Brilio.net - Kata-kata motivasi Jawa adalah rangkaian kata yang sarat makna, mengandung hikmah, dan mampu memberikan semangat serta inspirasi dalam menghadapi kehidupan. Kata-kata ini tidak hanya menyentuh aspek fisik, tetapi juga spiritual dan emosional seseorang. Mereka mencerminkan kearifan lokal dan nilai-nilai budaya Jawa yang kaya, menjadikannya lebih dari sekadar rangkaian kata-kata, melainkan sumber inspirasi yang mendalam.
Kata-kata motivasi Jawa seringkali merangkum filosofi hidup yang bersifat universal, mengajarkan tentang ketabahan, ketulusan, dan kebijaksanaan dalam menghadapi berbagai tantangan. Dalam keseharian, kata-kata ini menjadi pemandu yang memotivasi untuk tetap berkarya, berbuat baik, dan menjalani hidup dengan penuh semangat. Mereka bukan hanya sekadar kata-kata, melainkan sejatinya adalah pedoman berharga yang mencerminkan kearifan lokal yang dapat menginspirasi setiap individu.
foto: freepik.com
Kata-kata motivasi Jawa memiliki kekuatan untuk menciptakan energi positif dan membawa perubahan positif dalam pandangan hidup seseorang. Semoga kata-kata motivasi Jawa dapat menjadi sumber semangat bagi setiap orang yang membacanya, mengingatkan kita pada kebijaksanaan dan nilai-nilai luhur yang ada dalam budaya Jawa. Jadi, mari bersama-sama memetik hikmah dari kata-kata motivasi Jawa untuk mewarnai perjalanan hidup kita.
Nah, dirangkum brilio.net dari berbagai sumber pada Selasa (19/12) ini dia 95 kata-kata motivasi Jawa singkat penuh makna, cocok jadi pegangan hidup anak rantau.
Kata-kata motivasi bahasa Jawa tentang hidup.
foto: Instagram/@pututwijanarkoii
Manusia bisa merasakan lelah dan titik jenuh. Lumrah dan biasa dialami setiap orang. Kalahkan perasaan itu melalui dirimu sendiri.
1. "Aja dadi pengecut kaya upil sing umpetan ning ngisor meja." (Jangan jadi pengecut seperti kotoran hidung yang hanya bisa bersembunyi di bawah meja)
2. "Wong menang iku wong sing bisa ngasorake priyanggane dhewe." (Orang yang menan adalah orang yang bisa melawan nafsunya sendiri)
3. "Golek sempurnaning urip lahir batin lan kasempurananig pati." (Mencari kesempurnaan hidup di dunia dan akhirat)
4. "Wong pinter kalah karo wong beja." (Orang pintar kalah dengan orang beruntung)
5. "Basa iku busananing bangsa." (Budi pekerti seseorang bisa terlihat dari tutur kata yang diucapkannya)
6. "Sabar iku lire momot kuwat nandhang sakehing coba lan pandhadharaning ngaurip." (Sabar itu merupakan sebuah kemampuan untuk menahan segala macam godaan dalam hidup)
7. "Gusti Allah mboten sare." (Allah tidak tidur)
8. "Kawula mung saderma, mobah-mosik kersaning Hyang sukmo." (Mulailah untuk bertindak sebisamu, baru akhirnya serahkan semuanya kepada Allah Yang Maha Esa)
9. "pusaka ingkang paling sekti iku dudu tombak,pedang lan keris,pusaka kang paling sekti yaiku dumunung ing jati diri." (Pusaka yang paling sakti bukanlah tombak, pedang ataupun keris tapi terletak dalam diri sendiri)
10. "Gusti paring mergi kangge tyang ingkang purun teng merginipun." (Tuhan akan memeberikan jalan, bagi mereka yang mengikuti jalan kebenaran)
11. "Eling lan waspada, sadar lan sabar, setiti lan ngabekti, sumeleh tur sareh." (Ingat dan waspada, sadar dan sabar, hemat dan mengabdi, Ikhlas dan tenang)
12. "Manungsa mung ngunduh wohing pakarti." (Di dalam kehidupan, manusia itu sebenarnya hanya akan memetik hasil atas apa yang ia perbuat sendiri)
13. "Sabar iku lire momot kuwat nandhang sakehing coba lan pandhadharaning ngaurip." (Sabar itu merupakan sebuah kemampuan untuk menahan segala macam godaan dalam hidup)
14. "Yen kabih wis ginaris nyata, aja nganti ana ati sing rumangsa sengsara narima pacoba." (Jika semua sudah menjadi ketetuan Tuhan, jangan ada lagi hati yang merasa sedih disaat menerima cobaan)
15. "Gusti Allah paring pitedah iso lewat bungah, iso lewat susah." (Allah memberikan petunjuk bisa melalui rasa bahagia, bisa juga dari rasa susah)
Kata-kata motivasi bahasa Jawa tentang cinta.
