dari berbagai sisa-sisa makhluk hidup yang telah diuraikan oleh organisme pengurai. Karena berasal dari alam, tentu saja penggunaan kompos sebagai media tanam sangat aman dan tidak akan membahayakan lingkungan sekitar.

6. Arang sekam.

Media tanam hidroponik organik dan anorganik Intagram ; freepik  2021 brilio.net

foto: Instagram/@ahda.rifqi



Pada dasarnya media tanam harus mampu menyimpan air nutrisi, dan oksigen dengan baik. Serta mampu menjaga kelembapan yang efektif.

Nah, sekam bakam memenuhi semua syarat tersebut. Berasal dari sekam padi yang dibakar, media tanam ini memiliki bobot yang ringan sehingga tidak membebani akar. Media tanam organik ini pun juga bebas hama dan bibit penyakit lainnya, karena sudah melalui tahap sterilisasi pembakaran.

7. Sabut kelapa.

Media tanam hidroponik organik dan anorganik Intagram ; freepik  2021 brilio.net

foto: freepik



Serat kelapa merupakan jenis media tanam organik yang ekonomis dan mudah didapat. Biasanya penggunaan media tanam dari media ini terdiri dua macam yakni serabut kelapa yang berukuran seperti pot dan juga berukuran seperti serbuk kayu hasil dari gergaji.

Biasanya penggunaannya dipadukan dengan media tanam lainnya seperti arang sekam. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan aerasi media tanam.


8. Kerikil.

Media tanam hidroponik organik dan anorganik Intagram ; freepik  2021 brilio.net

foto: Instagram/@fiqojung_malabis



Kerikil jadi salah satu media tanam yang bisa kamu pilih untuk menanam hidroponik. Kerikil ini diperuntukkan agar tanaman dapat memperoleh ruang yang cukup untuk akar tumbuh optimal. Media tanam anorganik ini biasanya digunakan pada hidroponik sistem NFT, di mana aliran air dibiarkan mengalir ke akar tanaman.

9. Pasir.

Media tanam hidroponik organik dan anorganik Intagram ; freepik  2021 brilio.net

foto: Instagram/@sandradewi_tokobmf



Media tanam selanjutnya adalah pasir. Istilah sandponic yang sering kita dengar adalah metode penanaman dengan menggunakan pasir sebagai medianya. Salah satu alasannya adalah bobot pasir cukup berat dan mampu menopang tanaman dengan baik.

Selain itu, pasir juga memiliki pori-pori yang cukup banyak. Dalam metode hidroponik, pasir dapat digunakan untuk menyerap air dan mengalirkan nutrisi yang diperlukan oleh tanaman.

10. Serbuk kayu.

Media tanam hidroponik organik dan anorganik Intagram ; freepik  2021 brilio.net

foto: Instagram/@rawahamsterbali



Media tanam organik yang terakhir yaitu serabut kayu. Contoh penggunaan serbuk kayu ini adalah untuk budidaya jamur tiram.

Dalam penerapannya serbuk kayu kerap dipadukan dengan beberapa media tanam lainnya agar hasilnya lebih baik. Keuntungan menggunakan serbuk kayu di antara media tanam lainnya yaitu dapat diatur nilai kepadatannya.