Brilio.net - Ramadan memang selalu menarik, umat Islam menyambut bulan suci ini dengan berbagai kegiatan. Tak sedikit dari kegiataan yang dilakukan masyarakat di Indonesia jelang Ramadan merupakan tradisi sejak ratusan tahun yang lalu.
Tradisi unik yang dilakukan masyarakat menjelang Ramadan ini sebagai bentuk ungkapan kegembiraan, sekaligus sebagai cara untuk membersihkan diri sebelum bulan suci tiba.
Nah, apa saja tradisi unik jelang Ramadan di berbagai daerah di Indonesia? Yuk simak seperti dikutip brilio.net Sabtu (4/5).
1. Malamang.
foto: Instagram/@dinny_islamy_sari
Tradisi ini dilakukan oleh masyarakat Minangkabau, Sumatera Barat menyambut Ramadan dengan berramai-ramai. Semua orang dikerahkan untuk membuat lamang atau lemang dengan bahan dasar ketan.
2. Nyorog.
foto: Instagram/@kabaredotid
Tradisi ini dilakukan oleh warga Betawi dalam menyambut Ramadan. Masyarakat membagikan berbagai makanan untuk tetangga dekat. Nyorog dilakukan orang muda kepada yang lebih tua untuk meminta restu.
3. Perlon Unggahan.
foto: Instagram/@andri_anto55
Di Banyumas ada tradisi menjelang Ramadan yang unik. Orang-orang berbondong menuju makam dengan tidak menggunakan alas kaki dan membawa ambeng. Tradisi ini diyakini bisa mendatangkan berkah.
4. Unduh-unduh ikan.
foto: Instagram/@rifqimunif
Tradisi peninggalan nenek moyang ini ada di daerah Gunung Kidul, D.I. Yogyakarta. Masyarakat berkumpul di sebuah telaga untuk memanen ikan sehari sebelum bulan puasa datang. Ikan tersebut kemudian dimasak oleh warga peserta unduh-unduh.
5. Meugang.
foto: Instagram/@tengokaceh
Acara tradisi yang diadakan di Aceh sebelum Ramadan bernama Meugang. Masyarakat menyembelih kambing atau kerbau sebelum bulan suci tiba. Tradisi ini telah ada sejak 1400 masehi.
6. Dugderan.
foto: Instagram/@siindonesia
Dugderan diambil dari suara dentuman meriam. Tradisi ini ada di daerah Jawa Tengah dengan dihadiri masyarakat sekitar kampung. Acara diadakan sejak ratusan tahun yang lalu, sepekan hingga dua pekan sebelum puasa.
7. Megengan.
foto: Instagram/@samutcatering
Megengan berasal dari kawasan Ampel, Surabaya, Jawa Timur. Tradisi yang ada sejak zaman Wali Songo ini identik dengan hidangan serabi. Bukan hanya sekedar makan kue, namun juga meminta maaf antar keluarga dan tetangga.
8. Nyadran.
foto: Instagram/@wonderfulsoloraya
Nyadran merupakan tradisi yang dilakukan oleh masyarakat Jawa. Kegiatan ini dengan mendatangi dan membersihkan makam keluarga. Selain nyadran, ada tradisi lain seperti kenduri dan selametan.
9. Kirab Dandhangan.
foto: Instagram/@azida14
Kirab ini dilaksanakan oleh warga Kudus, Jawa Tengah. Kegiatan menunggu penentuan hari mulai puasa Ramadan, yang telah berlangsung ratusan tahun lalu sejak zaman sunan Kudus.
10. Jalur Pacu.
foto: Instagram/@radisi_pacu_jalur
Jalur pacu adalah satu acara dari rangkaian kegiatan menyambut bulan suci Ramadan di Riau. Para warga berduyun-duyun melihat perlombaan dayung. Biasanya, acara dilanjutkan dengan Balimau.
11. Megibug.
foto: Instagram/@christina_who
Megibug bermula dari daerah Karangasem, Bali. Meski mayoritas penduduk pulau ini beragama Hindu, tradisi ini tetap kental dilaksanakan oleh warga muslim Pulau Dewata. Makanan digelar di wadah daun pisang, disantap oleh 4 hingga 7 orang.
12. Padusan.
Padusan adalah tradisi mandi bersama di sebuah waduk. Tradisi ini biasa dilakukan oleh masyarakat Jawa. Air yang ada di dalam waduk dipercaya membawa keberkahan.
13. Pangir.
foto: Instagram/@auziah.kurn
Tradisi ini hampir sama dengan padusan, namun mandi pada acara pangir menggunakan wewangian dari rempah-rempah alami. Acara bisa dilakukan di sungai, pantai atau waduk. Pangir berasal dari Medan dengan kepercayaan akan melebur dosa.
14. Laku lampah trah bonokeling.
foto: Instagram/ @lakulampah
Acara tradisi leluhur ini dilaksanakan oleh warga Banyumas, Jawa Tengah. Prosesi hampir sama dengan perlon unggahan. Masyarakat Pakuncen, Jatiwalang, Banyumas melakukan ritual berjalan kaki menuju makam Ki Bonokeling.
15. Ma'baca.
foto: gosulsel.com
Tradisi Ma'baca-bacca dilangsungkan oleh masyarakat Polewali Mandar, Sulawesi Barat. nasi ketan, kari ayam, telur, dan aneka buah disiapkan untuk ritual menyambut Ramadan. Selain makanan, tuan rumah menyediakan pallang, lilin yang terbuat dari kapas dan biji kemiri.
Lilin tersebut wajib berjumlah ganjil seperti 7,9,11 dan seterusnya dan tak boleh padam. Hal tersebut mengandung makna bahwa selama berpuasa harus menahan kesabaran dan berlaku jujur.
Recommended By Editor
- Khusus Ramadan, pengguna MRT dibolehkan buka puasa di kereta
- 8 Cara mencegah bibir kering selama puasa, mudah & praktis
- Acara sahur tahun 90-an ini berhasil bikin nostalgia
- Begini cara Telkomsel manjakan pelanggan selama Ramadan dan Idul Fitri
- Kabar terbaru Zidan 'Lorong Waktu', ternyata sudah menikah