foto: Instagram/@kha31ris
Dengan penuh rasa cinta dan kasih sayang, segenap hati sudah kau berikan padanya. Namun seringkali mungkin ia membuatmu kecewa. Kekuatan cinta yang tulus berhasil mengalahkan segalanya.
16. "Gusti Yen Arek iku Jodohku Tulung Dicidakaken, Yen Mboten Joduhku Tulung Dijodohaken." (Tuhan jika nak itu adalah jodohku tolong didekatkan, dan jika bukan tolong dijodohkan)
17. "Senadyan aku sengit banget karo kowe, tapi roso ning ati ora iso di apusi. Roso tresno iki mung kanggo sliramu." (Walaupun sebenarnya aku sangat membencimu. Akantetapi perasaan di hati ini tidak bisa di bohingi. Rasa saying yang ada di dalamnya hanyalah untukmu)
18. "Akeh Manungsa Ngerasaaken Tresna, Tapi Lali Lan Ora Kenal Opo Iku Hakikate Tresna." (Banyak manusia Merasakan CInta, Namun Mereka lupa dan tidak mengenal Hakikat Cinta Sebernarnya)
19. "Tresna kanggo manungsa mung Amerga katresnane marang Gusti Allah sing Nyipta’aken manungsa!" (Cinta Kepada Seorang Manusia Hanya Dikarenan Kecintaan Kepada Allah TuhanSemesta Alam yang Telah Menciptakan Manusia)
20. "Sing lunga lalekna, sing durung teko entenana, sing wis ana syukurana." (Yang sudah pergi relakanlah, yang belum datang tunggulah, yang sudah ada syukurilah)
21. "Ra usah kakean cangkem, sing penting kui buktine." (Tidak usah banyak mulut, yang penting itu buktinya)
22. "Rino wengi aku tansah kelingan, pengenku kowe tak sayang." (Siang malam aku selalu teringat, inginku kau kucintai)
23. "Saben dino aku tansah ngalamun, mikir sliramu seng ayu dewe." (Setiap hari aku selalu melamun memikirkan kamu yang paling cantik sendiri)
24. "Aku Gak Enek Sampean Bagai Sego Kucing Ilang Karete *AMBYAARR*." (Aku tanpamu bagaikan nasi kucing tanpa karetnya *Berantakan*)
25. "Uwong Duwe Pacar Iku Kudu Sabar Ambek Pasangane. Opo Maneh Seng Gak Duwe." (“Orang yang punya pacar itu haruslah sabar dengan pasangan yang dimiikinya. Apa lagi yang gak punya)
26. "Nek pancen tresno kui kudu dijogo, ora malah keno godo karo wong liyo." (Kalau memang cinta harus dijaga, bukan malah termakan godaan orang lain)
27. "Nek koe tenanan tresno, Ojo koe nggawe eluh banyu motone, Ojo nyakiti atine, Ojo nggawe atine loro." (Jika kamu benar-benar cinta padanya, Jangan hiasi matanya dengan air mata, telinganya dengan dusta, hatinya dengan luka)
28. "Tresno iku ora patokan karo ganteng, ayune rupamu, akehe bondomu, lan opo penggaweanmu." (Cinta itu tidak berpatokan pada ketampanan, cantiknya parasmu, banyaknya hartamu, dan pekerjaanmu)
29. "Beras kui bakale soko pari, kandas kui asale soko ngapusi." (Beras itu ada dari padi, putus cinta ada dari sebuah kebohongan)
30. "Mending kelangan timbang ati tansah kelaran." (Lebih baik kehilangan dari pada sakit hati terus menerus)
Kata-kata motivasi bahasa supaya semangat meraih mimpi.
