Brilio.net - Beberapa tahun lalu kita mendengar kabar menyedihkan dari Pak Wawan, petugas kebersihan yang meninggal dunia karena infeksi tetanus. Ia wafat setelah menginjak tusuk sate saat bertugas memungut sampah. Dari kejadian itu akhirnya masyarakat mulai paham bahwa luka tusuk ternyata juga berpotensi menimbulkan penyakit tetanus.
Dikutip brilio.net dari Instagram Yayasan Putra Pajajaran Bandung @ypbbbandung, penyakit tetanus disebabkan oleh bakteri Clostridium Tetani. Zat tersebut melepaskan toksin atau zat beracun ke dalam darah. Salah satu perantaranya adalah sisa daging sate yang menempel di tusuk sate.
Nah, berkenaan dengan momen Hari Raya Idul Adha tahun ini, pastinya banyak limbah sampah tusuk sate. Terkadang, kita cenderung sembarangan membuang tusuk sate tersebut. Perilaku kita tersebut, bisa menimbulkan penyakit berbahaya.
Nah, kali ini brilio.net tunjukkan beberapa langkah praktis untuk memperlakukan limbah tusuk sate bekas makanan kurban Idul Adha, seperti dikutip dari @ypbbbandung, Rabu (14/8).
1. Pisahkan tusuk sate.
foto: freepik.com
Seringkali kita membuang tusuk sate tidak pada tempatnya. Nah, mulailah membungkus tusuk sate secara terpisah dengan benda lain. Jangan lupa untuk mematahkan bagian tajam. Lalu, berilah tulisan bungkus tersebut yang menandakan bahwa di dalamnya terdapat tusuk sate.
Hal ini agar petugas sampah tidak mencampurkan dengan sampah lainnya. Sekaligus, para pengangkut sampah bisa berhati-hati pada saat memungut sampah tusuk sate tersebut.
2. Mengubur tusuk sate.
foto: freepik.com
Langkah lain yang bisa kita lakukan adalah dengan mengubur limbah tusuk sate. Jika di sekitar rumah kita terdapat lubang biopori, lebih baik masukkan ke dalam lubang resapan ramah lingkungan tersebut.
Hal tersebut bisa mengurangi kemungkinan orang menginjak sampah tusuk sate. Terlebih jika masih ada sisa daging yang menempel di tusuk sate.
3. Mendaur ulang tusuk sate.
foto: liputan6.com
Tusuk sate tak harus selamanya di buang menjadi limbah yang tak terpakai lagi. Salah satu caranya dengan mengalih fungsikan tusuk sate menjadi kerajinan. Selain itu, tusuk sate juga bisa digunakan lagi untuk pembakaran sate selanjutnya.
Selain bisa menghemat pengeluaran, kita juga bisa menghindarkan keluarga, tetangga, teman, orang terdekat kita dari penyakit tetanus.
Recommended By Editor
- Curhatan wanita soal 'Pernikahan Bukan Receh' ini menyentuh
- 10 Potret lucu life hack perabot rumah tangga ini bikin ketawa
- 11 Makanan dan minuman ini tidak boleh disimpan di dalam freezer
- Cara melipat pakaian dengan cepat, rapi dan antikusut
- 12 Cara mudah amankan rumah dari maling saat liburan akhir tahun