Brilio.net - Secara umum, pecinta alam merupakan sebutan bagi sekelompok orang yang memiliki minat atau hobi berpetualang di alam bebas. Sosoknya yang tangguh, terkadang membuat para pecinta alam ini dikenal sebagai orang yang cuek dan kurang perhatian. Padahal di balik itu, banyak juga pecinta alam yang memiliki sifat romantis dan penyayang.

Jiwa petualangnya di alam bebas bahkan terkadang membuat pecinta alam lebih bisa menghargai kaum hawa. Mereka bisa menjaga dan memperlakukan wanita dengan manis lewat kata-kata yang romantis. Tak heran jika banyak wanita jatuh hati dengan sosok tangguh pria pecinta alam.

Kata-kata romantis yang terlontar dari para pecinta alam ini dijamin bisa bikin hati si doi berbunga-bunga. Mengingat alam sendiri merupakan simbol keromantisan yang sempurna. Untuk itu, kata-kata romantis ini sangat cocok kamu kirimkan ke pacar ataupun gebetan yang mewakili perasaanmu.

Nah, sebagai referensi simak ulasan kata-kata romantis pecinta alam berikut ini yang telah brilio.net rangkum pada Rabu(27/10) dari berbagai sumber.

Kata-kata romantis pecinta alam, bikin baper.

<img style=

foto: Instagram/@quotespendakiindonesia

1. "Petualangan selalu memberitahuku kepada arti 'pulang' yang sesungguhnya. Jangan khawatir sayang, dalam setiap petualangan yang ku lakukan, arti pulang bagiku adalah dirimu."

2. "Mari kita sama-sama mendaki sampai puncak, setelah itu kita akan bersama-sama mendaki ke puncak kebahagiaan."

3. "Mendaki itu butuh perjuangan berat dan mental yang kuat. Sama seperti saat aku ingin mendapatkan dirimu, butuh perjuangan dan mental. Ku harap kau mengerti."

4. "Suatu hari, pasti akan ku buat nyata dan halal, saat napas kecilmu bertemu dengan napasku yang terburu-buru. Ku kecup keningmu dengan perasaan cinta."

5. "Kau dan alam adalah guru terbaikku dalam mempelajari hakikat cinta."

6. "Mari kita berjalan bersama-sama, saat kau ikut denganku, aku sudah memiliki teman perjalanan terbaik, mendapatkan teman perjalanan yang aku butuhkan."

7. "Ku bawa kau menuju Mahameru, puncak para Dewa, akan kuberitahu para Dewa itu, bahwa kau adalah Dewiku."

8. "Karena kesetian dan cintamu adalah logistik untuk seumur hidupku."

9. "Udara dingin menyambut pagiku di Ranu Kumbolo, sikapmu yang dingin mampu membuat hatiku pilu."

10. "Semakin banyak puncak yang ku jamahi, aku semakin mengerti akan arti cinta. Cinta membutuhkan waktu dan pengorbanan, cinta itu merawat, saling membutuhkan dan saling memberi."

11. "Ikutlah mendaki bersamaku, maka aku akan mengenalmu lebih dekat dan kau akan mengetahui seberapa berharganya kau untukku jaga."

12. "Mendaki gunung yang sangat melelahkan saja aku mampu, tapi tidak untuk menaklukkan hatimu yang keras."

13. "Jangan khawatir, ketika mendaki, bukan puncak tertinggi yang menjadi tujuan utamaku. Pendakianku ku lakukan untuk pulang, untuk kembali kepada pelukan hangatmu."

14. "Apalah arti aku pernah melewati Tanjakan Cinta di Semeru jika aku tidak kunjung berada dalam hatimu."

15. "Tanjakan Cinta hanyalah simbol, dan kau adalah cinta sesungguhnya."

16. "Cinta itu ibarat mendaki di musim hujan. Semakin kau egois untuk menaklukkan puncak, semakin dekat pula kau pada kematian. Semakin kau memaksakan cinta yang tak hadir, semakin jauh pula kau dari orang yang kau sayangi."

