Brilio.net - Pandemi Covid-19 memberikan dampak yang luar biasa terhadap seluruh kehidupan masyarakat Indonesia. Pemerintah dengan berbagai upaya mencanangkan kebijakan-kebijakan untuk menjaga kesehatan masyarakat dengan melakukan PSBB dan menganjurkan WFH kepada para pelaku usaha. Hal ini tentunya menimbulkan konsekuensi tersendiri, termasuk sektor ekonomi.
Terhambatnya berbagai sektor usaha dan aktivitas masyarakat berdampak pada pelemahan ekonomi. Beberapa lembaga seperti International Monetary Fund (IMF) memprediksikan pelemahan ekonomi dunia dengan memproyeksikan ekonomi global tumbuh minus di angka 3%. Untuk Indonesia, Komite Stabilitas Sektor Keuangan (KSSK), memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam skenario terburuk bisa minus 0,4 persen.
Dari begitu banyak sektor yang terimbas, sektor logistik menjadi salah satu sektor yang dapat dikatakan terus tumbuh secara positif di masa pandemi ini. Lion Parcel, salah satu perusahaan yang bergerak di bidang jasa titipan yang didukung oleh jaringan dan infrastruktur Lion Group, mencatatkan peningkatan volume pengiriman barang hingga 17% pada periode Februari-April ini.
"Ada peningkatan volume pengiriman barang hingga 17% pada bulan Februari-April ini. Sebenarnya angka ini bisa lebih tinggi, namun sampai saat ini ada beberapa bandara yang tutup dan pembatasan penerbangan akibat kebijakan PSBB. Hal ini juga mengakibatkan lead time kami menjadi lebih lambat dari biasanya," Chief Compliance & Network Officer Lion Parcel Victor Ary Subekti.
Meningkatnya layanan pengiriman barang tersebut didasari aktivitas masyarakat yang saat ini cenderung mengurangi kontak secara langsung dan berpergian, sehingga layanan ini menjadi salah satu solusi untuk mendapatkan kebutuhan sehari-hari atau mengantarkan barang. Apalagi Lion Parcel memiliki layanan untuk menjemput.
Victor juga memberikan beberapa tips bagi masyarakat yang ingin mengirimkan barangnya secara aman dan nyaman di masa pandemi ini :
1. Hindari mengirimkan barang perishable.
Karena PSBB masih diberlakukan di beberapa daerah, hindari untuk mengirimkan barang perishable (bahan yang dengan mudah mengalami kerusakan, kebusukan, atau berjamur dalam jangka waktu yang relatif cepat) seperti makanan basah, makanan beku, buah, sayuran atau makanan matang yang tidak awet. Karena ada kemungkinan pengiriman akan tertunda disebabkan oleh penyesuaian peraturan PSBB.
2. Berikan deskripsi alamat tujuan barang yang ingin dikirimkan.
Memberikan deskripsi tentang barang apa yang dikirimkan merupakan salah satu hal yang paling penting dalam mengirimkan paket. Deskripsi paket diperlukan sebagai bahan pertimbangan untuk bagaimana paket tersebut akan dikirimkan. Alamat jelas dan identitas pengirim diperlukan agar paket bisa ditelusuri secara mudah.
3. Jaga kebersihan paket yang dikirim.
Saat ini beberapa jasa pengiriman seperti Lion Parcel melakukan pembersihan terlebih dahulu kepada paket yang akan dikirimkan, walaupun begitu, akan lebih baik membungkus paket dengan beberapa lapisan. Penerima paket juga akan merasa lebih aman karena paket yang diterima telah dilapisi lebih dari 1 lapis.
4. Jaga jarak saat memberikan paket ke kurir atau outlet.
Taruh paketmu di area terbuka yang bisa diambil dengan mudah oleh kurir, minta kurir atau petugas yang melakukan pick-up untuk mengambil paketnya agar kamu tidak perlu melakukan interaksi langsung. Atau gunakan masker dan sarung tangan jika memang harus berinteraksi secara langsung kepada petugas.
Recommended By Editor
- 10 Chat soal ongkos kirim online shop ini bikin penjual harus sabar
- Aksi nyeleneh kurir saat rumah penerima kosong ini tak biasa
- 10 Gambar lucu peringatan di kotak paket ini bikin kurir terhibur
- Kirim motor ke kampung sebelum lebaran? Ini daftar harganya
- 5 Tips mengelola kehadiran karyawan saat pandemi virus corona