Brilio.net - Perkembangan sebuah perusahaan tidak sekadar ditentukan banyaknya produksi yang dikerjakan. Di balik itu semua juga ada elemen penting lainnya yang membuat perusahaan menjadi lingkungan yang menyenangkan dan sehat, yaitu hubungan antara pegawainya atau pekerjanya.
Tak hanya bekerja saja, terkadang kita juga perlu berinteraksi dengan rekan kerja. Bahkan menjalin hubungan baik dengan beberapa rekan kerja. Namun tahukah kamu ada beberapa obrolan yang perlu kamu hindari bersama rekan kerjamu, hal ini lantaran obrolan ini bisa membuat tidak nyaman rekan kerjamu itu, bahkan kamu bisa dianggap tidak profesional.
Berikut ini beberapa topik obrolan yang tidak boleh kamu bahas dengan rekan kerjamu, yang dilansir brilio.net dari berbagai sumber, Jumat (23/8).
1. Jangan bahas soal penghasilan.
foto: pixabay.com
Jika kamu menanyakan mengenai penghasilan rekan kerjamu ini akan membuat kamu terlihat tidak profesional. Lantan hal ini dianggap sangat rahasia dan tidak untuk dibicarakan pada siapapun termasuk teman dekat.
Seorang ahli etika dan kesopanan, Rosalinda Oropeza Randall mengatakan pertanyaan mengenai penghasilan seseorang dianggap kurang pantas dan sangat canggung. "Mengapa kamu ingin tahu? Apakah kamu akan mengeluh kepada bos karena merasa tidak adil dengan penghasilan yang didapat? Atau apakah kamu akan berbicara dengan atasan dan meminta kenaikan gaji?," kata Randall yang dilansir dari businessinsider.sg Jumat (23/8).
2. Jangan meminjam uang.
foto: pixabay.com
Sering terjadi di antara karyawan, ada yang terkadang lupa membawa uang tunai, dan akhirnya harus meminjam temannya untuk makan siang. Jika sekali atau dua kali itu dianggap wajar, namun jika hal itu terus terjadi, maka bersiaplah kamu akan diabaikan rekan kerjamu.
3. Berhenti menggunakan kata 'jujur' ketika berbicara.
foto: pixabay.com
Seorang ahli etiket dan penulis, Barbara Pachter, mengatakan bahwa ketika kamu berbicara kepada rekan kerjamu dan kerap menggunakan kata jujur. Maka itu akan membuat rekan kerjamu bertanya-tanya, apakah selama ini kamu tidak pernah jujur padanya? Lebih baik berbicara dengan sewajarnya.
4. Jangan menyebarkan rumor.
foto: pixabay.com
Desas-desus seputar kantor memang selalu berhasil menarik perhatian karyawan. Namun tahukah kamu jika kamu mengetahui mengenai gosip di kantor dan membicarakannya pada rekan kerja, maka cita dirimu akan terlihat sangat buruk.
"Komentar negatif tentang rekan kerja kepada rekan kerja lain akan membuat kamu terlihat lebih buruk daripada orang yang kamu bicarakan, dan tebak siapa yang akan menjadi orang yang terlihat buruk ketika kembali ke orang yang kamu bicarakan?" Kata Randall.
5. Jangan mengomentari penampilan rekan kerjamu.
foto: pixabay.com
Memuji rekan kerja memang tidak ada salahnya, namun kamu perlu selektif dalam mengungkapkan kata-kata. Jangan sampai perkataanmu menyakiti orang lain, walaupun itu berupa pujian, karena bisa menimbulkan persepsi berbeda jika disampaikan terlalu berlebihan. "Mengomentari tentang penampilan fisik rekan kerja dianggap tidak profesional dan lebih buruk lagi, bisa berupa pelecehan seksual," kata Randall.
6. Membahas mengenai politik maupun agama.
foto: pixabay.com
Topik megnenai agama maupun politik memang menjadi pembicaraan cukup menarik. Namun membahaskan bersama rekan kerja bukan pilihan yang bijak, karena ini merupakan tema yang cukup sensitif. Kamu bisa membahas hal-hal ini dengan cara yang cukup ringan, itupun harus dilihat bagaimana situasi saat itu.