17. "Banyak para pendaki yang mengatakan bahwa bonus dari sebuah pendakian adalah puncak. Namun berbeda denganku, bonus dari sebuah pendakian adalah bisa menghabiskan waktu berharga bersamamu."

18. "Lebih baik terjatuh saat mendaki, daripada jatuh cinta kepada orang yang tidak tepat."

19. "Salah satu alasan kenapa aku begitu gigih dalam perjuangan menuju puncak, aku sadar, ada kamu di belakangku. Bila aku lemah, bagaimana denganmu?"

20. "Sejak pertama kali menyaksikan keindahan alam, sejak itu pula aku mencintai alam. Sejak pertama kali melihat betapa indahnya matamu, sejak itu pula aku mencintai dirimu."

21. "Biarkan bunga Edelweis tetap tinggal di tempatnya, karena ku yakin tanpa memberimu bunga Edelweis, cinta ini akan terus abadi berada dalam hatiku."

22. "Kamu itu bagaikan sleeping bag, selalu memberikan kenyamanan dan kehangatan, menemaniku dalam menjalani hidup yang dingin dan hening."

23. "Saat berada dalam kesusahan, seperti tersesat atau hipotermia, satu nama yang membuatku tetap bertahan sampai sekarang. Yakni namamu."

24. "Sebuah keindahan di atas keindahan, apabila aku bisa menikmati puncak gunung bersamamu."

25. "Seberapa angkernya Gunung Lawu, tapi masih lebih angker saat aku melihatmu bersamapria lain."

26. "Saat berhasil mencapai puncak, semua kelelahan terbayar tuntas. Saat kau menerima cintaku, kuharap semua pengorbanan bisa terbayar tuntas."

27. "Ternyata ada hal yang mampu mengalahkan kehangatan secangkir kopi di dalam pendakian. Hal itu adalah senyumanmu."

28. "Alasan aku mendaki adalah, aku bisa melihat wajahmu sesaat aku membuka mataku setelah bangun dari tidur."

29. "Bagiku, kau adalah puncak Everest, selalu kukagumi dan tak pernah kumiliki."

30. "Saat kau membiarkanku pergi begitu saja, aku merasa hidup di dalam rimbunnya hutan. Sepi, sendiri, dan meracau."

31. "Apakah kau akan sehangat mentari pagi? Seindah pemandangan alam yang melintang sejauh mata memandang? Sehening malamnya di gunung? Atau hanya sebatas ilalang yang dilewati tanpa dinikmati."

32. "Kau dan sebuah pendakian adalah dua hal yang sama-sama mengajarkanku kepada kerendahan hati."

33. "Mencintai dirimu sama halnya mencintai alam. Semakin dijaga maka kita akan merasakan kebahagiaan yang sesungguhnya."

34. "Jika ingin menganliku lebih dalam, maka kenalilah gunung terlebih dahulu karena, aku berasal dari situ."

35. "Karena dengan berpetualang ke gunung, sejarah peradaban manusia akan terus berkembang."

36. "Di atas puncak tertinggi, di antara awan yang menutupi akan kuselipkan namamu di dalam hati."

37. "Aku tahu bila edelweis itu bunga paling indah, sayangnya aku tak ingin membawanya untukmu. Tetapi, aku akan membawamu ke sana karena kau pantas berada di tempat terindah."

38. "Ayo neng naik gunung bersama. Tetapi, sebelumnya naik pelaminan dulu ya."

39. "Kita pernah bersama menyusuri tanjakan di dalam hutan, tersayat kerikil-kerikil tajam. Tetapi, bersamamu semuanya terasa sangat menyenangkan sekali."

40. "Beribu gunung akan kudaki. Asalkan aku bisa mendapatkan cinta darimu."

