Brilio.net - Di Indonesia banyak orang yang mengalami penyakit asam urat dan rematik. Biasanya, yang terkena dua penyakit tersebut adalah orang yang usianya sudah tua. Meski begitu, tidak menutup kemungkinan bahwa penyakit tersebut bisa menyerang semua usia, bahkan usia muda sekalipun.

Dua penyakit ini sering kali membuat penderitanya salah mendiagnosa. Banyak orang yang menyangka bahwa dirinya mengalami rematik, padahal sebenarnya ia mengalami asam urat dan begitu pula sebaliknya. Kedua kondisi ini memang terlihat serupa, namun memiliki penyebab dan penanganan yang berbeda.

Asam urat dan rematik sama-sama dapat menyebabkan rasa nyeri, bengkak, dan kemerahan pada sendi. Kedua kondisi ini juga dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Meski begitu, asam urat dan rematik adalah penyakit radang sendi yang berbeda.

Dilansir brilio.net dari healthline.com pada Kamis (1/4), asam urat adalah jenis artritis yang sangat menyakitkan dan biasanya memengaruhi sendi jempol kaki. Bisa juga menyerang bagian atas kaki dan pergelangan kaki, atau menyerang sendi di bagian tubuh lainnya. Asam urat pada dasarnya merupakan penumpukan kadar asam urat yang akhirnya membentuk kristal monosodium urat yang akan menumpuk di dalam aliran darah dan menyebabkan gangguan peradangan pada area persendian. Pada kondisi normal, kadar asam urat ini biasanya larut dalam darah dan dibuang lewat urin.

Sementara rematik adalah penyakit autoimun yang menyebabkan persendian menjadi meradang, kaku, nyeri, dan bengkak. Jika tidak ditangani, dapat menyebabkan kerusakan permanen yang dapat mengganggu kualitas hidup penderitanya. Menurut American College of Rheumatology, sekitar 1,3 juta orang Amerika menderita rematik atau Rheumatoid arthritis. Rematik juga merupakan penyakit sistemik. Artinya dapat memengaruhi organ tubuh lainnya seperti mata, kulit, paru-paru, dan jantung.

Untuk mencegah ataupun mengobatinya, kamu bisa menerapkan pola hidup sehat. Selain itu, kamu juga bisa menggunakan tanaman-tanaman obat sebagai bahan herbal untuk mengobati dua penyakit tersebut. Berikut 10 tanaman obat untuk penyakit asam urat dan rematik, dirangkum brilio.net dari berbagai sumber pada Kamis (1/4).

1. Jahe.

<img style=

foto: freepik.com

Jahe memiliki sifat antiinflamasi. Menurut informasi dari healthline.com, beberapa peneliti mengatakan jahe bisa menjadi alternatif obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID).

Sejak lama orang sudah percaya pada jahe untuk mengobati beberapa jenis penyakit, seperti asam urat dan rematik. Untuk mendapatkan manfaatnya kamu bisa memilih dengan dua cara, yakni untuk mengompres dan dikonsumsi.

Siapkan 1 sendok makan parutan jahe, lalu rebus menggunakan air secukupnya hingga mendidih. Angkat, lalu rendam kain lap ke rebusan air jahe. Setelah agak dingin, tempelkan waslap ke area yang kamu rasakan nyeri setidaknya sekali sehari selama 15 hingga 30 menit.

Sementara untuk dikonsumsi, cukup siapkan air mendidih dan seduh 2 sdt jahe selama dua menit, tunggu hingga hangat. Kamu bisa menikmatinya 3 gelas per hari.

2. Kunyit.

<img style=

foto: freepik.com

Seperti jahe, kunyit juga memiliki sifat antiinflamasi. Hal ini dikarenakan kandungan kurkumin di dalamnya yang berperan dalam pengobatan Ayurveda dan China tradisional. Kandungan itu dapat membantu mengurangi rasa nyeri pada rematik dan asam urat. Cara penggunaannya juga sama seperti mengonsumsi jahe.

3. Sambiloto.

<img style=

foto: Instagram/@i.kamalia_withgarden

Sambiloto adalah tanaman daun yang memiliki sifat antinyeri, antiradang, dan dapat menawarkan racun. Meski rasanya pahit, sambiloto memiliki banyak kandungan zat kimia, seperti alkane, keton, aldehid, flavanoid, kalsium, kalium , dan natrium.

