Brilio.net - Perumpamaan adalah salah satu bentuk bahasa yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), perumpamaan adalah suatu bentuk bahasa yang membandingkan satu hal dengan hal lainnya, biasanya digunakan untuk memberikan penjelasan atau ilustrasi yang lebih mudah dipahami.
Perumpamaan sering digunakan dalam cerita, dongeng, atau kisah-kisah inspiratif untuk menyampaikan pesan moral atau memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai suatu situasi atau peristiwa. Perumpamaan juga dapat digunakan dalam pidato atau tulisan untuk menjelaskan konsep-konsep abstrak atau kompleks dengan lebih mudah dipahami.
Contoh perumpamaan yang terkenal di Indonesia adalah peribahasa, misalnya "seperti ayam dicampak ke laut" yang berarti kehilangan arah atau tidak tahu harus berbuat apa. Selain itu, perumpamaan juga dapat berbentuk metafora atau simile, seperti "cinta bagai bunga yang perlahan tumbuh dan mekar".
Penggunaan perumpamaan memungkinkan kamu untuk memberikan gambaran atau analogi yang lebih mudah dipahami oleh orang lain. Oleh karena itu, perumpamaan sering digunakan dalam berbagai bidang, termasuk dalam bidang sastra, seni, dan bahasa.
Namun, perlu diingat bahwa perumpamaan tidak selalu harus digunakan dalam setiap situasi. Penggunaan perumpamaan yang tidak tepat atau terlalu banyak dapat membuat pesan menjadi sulit dipahami atau tidak efektif. Oleh karena itu, penting untuk memilih perumpamaan yang tepat dan hanya menggunakan perumpamaan jika diperlukan. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang kata perumpamaan, yuk simak 45 contoh kata perumpamaan, lengkap dengan penjelasan dan cirinya yang mudah dipahami, dirangkum brilio.net dari berbagai sumber pada Minggu (19/2)
Ciri-ciri kata perumpamaan.
foto: pixabay.com
1. Membandingkan dua hal atau lebih: Perumpamaan selalu membandingkan satu hal dengan hal lainnya, sehingga terdapat unsur perbandingan di dalamnya.
2. Bersifat metaforis: Perumpamaan menggunakan kata-kata atau ungkapan yang bersifat kiasan atau metaforis, sehingga memerlukan pemahaman yang lebih dalam dari makna literalnya.
3. Memiliki makna yang lebih dalam: Perumpamaan seringkali memiliki makna yang lebih dalam daripada makna harfiahnya, sehingga dapat digunakan untuk menyampaikan pesan atau nilai yang lebih kompleks atau abstrak.
4. Bersifat ringkas: Perumpamaan seringkali terdiri dari satu atau dua kalimat saja, sehingga mudah diingat dan diucapkan.
5. Dapat digunakan dalam berbagai konteks: Perumpamaan dapat digunakan dalam berbagai konteks, baik itu dalam kehidupan sehari-hari, sastra, seni, atau bidang lainnya.
6. Membuat pesan menjadi lebih mudah dipahami: Perumpamaan dapat membantu menyampaikan pesan atau ide dengan lebih jelas dan mudah dipahami oleh orang lain, karena membandingkan suatu hal dengan hal lain yang lebih dikenal atau familiar.
Fungsi kata perumpamaan.
foto: pixabay.com
1. Membuat kalimat lebih menarik.
Perumpamaan dapat membuat kalimat lebih menarik dan bermakna, sehingga mudah diingat dan diingat oleh pendengar atau pembaca.
2. Membantu menyampaikan ide yang kompleks.
Perumpamaan sering digunakan untuk menyampaikan ide yang kompleks atau abstrak dengan cara yang lebih mudah dipahami oleh orang lain.
3. Membuat kalimat lebih deskriptif.
Perumpamaan dapat memberikan gambaran yang lebih jelas dan rinci tentang suatu hal atau situasi, sehingga membantu pendengar atau pembaca untuk memahami dengan lebih baik.
4. Meningkatkan daya ingat.
Perumpamaan seringkali terdiri dari kata-kata atau ungkapan yang mudah diingat, sehingga membantu pendengar atau pembaca untuk mengingat pesan atau ide yang disampaikan.
5. Meningkatkan kreativitas.
Penggunaan perumpamaan dalam kalimat juga dapat meningkatkan kreativitas dalam berbahasa, karena memerlukan pemikiran dan imajinasi yang lebih dalam.