41. "Tenanglah, aku sudah belajar banyak dari gunung. Belajar bagaimana caranya bersabar dan tidak akan pernah menyerah untuk mendapatkan cinta darimu."

42. "Sedingin apa pun suhu di gunung. Asalkan bersamamu semuanya terasa menjadi hangat."

43. "Walaupun kita berdua belum bisa satu atap untuk selamanya. Namun, kita pernah satu tenda untuk sementara."

44. "Aku akan berjuang untuk keindahan sang fajar, seperti itu pulalah aku akan berjuang untuk kebahagiaan dirimu."

45. "Aku hanya ingin membawamu ke gunung. Karena, di sana kita bisa mencumbu bersama indahnya alam."

46. "Eidelweis adalah bunga keabadian. Sama halnya seperti cintaku padamu yang akan selalu abadi."

47. "Embun pagi yang dingin akan menyambut dengan keindahan. Hanya saja sikapmu yang dingin membuat penderitaan."

48. "Membina rumah tangga bersamamu memang tidak mudah sama halnya mendaki gunung bersamamu yang tidak akan selalu mudah."

49. "Hujan adalah sisi romantis dari sebuah gunung, seperti sebuah kata cinta untukmu yang selalu romantis."

50. "Aku berani mati bila ada yang mengusik gunung, sama seperti halnya aku rela mati bila ada yang mengusik kebahagiaanmu."

51. "Mendaki seperti sebuah candu di mana saat raga ini lemah, akan kuat dengan sendirinya karena rasa cinta kepada sebuah gunung. Begitu pula dengan cintaku kepadamu yang akan selalu kuat walau raga ini sudah tak lagi berarti."

Kata-kata romantis pecinta alam, ungkapan rasa cinta.

<img style=

foto: Instagram/@quotespendakiindonesia

52. "Mendaki gunung akan mencapai kedamaian abadi, sama halnya mencintaimu yang memberikan ketenangan dan kebahagiaan yang abadi."

53. "Gunung Merbabu dan Gunung Merapi, mari bersama bangun rumah tangga yang rapi."

54. "Akan ku bawa kau pergi bersamaku, menuju puncak abadi para dewa. Akan ku perkenalkan pada mereka kaulah dewiku."

55. "Aku Kerinci, kau Rinjani. Cinta kita bak Raung Puncak Sejati."

56. "Merapi memang sangat mengerikan, tetapi lebih mengerikan bila aku melihat kamu jalan sama orang lain."

57. "Banyak yang aku pelajari dari gunung dan alam ini. Salah satunya adalah arti untuk pulang. Di mana kerinduan itu hadir untuk selalu kembali lagi ke sisimu yang menjadi alasan mengapa aku harus pulang."

58. "Gunung saja aku perjuangan sampai titik darah penghabisan. Apalagi, engkau kekasih hatiku."

59. "Para pendaki itu tahu bagaimana berjuang untuk mencapai puncak itu sama beratnya untuk mendapatkan cinta dan restu dari orang tuamu."

60. "Bicaralah kepada orang tuamu bahwa seorang pendaki tidak akan pernah pergi meninggalkanmu atau membuatmu menangis. Melainkan, memberikanmu kebahagiaan seperti yang alam ajarkan kepadanya."

61. "Pada dasarnya hakikat cinta itu selalu ada saat pendakian ke atas puncak."

62. "Berbagai macam puncak yang didaki akan mengajarkan kita tentang arti mencintai. Bila cinta memang harus saling menjaga, saling merawat, saling mengalah dan saling memahami satu sama lain."

63. "Ikutlah mendaki bersamaku, maka aku akan mengenalmu lebih dekat dan kau pun akan mengenalku lebih dalam. Kau akan tahu betapa berharganya kau untukku dan begitu juga sebaliknya."

64. "Gunung akan mengajarkanku bagaimana cara menjaga dan merawatmu dengan baik."

