Brilio.net - Ghibah, menggunjing, atau bergosip merupakan kegiatan yang kurang bermanfaat karena membicarakan kekurangan orang lain tanpa sepengetahuannya. Perilaku ghibah pun tidak disukai oleh Allah SWT dan tidak baik dilakukan bagi kaum muslim.
Perilaku ghibah dapat bermula ketika orang-orang asyik berkumpul, ngobrol, atau nongkrong. Biasanya, orang-orang sulit mengontrol pembicaraan, sehingga sering kali dengan sengaja maupun tidak sengaja telah melakukan ghibah.
Meskipun yang dibicarakan sesuai dengan kenyataan, ghibah tetap dianggap sebagai perbuatan yang zalim. Padahal hampir kebanyakan orang sudah pernah dan sangat mudah melakukan ghibah karena setiap orang memiliki kesalahan maupun menyakiti hati orang lain.
Ghibah memang sulit dihindari, tetapi harus tetap mencoba meminimalisir satu perbuatan dosa ini dengan cara memahami beberapa surat dalam Alquran yang mengingatkan diri untuk tidak berghibah.
Nah, berikut brilio.net rangkum dari berbagai sumber, Kamis (22/4), inilah surat-surat dalam Alquran yang dapat mengingatkan diri supaya tidak melakukan ghibah.
1. Surat Al Hujurat ayat 12.
Dalam surat Al Hujurat ayat 12, Allah berfirman:
"Yaa ayyuhallaziina aamanujtanibu kasiiram minaz-zanni inna ba'daz-zanni ismuw wa laa tajassasu wa laa yagtab ba'dukum ba'daa, a yuhibbu ahadukum ay ya'kula lahma akhiihi maitan fa karihtumuh, wattaqullaah, innallaaha tawwaabur rahiim."
Artinya:
"Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan prasangka (kecurigaan), karena sebagian dari prasangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang."
Dalam surat ini, Allah SWT melarang hambanya untuk menaruh prasangka hingga mencari-cari keburukan dan menggunjingkannya dengan orang lain. Bahkan, perilaku ghibah ini dianggap sangat menjijikkan hingga disamakan dengan memakan bangkai saudaranya sendiri.
2. Surat Qaf ayat 18.
Dalam surat Al Qaf ayat 18, Allah berfirman:
"Maa yalfizu min qawlin illaa ladaihi raqiibun 'atiid."
Artinya:
“Tiada suatu ucapan apapun yang diucapkan melainkan ada didekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir.” (QS. Qaf ayat 18).
Dalam surat ini, umat Islam diingatkan untuk selalu berhati-hati dalam ucapannya yang mungkin mengandung kebaikan, keburukan, atau membicarakan kekurangan orang lain. Perilaku berhati-hati dalam berbicara ini harus dilakukan karena selalu ada malaikat yang siap siaga mencatat segala kesalahan kita.
3. Surat An Nur ayat 19.
Dalam Surat An-Nur Ayat 19, Allah berfirman:
"Innal laziina yuhibbuuna an tashii'al faahishatu fil laziina aamanuu lahum 'azaabun aliimun fid dunyaa wal Aakhirah; wallaahu ya'lamu wa antum laa ta'lamuun."
Artinya:
"Siapapun gemar menceritakan atau menyebarluaskan kejelekan saudara Muslim kepada orang lain diancam dengan siksa yang pedih di dunia dan di akhirat."
Perilaku membicarakan kekurangan orang lain tidak hanya dicatat oleh malaikat, tetapi juga mendapat ancaman berupa siksaan baik di dunia maupun akhirat.
4. Surat Al Maidah ayat 8.
Dalam Surat Al Maidah ayat 19, Allah berfirman:
"Yaaa aiyuhal laziina aamaanuu kuunuu qawwaa miina lillaahi shuhadaaa'a bilqist, wa laa yajrimannakum shana aanu qawmin 'alaaa allaa ta'diluu; i'diluu; huwa aqrabu littaqwaa wattaqul laah; innal laaha khabiirum bimaa ta'maluun."
Artinya:
"Hai orang-orang yang beriman, hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan."
Dalam surat ini, seorang muslim harus menegakkan keadilan dan kebenaran. Tidak dibenarkan bagi seorang muslim untuk membenci hingga berperilaku tidak adil, salah satunya adalah menggunjingkan kekurangan orang lain dengan perasaan benci.
Apabila tidak suka dengan seseorang, maka tidak perlu membencinya secara berlebihan. Apalagi sampai membicarakan keburukannya kepada orang lain.
5. Surat Al Ahzab ayat 58.
Dalam Surat Al Ahzab ayat 58, Allah berfirman:
"Wallaziina yu'zuunal mu'miniina almu'manaati bighairi mak tasabuu faqadih tamaluu buhtaananw wa ismam mubiinaa."
Artinya:
"Dan orang-orang yang menyakiti kaum beriman, dari kalangan laki-laki dan perempuan, tanpa adanya kesalahan yang mereka perbuat, maka sesungguhnya orang-orang itu telah memikul kebohongan dan dosa yang nyata."
Dalam surat ini umat Islam dilarang menyakiti tanpa adanya kesalahan yang telah diperbuat. Tindakan tersebut sering kali terjadi pada saat ghibah karena telah membicarakan kekurangan dan menyebarkan pembicaraan tersebut pada orang lain.
Bahkan, dosa orang yang digunjingkan akan berkurang dan ia akan mendapatkan pahala, sedangkan orang yang menggunjingkan akan semakin menambah dosa dan hatinya tidak tenang.