6. Meningkatkan daya tarik suatu karya sastra.
Perumpamaan seringkali digunakan dalam karya sastra untuk meningkatkan daya tarik dan kompleksitas karya tersebut, sehingga membuat pembaca terus tertarik untuk membaca dan memahami karya sastra tersebut.
Dengan memahami fungsi kata perumpamaan dalam kalimat bahasa Indonesia, kamu dapat menggunakannya dengan tepat dalam berkomunikasi baik secara lisan maupun tertulis.
Jenis-jenis kata perumpamaan.
foto: pixabay.com
Terdapat beberapa jenis kata perumpamaan yang sering digunakan, antara lain:
1. Simile
Perumpamaan ini menggunakan kata "seperti" atau "bagai" untuk membandingkan satu hal dengan hal lainnya. Contohnya: "Dia tangguh seperti baja" atau "Hujan turun seperti air terjun".
2. Metafora
Perumpamaan ini tidak menggunakan kata perbandingan seperti simile, namun menggambarkan suatu hal dengan cara yang berbeda. Contohnya: "Dia adalah matahari dalam hidupku" atau "Hidup adalah sebuah perjalanan".
3. Personifikasi
Perumpamaan ini memberikan sifat-sifat manusia kepada benda atau hewan. Contohnya: "Bunga tersenyum kepadaku" atau "Angin merayu untuk masuk ke dalam rumah".
4. Metonimi
Perumpamaan ini menggantikan sebuah objek dengan objek lain yang berhubungan secara dekat. Contohnya: "Aku sudah membaca semua Shakespeare" (Shakespeare digunakan untuk menggantikan karya-karya Shakespeare).
5. Hiperbola
Perumpamaan ini digunakan untuk memberikan gambaran yang sangat berlebihan atau dibesar-besarkan. Contohnya: "Sudah ratusan tahun lamanya aku menunggu" atau "Dia adalah pria terbaik di dunia".
6. Ironi
Perumpamaan ini digunakan untuk menyampaikan makna yang bertolak belakang dengan makna sebenarnya. Contohnya: "Kau benar-benar pintar, setidaknya itu yang kau pikirkan sendiri" atau "Luar biasa, hujan turun pada hari piknik kita".
Contoh kata perumpamaan.
foto: pixabay.com
1. Seperti air dan minyak: Perumpamaan ini digunakan untuk menggambarkan dua orang atau hal yang sangat berbeda dan tidak dapat saling berbaur.
2. Seperti bumi dan langit: Perumpamaan ini menggambarkan perbedaan yang sangat jauh antara dua hal atau orang.
3. Seperti bintang jatuh dari langit: Perumpamaan ini digunakan untuk menggambarkan suatu hal yang terjadi secara tiba-tiba atau tidak terduga.
4. Seperti ikan di dalam air: Perumpamaan ini digunakan untuk menggambarkan seseorang yang sangat nyaman atau akrab dengan lingkungannya.
5. Seperti kapal pecah di tengah: Perumpamaan ini digunakan untuk menggambarkan suatu kegagalan atau bencana yang sangat besar.
6. Seperti sapi dipanggang: Perumpamaan ini digunakan untuk menggambarkan seseorang yang sangat gemuk atau gemar makan.
7. Seperti ayam bertelur: Perumpamaan ini digunakan untuk menggambarkan seseorang yang sangat produktif atau sering mencapai tujuannya.
8. Seperti kura-kura menyangkut di lumpur: Perumpamaan ini digunakan untuk menggambarkan seseorang yang sangat lambat atau lelet.
9. Seperti harimau lapar: Perumpamaan ini digunakan untuk menggambarkan seseorang yang sangat rakus atau tamak.
10. Seperti kuda yang melompati pagar: Perumpamaan ini digunakan untuk menggambarkan seseorang yang sangat berani atau mengambil risiko yang besar.
11. Seperti anjing yang menggonggong: Perumpamaan ini digunakan untuk menggambarkan seseorang yang terus-menerus mengeluh atau membuat keributan.
12. Seperti kambing yang meronta-ronta: Perumpamaan ini digunakan untuk menggambarkan seseorang yang sangat keras kepala atau sulit diatur.
13. Seperti kerbau yang dicucuk hidungnya: Perumpamaan ini digunakan untuk menggambarkan seseorang yang sangat mudah dipengaruhi atau dikendalikan.
14. Seperti kucing yang licik: Perumpamaan ini digunakan untuk menggambarkan seseorang yang sangat licik atau tidak dapat dipercaya.
15. Seperti semut yang giat bekerja: Perumpamaan ini digunakan untuk menggambarkan seseorang yang sangat rajin dan gigih dalam bekerja.