65. "Apakah kau tahu tanjakan cinta yang terletak di Semeru. Dengan segala mitos yang selalu hadir di setiap para pendaki. Di mana, Tanjakan Cinta ini hanyalah sebuah simbol. Sementara engkau adalah cinta yang sebenarnya."

66. "Sepertinya, saat ini aku baru menyadari karena, sang mentari yang muncul di ufuk timur itu masih kalah sinarnya dengan ucapan selamat pagi darimu yang akan selalu kau perdengarkan di telingaku setiap hari."

67. "Dalam pendakian, kamu selalu dihadapkan dengan masalah baru di mana kamu harus melakukan gerakan intuitif dan kemudian menganalisisnya untuk mencari tahu mengapa mereka bekerja, dan kemudian belajar dari mereka."

68. "Gunung selalu mengajarkan kita untuk tetap tangguh, tetap berjuang tanpa ada kata lelah. Karena, bila kita lemah sedikit pun maka kau pun akan lemah."

69. "Di belakangku akan selalu ada kamu. Oleh karena itu, aku akan selalu berjuang tanpa mengenal lelah."

70. "Tahukah kau mengapa aku bisa mencintaimu? Karena saat aku melihat kedua bola matamu, aku seperti melihat keindahan sang fajar yang biasa ku lihat saat mendaki gunung."

71. "Cinta ku bawa naik, rindu ku bawa turun."

72. "Mendaki gunung yang melelahkan saja aku bisa apalagi menaklukkan hatimu."

73. "Tahukah kamu bila, aku pernah tersesat di dalam hutan, pernah merasakan hipotermia dan tak kuat lagi untuk bernapas. Tetapi, sampai saat ini aku masih kuat semua itu karena dirimu."

74. "Keindahan di puncak akan berlebih indahnya bila kita lewati bersama dengan dirimu."

75. "Meraih ke puncak memang sangat susah tetapi, semuanya akan terbayar lunas bila sudah berdiri di atasnya. Seperti halnya perjuangan cintaku kepadamu yang akan terbayar lunas di pelaminan."

76. "Di titik pendakian kita mengenal secangkir kopi untuk menghangatkan diri. Tetapi, setelah aku mengenalmu ada yang lebih hangat daripada kopiku yaitu adalah cintamu."

77. "Aku ingin melihat wajahmu di saat bangun dari tidurku karena kau adalah harapan yang selalu ku panjatkan dalam doa. Seperti halnya sang fajar yang muncul di atas ketinggian dan membawa sebuah harapan."

78. "Kau seperti puncak Everest, banyak yang ingin menuju ke sana hanya saja tidak semua yang bisa mendakinya."

79. "Aku bagaikan hidup di hutan yang sepi, dingin, yang membuat hidupku merasa tak berarti saat kau memutuskan untuk pergi."

80. "Gunung adalah cara aku untuk mendapatkan cinta darimu. Karena, di gunung kita akan mendapatkan sebuah pelajaran berarti mengenai sebuah perjuangan. Aku yakin, kau pasti mau untuk selalu aku perjuangkan."

81. "Aku ingin akhir napasku berada di titik ketinggian, dan itu bersama dengan dirimu agar kau menjadi saksi bahwa seumur hidupku cinta itu tetap untuk alamku dan juga kau."

82. "Para pendaki mengerti mengapa para pahlawan begitu bangga meninggal saat membela negeri ini. Karena, meninggal untuk orang yang kita cintai adalah keinginan para pahlawan sejati."

83. "Namaku akan terukir di setiap gunung yang aku pijaki. Tetapi, cintaku hanya untuk satu perempuan yang aku sayangi."

84. "Melupakanmu karena luka sayatan ini memang mudah tetapi, melupakan gunung dan berhenti tak mengunjungi itulah yang tersulit."

85. "Mendaki gunung seperti jatuh cinta. Tanpa kita sedari kita akan melakukan sesuatu, apa pun itu untuk bisa meraihnya terkadang tanpa kita sadari."