foto: Instagram/@kha31ris
Menjadi orang sukses itu banyak sekali rintangannya. Sama halnya dengan menuntut ilmu, entah itu urusan sekolah ataupun karier. Bangkitlah kembali dan raih masa depan yang cerah.
31. "Asu gedhe menang kerah e." (Orang yang mempunya pangkat jabatan, pasti mempunya kekuasaan yang besar)
32. "Niat kerjo, ora golek perkoro. Niat golek rejeki, ora golek rai. Ora balapan, opo maneh ugal-ugalan." (Niat bekerja bukan untuk nyari perkara. Niat mencari rejeki, bukan hanya cari perhatian belaka. Bukan balapan, apalagi ugal-ugalan)
33. "Ra ono wong mulyo tanpo urip rekoso." (Tidak ada orang yang hidup sukses tanpa kerja keras)
34. "Seng nandur bakale ngunduh." (Yang berbuat akan mendapatkan hasilnya)
35. "Alon-alon asal kelakon." (Pelan-pelan yang penting tercapai)
36. "Urip iku terus mlaku, bebarengan karo wektu,sing bisa gawa lakumu, supaya apik nasibmu." (Hidup itu terus berjalan,bersamaan dengan waktu,yang bisa membawa tingkah lakumu.biar baik nasibmu)
37. "Manungsa mung ngunduh wohing pakarti." (Kehidupan manusia baik dan buruk adalah akibat dari perbuatan manusia itu sendiri)
38. "Alam iki sejatining Guru." (Alam adalah guru yang sejati)
39. "Ojo mabuk bondo, opo meneh mabuk dunyo, uripmu rekoso." (Jangan tergila gila dengan harta, apa lagi mabuk kekuasaan dunia, hidupmu sengsara)
40. "Nanging ora teges gampang pepes kentekan pangarep arep." (Bukan berarti putus asa ketika kehabisan harapan, karena harapan selalu ada)
Kata-kata parikan Jawa lucu dan memotivasi.
foto: freepik.com
42. "Ketoprak ora seneng ngono ae, kon nyambung ora mbok dipikir!"
(Artinya: "Ketoprak tidak suka begitu saja, kalau tidak nyambung jangan dipikir!")
43. "Ketemu wong tuwo, sing saged tur ngantuk. Yo wis, nggonmu nyaritakno!"
(Artinya: "Bertemu orang tua yang lemah dan mengantuk. Ya sudahlah, ceritakanlah pada lembutmu!")
44. "Bapakmu sembrono, ibukmu sembrono, ngomong tokmu maneh sembrono. Ojo nangis, seng penting sembrono!"
(Artinya: "Ayahmu ceroboh, ibumu ceroboh, bicara kakekmu juga ceroboh. Jangan nangis, yang penting ceroboh!")
45. "Sek wengi mangan sing wedok, mangan sing lanang entuk bapakmu!"
(Artinya: "Semalam makan yang perempuan, makan yang laki-laki dapat ayahmu!")
46. "Nang desa suroboyoan, kui seng lali pitik nyono. Yo wes, iki pitik ra ono mbayar-bayar!"
(Artinya: "Di desa Surabaya, itu yang tidak ingat ayam itu. Ya sudah, ayam ini tidak ada yang bayar-bayar!")
47. "Punten, punten, panjenengan ora enek dadi bojo aku, enek dadi budhe."
(Artinya: "Maaf, maaf, Anda tidak enak jadi istri saya, enak jadi bibi.")
46. "Wis mangan sing wedok, arep dikandani mripat kucing. Ora apik, dadi wong sugih, kucing mripat wes dolan!"