Sebagai pengobatan, siapkan 10 gram sambiloto kering, 10 gram temulawak, 1 gram lada, dan 5 gelas air. Rebus semua bahan tersebut hingga tersisa 3 gelas. Lalu minum 3 kali sehari. Sebaiknya minum air rebusan sambiloto satu jam sebelum makan atau dua jam setelah makan.

4. Sidaguri.

<img style=

foto: freepik.com

Sidaguri atau Sida rhombifolia dapat mengobati berbagai penyakit sendi, dua di antaranya yakni asam urat dan rematik. Sidaguri mengandung alkaloid ephedrinea. Bijinya berkhasiat menghambat terbentuknya enzim oksidase yang menyebabkan penyakit sendi, termasuk asam urat dan rematik.

5. Lidah buaya.

<img style=

foto: freepik.com

Dilansir dari healthline.com, beberapa peneliti Trusted Source menyarankan bahwa mengonsumsi lidah buaya dapat membantu meredakan nyeri osteoartritis. Lidah buaya memiliki sifat anti inflamasi dan tidak memiliki efek gastrointestinal negatif dari obat anti inflamasi nonsteroid (NSAID), yang biasa digunakan untuk nyeri artritis. Cara menggunakannya, kamu cukup mengoleskan gel lidah buaya ke kulit.

6. Daun salam.

Tanaman obat untuk penyakit asam urat dan rematik  2021 brilio.net

foto: Instagram/@kebunnyabinarbumi

Daun salam dapat meredakan nyeri akibat peradangan. Hal ini dikarenakan di dalam daun salam mengandung senyawa flavonoid, tanin, atsiri alkaloid yang memiliki fungsi meningkatkan fungsi ginjal dan memperlancar serta menambah volume urin, sehingga cocok dikonsumsi oleh penderita asam urat.

Sebagai pengobatan, kamu bisa merebus 10-25 daun salam dengan 3 gelas air hingga mendidih dan tersisa sepertiganya. Minum rebusan daun salam tersebut 2 hingga 3 kali dalam seminggu.

7. Eucalyptus.

<img style=

foto: Instagram/@tkl_garden

Ekstrak daun eucalyptus dalam pengobatan topikal dapat mengobati nyeri artritis. Eucalyptus mengandung tanin, yang dapat membantu mengurangi pembengkakan dan nyeri yang berhubungan dengan artritis.

Cara penggunaannya, kamu bisa mengoleskan hasil rebusan atau daun yang sudah dihaluskan pada bagian yang sakit. Untuk lebih praktis, kamu bisa membelinya dalam bentuk minyak dan tinggal mengolesinya saja.

8. Teh hijau.

<img style=

foto: freepik.com

Teh hijau memiliki kandungan antioksidan di dalamnya yang dapat membantu melawan peradangan yang biasanya terjadi karena rematik. Selain itu, teh hijau juga mengandung banyak polifenol yang bekerja sebagai antioksidan pencegah serangan asam urat, serta mengandung vitamin C dan vitamin E. Riset oleh universitas Michigan menunjukkan bahwa teh hijau mengandung senyawa yang disebut epigallocatechin-3-gallate (EGCG) yang mencegah produksi molekul penyebab inflamasi dan kerusakan sendi pada pasien asam urat dan rematik.

9. Brotowali.

<img style=

foto: Instagram/@tanamanobatherbalsulawesi

Brotowali dinilai sebagai salah satu tanaman herbal utama meningkatkan sistem imun tubuh (immuno-modulator). Tanaman ini mengandung zat flavonoid dan alkaloid. Kedua zat tersebut diketahui dapat menghambat xanthine oxidase, yaitu enzim yang bertanggung jawab terhadap terbentuknya asam urat.

Brotowali dapat dikonsumsi sebagai obat asam urat. Caranya, rebus tanaman yang mengandung zat flavonoid dan alkaloid ini. Kedua zat tersebut diketahui dapat menghambat xanthine oxidase, yaitu enzim yang bertanggung jawab terhadap terbentuknya asam urat.

10. Kulit pohon willow.

<img style=

foto: freepik.com

Kulit pohon willow dapat membantu meredakan nyeri sendi yang terkait dengan rematik dan asam urat. Namun butuh dilakukan penelitian lebih lanjut tentang hal ini. Jika ingin mengonsumsinya, sebaiknya kamu berkonsultasi terlebih dahulu untuk dokter, supaya tidak ada efek samping yang menyertainya seperti sakit perut atau bahkan tekanan darah tinggi.