7. Kehidupan seks.
foto: pixabay.com
Kehidupan seks merupakan salah satu topik yang tidak boleh dibahas di tempat kerja. Pasalnya kehidupan seks merupakan hal yang sangat private dan rahasia, hanya kamu dan pasangan yang mengetahuinya. Sebab itu, jangan membicarakan kehidupan seks kepada orang lain. Selain membuat orang tidak nyaman, hal ini juga dapat mengarah pada gangguan seksual.
8. Jangan katakan "Maaf sudah merepotkan".
foto: pixabay.com
Dilansir dari businessinsider.sg, seorang ahli etiket dan penulis, Barbara Pachter mengatakan, "Mengapa kamu mengatakan kamu merepotkan?" Jika kamu menyesal tentang sesuatu yang belum kamu lakukan, kenapa kamu melanjutkannya? Hal ini akan membuat orang berfikir kamu adalah orang yang aneh.
Kamu bisa mengganti kata-kata tersebut dengan "Permisi. Apakah kamu punya waktu?" hal ini akan jauh lebih baik menurut Pachter.
9. Jangan katakan kamu mencari pekerjaan lain.
foto: pixabay.com
Sebagian orang akan menceritakan rencananya kepada rekan kerja, termasuk rencananya yang akan resign. Namun tahukah kamu, menurut Rosalinda Oropeza Randall seorang ahli etika dan kesopanan hal itu tidak lah tepat.
"Berbagi ini dengan rekan kerja Anda dapat menyebabkan mereka secara naluriah menjauhkan diri, mengetahui bahwa Anda tidak akan lagi menjadi bagian dari tim," kata Rosalinda Oropeza Randall. "Mereka juga mungkin secara tidak sengaja akan membocorkan informasi kepada atasan Anda, yang dapat menjelaskan kurangnya produktivitas dan ketidakhadiran Anda, akhirnya ini akan berdampak buruk bagi diri Anda sendiri. Mungkin Anda akan menerima gaji lebih awal."
10. Cobalah untuk tidak memulai semua kalimat dengan "Saya pikir".
foto: pixabay.com
Barbara Pachter memiliki memberikan pendapatnya mengenai hal ini. Menurutnya seseorang yang berbicara di lingkungan kerja dengan menggunakan kata 'saya pikir' ternyata mendapat penilaian buruk dari rekan kerjanya.
"Mengatakan 'Saya pikir' kadang-kadang dapat diterima, tetapi hanya jika Anda benar-benar tidak yakin," kata Pachter.
"Menggunakan kata 'Saya pikir' dapat membuat Anda tampak plin-plan," kata Pachter. Ketika Anda mengetahui sesuatu, nyatakan secara langsung: "Pertemuan akan dilakukan pukul 3 sore."
11. Jangan bicarakan mengenai kesehatan pribadi.
foto: pixabay.com
Jika mau sedang menderita penyakit kronis atau masalah medis lainnya jangan tunjukkan di lingkungan tempat kamu bekerja. Melakukan hal itu akan memberi rekan kerja dan atasan kamu alasan untuk bertanya-tanya apakah kondisinya akan membuat kamu tidak melakukan pekerjaan dengan baik.
12. Jangan sampaikan aspirasi kerjamu.
foto: pixabay.com
Setiap orang memiliki target dalam hidupnya. Namun membicarakan aspirasimu pada rekan kerja bukan pilihan yang tepat. Lakukan saja yang kamu inginkan tanpa harus memberitahukan kepada orang lain. Selain untuk menjaga privasimu, hal ini juga diperlu agar tidak terjadi hal-hal yang tidak kamu inginkan kedepannya.
Recommended By Editor
- 10 Alasan mengapa karyawan terbaik banyak yang mengundurkan diri
- 25 Desain ruang kerja minimalis untuk di rumah, dijamin produktif
- 7 Cara BUMN ini mengelola pekerja milenial biar tak jadi “kutu loncat”
- 6 Cara menabung meski gaji pas-pasan, dijamin berhasil
- 4 Cara memperbaiki kinerja setelah ditegur atasan