(Artinya: "Sudah makan yang perempuan, mau disuruh menyiram seperti kucing. Tidak bagus, jadi orang kaya, kucing menyiram sudah pergi!")
47. "Yen mung sangu marang rumah, aja sampeyan werna-werna. Seng dadi dadi jajal dino pekirso."
(Artinya: "Kalau hanya singgah ke rumah, jangan Anda warnai-warnai. Yang jadi jadi baru tahu hari keberuntungan.")
48. "Wong nang pundi, nyawa nang kendi. Lha aku nggo sampeyan, nyawa nang baki!"
(Artinya: "Orang di depan peluit, nyawa di dalam kendi. Kalau saya untuk Anda, nyawa di dalam toples!")
49. "Mugo-mugo pinter, padha pinter, ojo seng enom iku mung kelingan menangis tur balik lali!"
(Artinya: "Semoga pintar, semua pintar, jangan yang imut itu hanya ingat menangis dan balik lupa!")
50. "Yen durung penak suwi, lha piye penak rungokno. Nanggrak koyok ngombe jamu, to lewih mangan rasane!"
(Artinya: "Kalau belum enak hati, gimana bisa enak didengar. Nyanyi seperti minum jamu, tapi yang lebih nikmat!")
51. "Wong edan mlebu pasar, ugo seng ngerti opo isih minggat. Piye, neng aja ora mlebu ati!"
(Artinya: "Orang gila masuk pasar, juga yang tidak tahu masih minggat. Bagaimana, dia saja tidak masuk akal!")
52. "Bapakmu sego jagung, ibukmu ketoprak. Wes kelingan, yo wes, rabi ki!"
(Artinya: "Ayahmu nasi jagung, ibumu ketoprak. Sudah ingat, ya sudah, nikah saja!")
53. "Kulino sing wedok, sakit ati nangoni wong gatel. Yo wes, saiki dienakno wong banyu moto!"
(Artinya: "Makanan yang perempuan, sakit hati melihat orang gatal. Ya sudah, sekarang nikmati orang banyu moto!")
54. "Jaman saiki, wong sing males nanggung, wong sing rajin nanggung kelingan. Supoyo kito keduman, koyo bencong ditendang!"
(Artinya: "Zaman sekarang, orang yang malas menanggung, orang yang rajin menanggung ingatan. Supaya kita sukses, seperti bencong yang ditendang!")
Kata-kata motivasi Jawa singkat tentang anak rantau.
foto: freepik.com
55. "Ketok kanggo anak rantau: Kito sampeyan sing dewe, luwih kuat, luwih teguh!"
(Artinya: "Pesan untuk anak rantau: Kita adalah yang mengendalikan diri kita sendiri, semakin kuat, semakin teguh!")
56. "Anak rantau ora perlu ragu, mung kanggo maju. Tak jaluk kabeh ati, nanging mung ngerti bab kang tak dadi!"
(Artinya: "Anak rantau tidak perlu ragu, hanya untuk maju. Ambil hati dari semua, tapi hanya mengerti tentang apa yang ingin dihasilkan!")
57. "Rantau iki koyo sekolah, nggih rewangmu. Tresnamu lan aji, kudu kelingan pesenanmu sendiri."
(Artinya: "Rantau ini seperti sekolah, iya, ujiannya. Cintamu dan kekuatanmu, harus diingat perintahmu sendiri.")
58. "Anak rantau, mergo kelangan, kudu iso kate, 'Lha iki karep aku, saiki mung iso nangis.' Wujudno cita-cita, sing penting ayu!"
(Artinya: "Anak rantau, karena jauh dari orangtua, harus bisa berkata, 'Ini yang aku inginkan, sekarang hanya bisa menangis.' Wujudkan cita-citamu, yang penting indah!")
59. "Sinaune wong rantau, sing anane tenan sing ilang. Wis ngerti ora? Yen ilang kene, ora iso dadi wong liyo!"
(Artinya: "Sebutan orang rantau, yang memiliki banyak tapi kehilangan. Sudah paham kan? Kalau hilang di sini, tidak bisa jadi milik orang lain!")
