Brilio.net - Dalam kehidupan sehari-hari tentunya kamu pernah bercerita atau hanya sekadar mendengarkan cerita lucu. Namun, nggak semua cerita lucu yang sering beredar di masyarakat itu anekdot.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), anekdot merupakan cerita singkat yang menarik karena lucu dan mengesankan, biasanya digunakan mengenai orang penting atau terkenal dan berdasarkan kejadian yang sebenarnya.
Dalam teks anekdot selalu menyangkut dan mengangkat cerita tentang tokoh-tokoh penting karena teks anekdot yang disampaikan biasanya bertujuan untuk menyindir namun dibalut dengan komedi. Sindiran halus yang disampaikan dalam teks anekdot nggak kasar atau menyakiti seseorang.
Meski sering membuat lawakan saat diceritakan, akan tetapi ada banyak pelajaran yang dapat diambil dalam teks anekdot. Sebab dalam teks anekdot dibuat secara jelas dan berdasarkan cerita fakta. Biasanya cerita fakta juga sesuai dengan pengalaman pribadi.
Bagi kamu yang ingin memulai untuk mempelajari teks anekdot, dirangkum brilio.net dari berbagai sumber, Jumat (18/2), inilah 13 contoh teks anekdot yang singkat, lengkap struktur dan ciri-cirinya.
1. Struktur teks anekdot.
foto: freepik.com
Anekdot memiliki struktur teks yang dapat membedakan dengan teks lainnya. Berikut struktur tek anekdot yang perlu diperhatikan.
a. Abstraksi
Abstraksi terletak pada bagian awal paragraf teks anekdot, yang berisi tentang gambaran awal tentang isi dari teks anekdot.
b. Orientasi
Orientasi merupakan latar belakang dari sebuah cerita atau awal mulanya bagaimana cerita bisa terjadi.
c. Krisis
Krisis merupakan bagian munculnya sebuah masalah dalam teks anekdot. Cerita yang disajikan biasanya hampir memuncak dan menuju ke penyelesaian.
d. Reaksi
Reaksi merupakan jawaban dari sebuah permasalahan pada sebuah krisis. Pada bagian ini berisikan penyelesaian masalah atau inti dari kritik dan memuat unsur lucu atau mengesankan.
e. Koda
Koda berisi penutup, yang merupakan penegasan terhadap hal yang disindir.
f. Re-orientasi
Pada bagian re-orientasi merupakan bagian paling akhir dari teks anekdot.
2. Ciri-ciri anekdot.
foto: freepik.com
a. Teks anekdot berisikan kisah-kisah lucu atau bualan.
b. Teks anekdot memiliki sifat yang menggelitik, sebab mampu membuat para pembaca atau pendengarnya merasa terhibur dengan kelucuan dalam teks.
c. Bersifat sindiran alami, namun tidak menyakiti.
d. Biasanya mengenai tokoh penting.
e. Memiliki tujuan tertentu.
f. Cerita yang disajikan hampir sama dengan dongeng.
g. Anekdot dengan tradisi perumpamaan.
h. Sebagai bentuk untuk menyampaikan pendapat, pandangan, kritik, aspirasi yang positif ke publik.
Contoh teks anekdot
1. Contoh teks anekdot singkat judul "Aplikasi anti maling".
foto: freepik.com
Suasana pagi di kelas Matematika.
“Hey Rido, nanti mau buat aplikasi apa buat Indonesia?” Tanya Akbar.
“Mau buat aplikasi anti korupsi, supaya Indonesia sejahtera dan aku sebagai pendiri jadi kaya raya, bagus kan?” Jawab Rido sambil mengangkat alisnya berulang kali.
2. Contoh teks anekdot singkat judul "padahal sama-sama maling".
foto: freepik.com
Yuda dan Rafa menonton televisi di pos ronda.
Mereka melihat kasus pencurian satu pohon pisang, pelakunya dipenjara 5 tahun.
“Para koruptor negeri ini cuma dipenjara 1 tahun dan masih bisa jalan-jalan,” kata Rafa bingung.
“Pemerintah lebih mementingkan satu pohon pisang. Jadi hukumannya lebih lama dari maling berdasi itu,” jawaban Yuda membuat Rafa mengangguk paham.
3. Contoh teks anekdot singkat judul "jual roti".
foto: freepik.com
Penjual roti sedang menjajakan dagangannya saat pagi hari.
“Pak, mau beli rotinya!” teriak anak SD lengkap dengan seragamnya.
“Mau yang mana, coklat atau keju?” tanya si penjual.
Anak kecil itu berdiri termenung cukup lama.
“Nggak jadi, deh. Tadi katanya jual roti, kenapa jadi coklat sama keju?”
4. Contoh teks anekdot singkat judul "lupa ingatan".
foto: freepik.com
Di suatu siang, ada dua bocah yang tengah bercanda di bawah pohon rindang.
Rafi: “Agung, kita main tebak-tebakan, yuk! Kursi apa yang membuat orang lupa ingatan?”
