Brilio.net - Presiden Indonesia pertama, Sukarno ternyata nggak hanya dikenal sebagai orator ulung, penulis, dan juga seorang arsitek. Karena ternyata Bung Karno juga seorang kartunis lho. Nggak percaya?
Setelah ia keluar dari penjara Sukamiskin, pada bulan Mei tahun 1932, Bung Karno menghidupkan kembali majalah Soeloeh Indonesia Moeda. Dan tak lama kemudian, ia menerbitkan majalah Fikiran Ra’jat. Di kedua majalah itu, Bung Karno berposisi sebagai redaktur kepala atau Pemimpin Redaksi.
Di media Fikiran Rakjat itulah Bung Karno menulis dan kemudian membuat coretan karikatur sendiri. Karikatur dibuat untuk makin meneguhkan apa yang hendak dicapai Bung Karno masa itu, yakni kemerdekaan Indonesia.
Dalam tiap karikatur, Bung Karno sering menggunakan nama samaran Soemini. Penasaran dengan karya-karya Bung Karno? Yuk simak karya-karyanya yang dihimpun brolio.net dari berbagai sumber.
1. Penyatuan Indonesia.
Karikatur tersebut berjudul “Penyatuan Indonesia” yang menggambarkan Jenderal Van Heutsz yang menaburkan benih di ladang. Benih itu bersemi menumbuhkan bendera-bendera merah-putih kecil. Di bawah gambar, ditulis keterangan, “Ia menaburkan bibit penyatuan Hindia Belanda, lalu Persatuan Indonesia yang bersemi”.
2. Usir Penjajah.
Karikatur tersebut hendak menunjukkan semangat pribumi yang ingin mengusir penjajah Belanda masa itu.
3. Lawan Imperalisme.
Karikatur di atas dimuat dalam Fikiran Ra’jat nomor 10 – 11, tanggal 9 September 1932. Waktu itu para pemimpin pergerakan saling cekcok. Bung Karno menyerukan untuk bersatu melawan imperialisme dan kapitalisme.
4. Lagi, lawan imperialisme.
Ini lagi adalah karikatur yang berisi propaganda melawan imperalisme. Karikatur ini dimuat Fikiran Ra’jat nomor 28, tanggal 6 Januari 1933. Waktu itu Belanda mulai menunjukkan kekejamannya terhadap setiap gerakan kemerdekaan. Penjajah adalah hantu.
Recommended By Editor
- 5 Foto ini tunjukkan kalau lomba 17-an peninggalan Belanda, benarkah?
- Petisi dukung Gloria jadi Paskibraka ditandatangani puluhan ribu orang
- Ini 28 foto awal kemerdekaan yang belum banyak terpublikasi
- Kenapa upacara bendera itu setiap hari Senin?
- Negara-negara ini tidak pernah merasakan pedihnya dijajah