60. "Rantau iki kaya nggowo senjata. Saiki wis misuwur, nanging kudu becik. Leren kabeh ati, nuduhake manah diri!"
(Artinya: "Rantau ini seperti membawa senjata. Sekarang sudah terkenal, tapi harus baik. Pelihara hati, tunjukkan keberanian diri!")
61. "Anak rantau, mung opo wae saiki iki, yo wis becik dewe. Kita pancen becik, sing liyo karep nangis."
(Artinya: "Anak rantau, apapun sekarang ini, ya sudah baik sendiri. Kita memang baik, yang lain mau nangis.")
66. "Lilo wonten, roso gawe. Anak rantau ra perlu mergo arep nangis, mung mesthi kudu bisa mikir. Tur mikir mung bab saiki, ra usahane mergo dhewe."
(Artinya: "Hilang itu biasa, merasa yang penting. Anak rantau tidak perlu berduka karena mau menangis, tapi harus bisa berpikir. Dan berpikir hanya tentang sekarang, tidak ada gunanya karena diri sendiri.")
67. "Kito anak rantau pancen regu, karo mertuwe, karo desane. Tapi, kehormatan, kasih sayang, lan dadi wong, kito pancen dewe!"
(Artinya: "Kita anak rantau memang jauh, dari keluarga, dari desa. Tapi, harga diri, kasih sayang, dan menjadi manusia, kita adalah diri sendiri!")
68. "Rantau iki kaya lorong, ana putune. Yen sampeyan takon, 'Piye kabare, wes iso enggal?' Jawabku iku, 'Piye ngono tenan, ora dadi njaluk gusti, lan wong ngerti manungsa dewe.' Mekaten banget!"
(Artinya: "Rantau ini seperti lorong, ada ujungnya. Kalau ditanya, 'Bagaimana kabarmu, sudah bisa bertahan?' Jawabku itu, 'Bagaimana begitu, tidak minta Tuhan, dan orang mengerti diri sendiri.' Sepenuh hati banget!")
69. "Anak rantau pancen ujian koyok sekolah kanggo mergo saiki wis lulus, becik lan sukses. Rantau iki seng penting iso semangat lan ra lebay!"
(Artinya: "Anak rantau memang ujian seperti sekolah, karena sekarang sudah lulus, baik dan sukses. Rantau ini yang penting bisa semangat dan tidak lebay!")
70. "Rantau iki kaya wayang, pancen luwih andhangan. Kelangan ora kaya awan. Soko awan, wes disuguhake saka langit. Soko rantau, takon kagem dhewe, takon wong dhuwe!"
(Artinya: "Rantau ini seperti wayang, memang lebih menarik. Hilang tidak seperti awan. Dari awan, sudah dihidangkan dari langit. Dari rantau, tanya untuk diri sendiri, bertanya kepada orang sendiri!")
71. "Anak rantau sing pinter, karo lathi nek mangan durung becik, yo wes ujug-ujug gawe. Ojo serah saiki, ngendi kowe sepi, tindakake atimu!"
(Artinya: "Anak rantau yang pintar, dengan lathi kalau makan belum baik, ya sudah tiba-tiba bekerja. Jangan menyerah sekarang, di mana kau sendiri, tunjukkan kemampuanmu!")
72. "Rantau iki kaya gesang, lajeng kelangkung. Yen ra iso mlebu, ya wis becik, asal ra ngrusak. Jangan nggo seng penting iku, njaluk gusti, lan sukses."
(Artinya: "Rantau ini seperti sungai, kemudian bercabang. Kalau tidak bisa masuk, ya sudah baik, asal tidak merusak. Jangan untuk yang penting itu, minta Tuhan, dan sukses.")
73. "Anak rantau kudu iso wae karo yen ora mangan, yen ora ono kain, nangiso sing podo. Sing penting iso seneng ora perlu omong, becik dewe mawon."
(Artinya: "Anak rantau harus bisa dengan kalau tidak makan, kalau tidak ada baju, pakai yang sama. Yang penting bisa bahagia tidak perlu bicara, baik sendiri juga.")