16. Seperti rusa yang lemah lembut: Perumpamaan ini digunakan untuk menggambarkan seseorang yang sangat lembut hati atau ramah tamah.
17. Seperti burung merpati yang damai: Perumpamaan ini digunakan untuk menggambarkan seseorang yang sangat damai atau mencari kedamaian.
18. Seperti harimau yang kuat: Perumpamaan ini digunakan untuk menggambarkan seseorang yang sangat kuat atau memiliki kekuatan yang besar.
19. Seperti serigala berbulu domba: Perumpamaan ini digunakan untuk menggambarkan seseorang yang pura-pura baik atau memiliki maksud terselubung.
20. Seperti layang-layang yang putus talinya: digunakan untuk menggambarkan situasi yang tidak terkendali.
21. Seperti musang berbulu ayam: digunakan untuk menggambarkan seseorang yang menipu atau tidak dapat dipercaya.
22. Seperti sapi dipimpin hidungnya: digunakan untuk menggambarkan seseorang yang mudah dipengaruhi.
23. Seperti sayur tanpa garam: digunakan untuk menggambarkan sesuatu yang tidak enak atau membosankan.
24. Seperti telur di ujung tanduk: digunakan untuk menggambarkan situasi yang sangat sulit atau bahaya.
25. Seperti anjing menggonggong di bulan: digunakan untuk menggambarkan sesuatu yang tidak mungkin terjadi.
26. Seperti ayam jantan di antara ayam betina: digunakan untuk menggambarkan seseorang yang dihormati atau diperhatikan oleh orang lain.
27. Seperti buah simalakama: digunakan untuk menggambarkan situasi yang sulit atau tidak jelas.
28. Seperti burung dalam sangkar: digunakan untuk menggambarkan seseorang yang merasa terkekang atau tidak bebas.
29. Seperti cacing kepanasan: digunakan untuk menggambarkan seseorang yang merasa tidak nyaman.
30. Seperti daun kelapa muda yang bergoyang: digunakan untuk menggambarkan seseorang yang sangat senang atau gembira.
31. Seperti emas di dalam lumpur: digunakan untuk menggambarkan seseorang yang berbakat atau berharga meskipun dalam situasi sulit.
32. Seperti garam di laut: digunakan untuk menggambarkan sesuatu yang sangat melimpah atau tidak terbatas.
33. Seperti gadis kecil yang menangis: digunakan untuk menggambarkan situasi yang sangat menyedihkan.
34. Seperti ikan terjebak dalam jaring: digunakan untuk menggambarkan seseorang yang sulit melepaskan diri dari situasi yang buruk.
35. Seperti jalan ke surga yang sempit: digunakan untuk menggambarkan sesuatu yang sangat sulit atau terbatas.
36. Seperti kucing gemuk yang malas: digunakan untuk menggambarkan seseorang yang sangat malas atau tidak bersemangat.
37. Seperti laba-laba di atas tembok: digunakan untuk menggambarkan seseorang yang mencari kesempatan atau peluang.
38. Seperti pungguk merindukan bulan: mengharapkan sesuatu yang tidak mungkin tercapai.
39. Laksana burung dalam sangkar: seseorang yang terikat oleh keadaan.
40. Bagai air di daun talas: menggambarkan pendirian seseorang yang selalu berubah-ubah.
41. Bagai alu sesudah menumbuk dicampakkan: dihargai sewaktu dibutuhkan, setelah tak berguna lagi malah dibuang.
42. Bagai alu pencungkil duri: melakukan sesuatu yang sia-sia/tidak mungkin berhasil.
43. Bak ilmu padi, kian berisi kian merunduk: Orang yang tidak sombong dan selalu merendah diri.
44. Bak mandi di air kiambang, pelak lepas gatal pun datang: sesuatu hal yang didapatkan sekalipun berguna, namun kemudian mendatangkan yang lebih menyiksa.
45. Ibarat menegakkan benang basah: melakukan sesuatu yang tak mungkin dilakukan.
Recommended By Editor
- 55 Contoh kata saran, lengkap dengan penjelasan dan cirinya yang mudah dipahami
- 65 Contoh kata persuasif, lengkap dengan penjelasan, ciri dan fungsinya
- 115 Contoh kata serapan dalam bahasa Indonesia, lengkap penjelasan dan jenisnya
- 55 Contoh kata-kata promosi barang, efektif untuk menarik banyak pelanggan
- 45 Contoh majas dalam kalimat bahasa Indonesia, lengkap dengan jenis dan ciri-cirinya
- 35 Contoh kata majemuk, lengkap dengan pengertian, ciri-ciri dan jenisnya