Agung: “Kursi goyang! Orang yang duduk di atas kursi goyang akan mengantuk dan tertidur. Saat tidur, orang kan lupa.”
Rafi: (Tertawa) “Meski lucu, tapi jawabanmu salah.”
Agung: “Hmm… kursi apa, ya?”
Rafi: “Jawabannya adalah kursi DPR!”
Agung: “Lho, kok begitu?”
Rafi: “Jelas, lah! Coba kamu ingat, sebelum duduk di kursi DPR, banyak caleg yang berjanji macam-macam agar masyarakat memilih mereka. Tapi setelah merasakan kursi DPR, sekejap saja mereka hilang ingatan akan janji-janjinya.”
Agung: “Oh, iya, betul juga.”
5. Contoh teks anekdot singkat judul "Sedekah".
foto: freepik.com
Alkisah, terdapat seorang pengemis tua yang sedang meminta-minta kepada anak muda.
"Nak, minta sedekahnya, Nak," pinta si pengemis tersebut.
Si anak muda lantas mengambil uang sepuluh ribuan di sakunya. Diberikannya uang tersebut kepada sang pengemis tua sambil berkata,
"Kembali lima ribu ya, Pak!" pinta pemuda tersebut.
Bapak pengemis tua tersebut kemudian menyodorkan mangkuk yang berisi uang kembalian,
"Ini, Nak, kembaliannya silahkan diambil."
"Tunggu Pak, kembaliannya kok tujuh ribu, ini kelebihan Pak," ucap pemuda tersebut keheranan.
"Oh, tidak apa-apa, Nak. Ambil uang itu, anggap saja saya bersedekah."
6. Contoh teks anekdot singkat judul "Bebas hukuman".
foto: freepik.com
Pada suatu pagi yang cerah, di sebuah ruangan kelas sedang berlangsung proses pembelajaran. Dikarenakan kondisinya begitu santai, sang guru pun terlibat percakapan dengan satu di antara muridnya.
Murid: "Bu, ibu guru tanya, Bu!"
Ibu Guru: "Ya silakan, apa yang ingin kamu tanyakan, Ndi?"
Murid: "Bu guru, sebenarnya boleh tidak seseorang dihukum karena perbuatan yang belum dilakukannya?"
Ibu Guru: "Ya jelas tidak boleh dong. Seseorang itu baru boleh dihukum apabila dia terbukti bersalah, Ndi."
Murid: "Alhamdulillah Bu, jadi saya bebas hukuman ya, Bu? Soalnya saya belum mengerjakan PR."
Ibu Guru: "Ooohhh…. dasar bocah!"
7. Contoh teks anekdot singkat judul "terkena setrika".
foto: freepik.com
Pada suatu pagi yang cerah, datanglah seorang lelaki dengan langkah bergegas sambil memegangi kedua telinganya karena luka bakar.
Dokter: "Lho telinga Anda kenapa lagi, Pak?"
Pasien: "Begini, Dok, ceritanya, waktu itu saya sedang menyetrika pakaian tiba-tiba telepon mendadak berbunyi dan berdering. Kemudian, dikarenakan refleks, akhirnya saya melekatkan setrika pada telinga kiri saya, Dok."
Dokter: "Oh begitu toh ceritanya, saya tentu tahu apa yang Bapak rasakan. Lalu, untuk telinga yang sebelah kanan itu kenapa, Pak?"
Pasien: "Nah, inilah masalahnya, Dok, si orang nggak jelas itu kembali menelepon saya..."
8. Contoh teks anekdot singkat judul "gara-gara kecoa".
foto: freepik.com
Alkisah hiduplah sepasang suami istri dengan dua orang anaknya. Setiap pagi kedua anak tersebut pergi berkebun untuk membantu orang tuanya. Namun, tiba-tiba mereka berdua pulang ke rumah dengan tergesa-gesa.
Kakak: “Mi, umi tolong mi, gawat ini mi adik menelan kecoa!”
Umi: “Astaga, kok bisa sih kak? Gimana ceritanya? Ayo cepat panggil Ayah suruh bawa dokter ke sini!”
Kakak: “Jangan mi, malah tambah gawat nanti. Sebentar lagi kecoanya juga mati.”
Umi: “Lho, kok bisa gitu kak?”
Kakak: “Iya mi, soalnya adik sudah aku kasih racun serangga mi. Di botolnya kan ada tulisan “dapat membunuh serangga ekstra cepat.”
Umi: “Astagfirullah, sembrono kamu!”
Kakak: (bingung)
Umi: “Bi, abi anak kita makan kecoa bi, abi.” (sambil berlari mencari suaminya).
Kakak: (masih tetap bingung)
9. Contoh teks anekdot singkat judul "Cara jadi orang pintar".
foto: freepik.com
Di dalam sebuah kelas sedang terjadi kegiatan belajar mengajar, di mana sang guru melakukan tanya jawab dengan para muridnya.
Ibu guru: “Anak-anak, apa tandanya seseorang dikatakan pintar?”