74. "Rantau iki kaya lapangan, karo makhluk ana angin, sing penting becik. Jangan lali, ana pohon karo semut, ana padi karo wereng. Sing penting, nyuwun daya tur ngluruk lan soko tuku, ora mergo ati."
(Artinya: "Rantau ini seperti lapangan, dengan makhluk ada angin, yang penting baik. Jangan lupa, ada pohon dengan semut, ada padi dengan wereng. Yang penting, minta maaf dan berterus terang dan dari berdagang, tidak karena hati.")
75. "Anak rantau kudu tansah ngenteni, kaya nglumpuk semangka. Takon takon dino, ora jamu iki rongsek, mung njaluk gusti. Sampeyan iso, saiki pancen bisa, kaya wong mapan mung tuku bensin."
(Artinya: "Anak rantau harus selalu sabar, seperti menunggu, seperti menumpuk semangka. Tanya-tanya hari ini, tidak jamu ini rusak, hanya minta Tuhan. Kamu bisa, sekarang sudah bisa, seperti orang kaya hanya beli bensin.")
76. "Rantau iki pancen rukun, mung wong dewe sing nandani, mung weruh wong dewe. Ora bakal ilang, ora bakal lepas, iki soko atimu dewe."
(Artinya: "Rantau ini memang rukun, hanya orang sendiri yang menentukan, hanya melihat orang sendiri. Tidak akan hilang, tidak akan lepas, ini dari hatimu sendiri.")
77. "Anak rantau mesti bisa ningali marang mertuwe lan desane, yen wong nang kene kebangetan, soko wong nang kene ojo marah, ojo tambah dosa. Yen bisa mending takoni kagem dhewe, lan ujunge takon dewe sing ngurusi, sing penting sukses, ora perlu tumindak-tindih ora perlu omong opo kowe padha karo wong. Kene kok mung iso mletakake."
(Artinya: "Anak rantau harus bisa melihat kepada mertua dan desa, kalau orang di sana terlalu berlebihan, dari orang di sana jangan marah, jangan tambah dosa. Kalau bisa tanyakan untuk diri sendiri, dan yang ujungnya tanya untuk diri sendiri yang mengurus, yang penting sukses, tidak perlu menindas tidak perlu bicara apa kamu sama dengan orang. Di sana hanya bisa meletakkan.")
78. "Rantau iki kaya bedhil, lajeng kenal karo kejawen, sing penting menehi manfaat, ora mung sebatas melek. Ora perlu hawa nafsu, sing penting tahu diri lan nyuwun daya. Rantau iki mung sarana, sing penting tansah ngenteni, yo leku mau pancen wae, ora raono manungsa sing bakal mlesetake."
(Artinya: "Rantau ini seperti bedhil, kemudian kenal dengan kejawen, yang penting memberikan manfaat, tidak hanya sebatas melek. Tidak perlu hawa nafsu, yang penting tahu diri dan minta maaf. Rantau ini hanya sarana, yang penting selalu sabar, ya bebas mau bagaimana saja, tidak ada manusia yang bisa merusak.")
Kata-kata motivasi Jawa singkat tentang cinta.
foto: freepik.com
Tentu, berikut adalah 17 kata-kata motivasi Jawa tentang cinta beserta artinya:
79. "Cinta iku koyo jemparingan, ora mung tuku tanpa metu, nanging nyari kanthi ikhlas."
(Artinya: "Cinta itu seperti panah, bukan hanya memanah tanpa tepat sasaran, tapi mencari dengan tulus hati.")
80. "Sinau soko tresno, tresno soko roso. Pribadi urip ora bakal nemokake, mung pribadi sing bakal ngowahi."
(Artinya: "Belajar dari cinta, cinta dari perasaan. Kepribadian hidup tidak akan ditemukan, hanya kepribadian yang akan mengendalikan.")
81. "Cinta iku koyo angin, ora bisa ditepungi, mung bisa diliwati."
(Artinya: "Cinta itu seperti angin, tidak bisa ditahan, hanya bisa dilalui.")
