Brilio.net - Selada atau Lactuca sativa adalah salah satu tanaman sayuran favorit banyak orang. Tanaman ini pun begitu populer di dunia perkebunan, terutama hidroponik. Selada dapat tumbuh sangat cepat dalam sistem hidroponik dan cukup mudah dirawat.

Selada dapat ditanam di semua sistem hidroponik, termasuk NFT, Aeroponik, Ebb and Flow, dan pakai sistem hidroponik lainnya. Sayuran ini tentu tidak perlu diragukan lagi bagus untuk kamu yang baru memulai menanam hidroponik.

Idealnya, selada bisa tumbuh di rumah kaca dan lingkungan yang diperhatikan. Umumnya bibit selada akan tumbuh setelah dua minggu penanaman. Untuk tanaman selada hijau ini dapat dipanen pada usia tanam 45-50 hari.

Jika kamu memiliki bibit selada tapi masih dan bingung bagaimana cara menanam sekaligus merawatnya, berikut cara membudidayakan selada di rumah yang antiribet seperti dirangkum brilio.net dari berbagai sumber, Rabu (10/3).

1. Persiapan benih.

<img style=

foto: freepik.com

Benih selada yang sudah disiapkan, semai menggunakan suatu wadah seperti keranjang atau nampan. Kemudian basahi media. Selanjutnya tanam benih selada satu per satu. Empat hari kemudian, benih selada akan mulai tumbuh. Kamu bisa memindahnya ke media lain.

2. Menanam selada dengan sistem sumbu.

<img style=

foto: freepik.com

Pasang sumbu yang terbuat dari kain flanel ke media. Semai bibit selada secara perlahan sampai penuh. Sementara kamu buat campuran larutan nutrisi hidroponiknya. Kemudian tata selada hidroponik di area teduh selama 3 hari. Beri asupan cahaya matahari secara bertahap.

3. Beri jarak pada setiap tanaman.

<img style=

foto: freepik.com

Untuk memudahkan merawat serta mendapatkan nutrisi dengan baik, beri selada ruang bebas. Jarak ideal selada hidroponik adalah 25 x 25 cm. Dalam satu peralon atau media, bisa dipakai untuk menanam selada kurang lebih 6 buah.

4. Dosis PPM larutan nutrisi.

<img style=

foto: freepik.com

Larutan nutrisi untuk selada hidroponik dapat dibuat dan diberikan secara bertahap. Pemberian nutrisi bisa disesuaikan menurut umur selada tersebut. Saat berumur 1 sampai 7 hari setelah ditanam, beri dosis nutrisi rendah sekitar 500 - 600 ppm.

Naikkan dosis menjadi 700 ppm ketika selada sudah berusia 10 hingga 16 hari. Ketika sudah 21 HST (hari setelah tanam) dosis nutrisi kembali naik jadi 900 - 1000 ppm. Jika sudah berusia lebih dari 22 hari bahkan sampai panen, kamu bisa membuat nutrisi dengan dosis 900 - 1200 ppm.

5. Panen selada.

<img style=

foto: freepik.com

Idealnya selada hidroponik yang sudah dirawat dengan baik bisa panen selang 30-40 setelah tanam. Namun hal ini bersifat fleksibel. Artinya selada bisa lebih cepat panen atau malah sedikit molor. Lamanya panen tergantung pula sistem hidroponik apa yang kamu pakai.

Jenis selada hidroponik paling umum ditanam.

Tidak dapat dipungkiri bahwa selada adalah sumber kalsium, magnesium, fosfor, vitamin A, vitamin C, vitamin K, vitamin B1, B2 dan B6, folat, besi, kalium, dan mangan. Selain itu, selada adalah sumber serat makanan yang baik dan membantu tubuh tetap terhidrasi karena kadar airnya yang tinggi.

Karena hidroponik menghemat air secara drastis dan mengurangi penguapan, itu berarti teknik ini adalah cara yang sempurna untuk menanam selada secara berkelanjutan.

Berikut ini adalah jenis dari varietas selada yang paling umum ditanam:

- Selada Butterhead.
Selada Butterhead mungkin adalah selada hidroponik yang paling umum ditanam. Jenis selada ini juga merupakan varietas yang populer secara konvensional.

Selada butterhead terdiri dari dua subtipe utama. Selada Boston memiliki kepala berbentuk seperti bunga mawar. Kemudian Bibb selada yang memiliki kepala lebih kecil dan bentuknya seperti cangkir.

- Selada romaine.
Selada romaine atau COS, adalah salah satu jenis selada paling populer secara umum. Selada ini memiliki tekstur renyah. Ada berbagai kultivar dari selada romaine yang tersedia. Beberapa di antaranya punya bentuk kepala ketat, sementara yang lain membentuk kepalanya lebih terbuka.

Cara merawat selada hidroponik.

- Suhu.
Suhu yang dibutuhkan oleh selada hidroponik berkisar antara 68 hingga 75 F (20-23 C). Hindari suhu melebihi 77 F (25 C) karena bisa cepat merusak perkembangan selada dalam suhu di atas titik itu.

Selada mendapat manfaat dari suhu malam yang sedikit lebih rendah. Suhu pada malam hari idealnya harus berkisar antara 60 hingga 65 F (15-18 C), meskipun suhu yang lebih rendah biasanya akan ditoleransi dengan baik dalam jangka pendek.

- Konduktivitas listrik.
Nilai EC terbaik untuk menanam selada sekitar 1,4 ms / cm.

- ph.
Selada hidroponik tumbuh paling baik dalam media yang memiliki nilai pH 5.5-6.0.

- Pencahayaan.
Selada tidak menuntut ketika menyangkut pencahayaan. Beri sepuluh hingga empat belas jam cahaya cukup rendah, atau bahkan cahaya rendah sudah cukup. Sebaliknya, tumbuh di bawah sinar matahari penuh dapat menyebabkan daun selada menjadi pahit.