86. "Napasmu memang sangat berarti, begitulah napasku untuk bumi ini."

87. "Kau memang orang hebat, yang sampai saat ini masih sudi untuk menemani setiap perjalanan dalam menggapai puncak gunung. Walau lelah. Namun, cinta yang menguatkan kita."

88. "Jika aku harus memilih antara puncak gunung atau kamu. Maka, aku tidak akan pernah memilih semuanya. Karena, aku ingin kau menemaniku sampai ke atas puncak."

89. "Gunung akan mengajarkan kita tentang sisi romantis yang terkadang terkendala oleh kata. Karena, sajaknya adalah saja alam yang tidak akan pernah kau mengerti."

90. "Kau memang perempuan hebat yang bisa membagi ceritamu kepada hutan, kicauan burung, dan dinginnya malam yang terkadang mencekam."

91. "Aku tak pernah berpikir untuk memilih di antara rasa cintaku kepadamu dan rasa sayangku kepada alam. Karena, keduanya adalah hidup yang membuatku semakin berarti dalam setiap detiknya."

92. "Tahukah kamu apa yang membuatku berhasil menaklukkan hatimu? Salah satunya adalah mendaki gunung. Karena, di sanalah aku belajar untuk sabar dan berpikir dengan pasti bagaimana cara untuk menaklukkannya. Kau dan dan gunung sama-sama spesialnya untuk hidupku."

93. "Jatuh cinta kepadamu memang menyenangkan. Seperti halnya aku jatuh cinta kepada gunung. Karena, kehangatannya benar-benar membuatku terbuai untuk tidak jauh-jauh dari dirimu."

94. "Bolehkah aku menginap di hatimu? Seperti halnya aku menginap di atas gunung dengan tenda yang nyaman."

95. "Sebelum mencintaiku, cobalah untuk mencintai gunung terlebih dahulu. Karena, aku dan gunung itu sama. Selalu memberikan cinta yang tulus dari hati walau, kalian harus memperjuangkannya terlebih dahulu."

96. "Pulang ke rumah adalah hal yang paling sulit untuk para pendaki. Tetapi, tidak akan pernah sulit bila harus pulang ke rumahmu."

97. "Gunung selalu menghadirkan rindu. Oleh karena itu, bila kau merindukan aku maka mendakilah di sana kau akan temukan apa yang kau cari."

98. "Malam itu indah, tetapi selalu menghadirkan keindahan yang fana dan semu. Kecuali, rasa cintaku padamu yang tidak akan perah semu sama sekali."

99. "Mendaki gunung adalah caraku mencintaimu karena di gunung yang mengajarkan aku bagaimana jatuh cinta yang sebenarnya."

100. "Bukan pisau yang mampu menusukku dan membunuhku. Melainkan, dirimu yang berpaling karena cemburu dengan gunung yang selalu ku daki."

101. "Aku mendaki gunung bukan untuk berlagak sombong, Melainkan, untuk membuktikan bahwa aku bisa membuatmu bahagia dengan apa yang ku miliki. Bukan dengan yang dimiliki oleh orang tua."

102. "Biarkan keringat ini bercucuran tanpa henti. Karena, keringat ini akan menjadi saksi jika, nanti keringat inilah yang akan membuatmu selalu tersenyum bahagia."

103. "Aku ingin menulis bagaimana aku bisa sampai ke atas gunung. Karena, di dalam tulisan itu akan terselip namamu yang selalu menyemangatiku melalui doa yang tak pernah terputus."

104. "Bebatuan besar akan kita temui data berada di gunung. Sayangnya, bebatuan ini hanya segelintir ujian untuk bisa sampai di puncak. Seperti halnya, ujianku mencintaimu yang memang tidak mudah."

105. "Sepertinya, saat ini aku baru menyadari karena sang mentari yang muncul di ufuk timur itu masih kalah sinarnya dengan ucapan selamat pagi darimu yang akan selalu kau perdengarkan di telingaku setiap hari."