82. "Tresno koyo jebul randa, nanging akeh sing gampang metu, mung sejatine ora."
(Artinya: "Cinta seperti embun pagi, banyak yang mudah menguap, hanya yang sejati yang tidak.")
83. "Cinta iku nglakoni nyata, ora koyo ngomong doang. Sakdurunge nglakoni, njaluk restu karo Gusti."
(Artinya: "Cinta itu menjalani nyata, bukan hanya bicara saja. Sebelum menjalani, minta restu kepada Tuhan.")
84. "Tresno ora keno aja karo nafsu, tapi keno sajrone ati. Soko ati nengen, soko ati terusan."
(Artinya: "Cinta tidak hanya berhubungan dengan nafsu, tapi dari dalam hati. Dari hati yang memilih, dari hati yang lanjut.")
85. "Cinta iku kaya satriyo, ora bakal pernah awur. Ora koyok pasukan, ngono duwe tandheh."
(Artinya: "Cinta itu seperti ksatria, tidak akan pernah mundur. Tidak seperti pasukan, begitu memiliki tekad.")
86. "Tresno koyo kembang, ora bakal mudhun. Kanggo nerusake, kudu dijaga lan digowo."
(Artinya: "Cinta itu seperti bunga, tidak akan mati. Untuk melanjutkannya, harus dijaga dan disirami.")
87. "Cinta kudu koyo wayang, ora mung ala ngomong doang, nanging dadi wong, wujudno tandheh."
(Artinya: "Cinta harus seperti wayang, bukan hanya bicara saja, tapi menjadi manusia, menunjukkan tekad.")
88. "Tresno koyo jenenge dalu, ora ana sing bakal remukake, mung kudune diatur karo batin."
(Artinya: "Cinta seperti nama yang sudah tertulis, tidak ada yang akan menghapus, hanya perlu diatur dengan hati.")
89. "Cinta iku kaya sliramu, ora bakal sregedhake. Kanggo nggawe akeh, kudu dadi wong."
(Artinya: "Cinta itu seperti aliran sungai, tidak akan berhenti. Untuk membuat banyak, harus menjadi manusia.")
90. "Tresno koyo lek iri, ora bakal sregedhake. Ora kaya awan, ora kaya banyu, mung dadi wong lan tansah ngenteni."
(Artinya: "Cinta seperti jika iri, tidak akan berhenti. Tidak seperti awan, tidak seperti air, hanya menjadi manusia dan selalu sabar.")
91. "Cinta iku koyo dodolanan, mung bisa ditindakake nalika waktune kanggo, kui babagan tresno."
(Artinya: "Cinta itu seperti bermain batu seremban, hanya bisa dilakukan saat waktunya tepat, begitu juga dengan cinta.")
92. "Tresno koyo awakmu, ora bakal pernah pindah. Kanggo nggawe pancen ora perlu tumindak-tindih, ora perlu omong opo kowe padha karo wong. Kene kok mung iso mletakake."
(Artinya: "Cinta itu seperti tubuhmu, tidak akan pernah pindah. Untuk membuat pasti tidak perlu menindas, tidak perlu bicara apa kamu sama dengan orang. Di sana hanya bisa meletakkan.")
93. "Cinta iku koyo wong nandhur, ora bakal pernah lungguh. Sajrone awis bali, kui babagan tresno."
(Artinya: "Cinta itu seperti orang bertani, tidak akan pernah berhenti. Setelah selesai kembali, begitu juga dengan cinta.")
94. "Tresno koyo saget dodolanan, nanging iki babagan hati. Aja mung mripat sing banyu, sing penting roso kanggo."
(Artinya: "Cinta itu seperti permainan batu seremban, tapi ini tentang hati. Jangan hanya mengejar air, yang penting perasaannya.")
95. "Cinta koyo jenenge wayang, awis ora pernah lali. Sajrone kaya dalu, kui babagan tresno."
(Artinya: "Cinta itu seperti nama wayang, tidak akan pernah lupa. Setelah seperti tertulis, begitu juga dengan cinta.")