Ulfi: “Orang dikatakan pintar kalau dia rajin membaca Bu.”
Ibu Guru: “Bagus! Ada lagi?”
Bono: “Rajin menulis juga Bu tentunya.”
Ibu Guru: “Ya Bono, kamu betul.”
Ulfi: “Tapi rajin menyontek juga Bu.”
Bono: “Iya Bu, kalau tidak menyontek kita tak akan bisa apa-apa. Misalnya, dalam membuat pesawat terbang dari kertas, kalau tidak menyontek caranya tentu tak kan bisa. Betul kan Bu guru?”
Ibu Guru: “Oh iya ya betul juga kamu Bon.”
Bono: “Yes! Berarti hari ini kita boleh menyontek teman-teman agar jadi orang pintar.”
Ibu Guru (Bingung).
10. Contoh teks anekdot judul "Negara yang lucu".
foto: freepik.com
Ada dua orang sahabat lintas negara bernama Salsa dan Sandra. Mereka berdua sedang asyik memperbincangkan mengenai kelucuan sebuah negara.
Salsa : “Swiss itu negara yang lucu.”
Sandra : “Mengapa?”
Salsa : “Sebab negara Swiss mempunyai kementerian angkatan laut. Padahal mereka tidak memiliki wilayah laut.”
Mendengar ucapan Salsa, Sandra pun tertawa terbahak-bahak. Namun, Sandra segera berhenti tertawa.
Sandra : “Tapi Sal, negaramu sepertinya lebih lucu.”
Salsa : “Lho, mengapa?”
Sandra : “Sebab negaramu punya kementerian urusan uang. Padahal, kalian tak punya uang.”
Salsa : (Menutup mukanya karena malu).
11. Contoh teks anekdot singkat judul "sakit Flu".
foto: freepik.com
Tubuh Ibu Mirna terasa sakit dan ia mengunjungi dokter ternama di sebuah rumah sakit ternama juga. Ia minta diperiksa secara menyeluruh. Dokter pun memeriksanya kemudian memberikan hasil pemeriksaannya kepada Ibu Mirna.
Dokter : “Hasil pemeriksaan sudah keluar, Bu. Tubuh ibu baik-baik saja.”
Mirna : “Saya tidak butuh di X-Ray, Dok.”
Dokter : “Sama sekali tidak, Bu.”
Mirna : “Saya tidak butuh transfusi darah Dok.”
Dokter : “Tidak Bu. Ibu baik-baik saja.”
Mirna : “Dokter jangan bohong, saya merasa sakit. Tubuh dalam saya terasa membara, tenggorokan sakit, dan kepala saya pusing berat. Saya juga merasa lemah. Dan pandangan berkunang-kunang. Bukannya itu tanda-tanda sakit parah Dok?”
Dokter : “Enggak Bu, itu cuma gejala flu ringan, ibu jangan khawatir.”
12. Contoh teks anekdot singkat judul "sejarah".
foto: freepik.com
Pak Sardi, guru sejarah, sedang mengadakan tanya jawab dengan murid-muridnya.
Pak Sardi : “Reni, tanggal berapa teks proklamasi dibacakan?”
Reni : “17 Agustus 1945 Pak”
Pak Sardi : “Pandai kamu. Safi, siapa yang mengetikkan teks proklamasi?”
Safi : “Sayuti Melik Pak”
Pak Sardi : “Pintar semua kalian. Nah, Lafi, di mana teks proklamasi ditandatangani?”
Lafi : “Emmm…nganu Pak. (masih belum cukup sadar). Di sebelah bawah agak ke kanan dikit sepertinya Pak”
Pak Sardi : “Halah kamu ini. Kamu tidur terus dari tahun 45 ya?”
13. Contoh teks anekdot singkat judul "Agama".
foto: freepik.com
Alan adalah seorang muslim yang sangat gemar berjudi. Suatu hari, ia sedang duduk-duduk bersama Sandi, temannya main judi. Mereka sedang bermain ketika tiba-tiba terdengar suara adzan.
Alan : “San, kamu apa nggak kepikiran sama agama kita?”
Sandi : “Maksudnya gimana Lan?”
Alan : “Agama kita ini kok ibadahnya kebanyakan ya? Sehari sholatnya sampai 5 kali. Kenapa nggak kaya agama sebelah, ibadahnya cuma seminggu sekali”.
Sandi : “Halah kamu ini Ren. Ibadah 5 kali sehari saja kamu masih tetap main judi. Gimana kalau cuma seminggu sekali. Udah lah, nggak usah sok ngomongin agama kalau ngajimu saja nggak tamat iqro jilid 1”.
Recommended By Editor
- 21 Contoh teks gurindam berbagai tema, pengertian dan ciri-cirinya
- 9 Contoh teks pembawa acara formal dan nonformal
- 7 Contoh teks biografi bahasa Inggris serta penjelasan dan strukturnya
- 5 Contoh teks ulasan buku lengkap dengan penjelasan dan strukturnya
- 9 Contoh teks tanggapan, beserta ciri-ciri dan strukturnya