Brilio.net - Urbanisasi membuat desa-desa pinggiran kota semakin terpojokan. Bahkan sering daerah ini harus digusur demi pembangunan apartemen mewah atau gedung-gedung pencakar langit. Permasalahan ini sering terjadi di kota-kota besar di seluruh dunia.
Sebuah desa di Taiwan pernah terancam untuk digusur oleh pemerintah 10 tahun lalu. Tak rela, seorang kakek berusia 97 tahun bernama Huang Yung-fu memutar otak agar desanya tetap lestari. Walaupun ditawari kompensasi yang menarik, dia tetap tak mau pergi dari desanya tersebut.
Demi mengurangi kesepiannya karena ditinggal banyak tetangganya, Huang Yung-fu mulai menggambar berbagai doodle untuk mengusir rasa sepi. Pertama, dia hanya menggambar di terasnya saja.
Tapi lama kelamaan, seluruh bangunan rumahnya penuh dengan doodle. Hampir seluruh desa sekarang dipenuhi dengan doodle dalam jangka waktu 10 tahun sejak rencana penggusuran tersebut.
Sekarang, pemerintah Taiwan mengatur desa tersebut sebagai tempat wisata. Ratusan ribu orang datang ke lokasi tersebut karena keunikannya. Penasaran seperti apa potretnya? Dilansir brilio.net dari mymodernart, Senin (10/6) yuk kita simak.
1. Warna cerah membuat desa ini terlihat ceria.
2. Kamu bisa melihat berbagai karakter unik hasil karya kakek ini.
3. Usia mendekati 1 abad, kakek ini masih tetap semangat berkarya.
4. Doodle-doodlenya mengingatkan kita pada coretan anak kecil.
5. Hampir setiap sudut desa tak luput dari kreativitas kakek ini.
6. Bahkan, jalannya juga dicat dengan warna terang loh.
7. Lampion-lampion manis ini membuat suasana semakin hangat.
8. Pelan tapi pasti, Huang Yung-fu melukis setiap sudut desa.
9. Bak dunia fantasi, doodle kakek ini punya karakter yang menarik.
10. Turis dari berbagai daerah mengunjungi desa ini dengan antusias.