Brilio.net - Hama nggak hanya jadi kendala bagi tanaman hias, namun juga untuk pemiliknya. Berbagai cara perlu dilakukan untuk mengatasi hama yang menyerang tanaman. Mulai dari membersihkannya, memberikan obat tertentu, sampai dengan memangkas tanaman. Tentu dampak buruk nggak mau kamu rasakan dong? Maka atasi secepat mungkin ketika kamu menemukan gejala atau hama yang hinggap di sekitar tanaman. Pasalnya, jika dibiarkan terlalu lama, akan memperburuk perkembangan tanaman.
Begitu juga dengan tanaman hidroponik, dalam proses pertumbuhannya nggak terhindar dari serangan hama lho. Hidroponik adalah budidaya tanaman tanpa menggunakan tanah. Bunga, herbal, dan sayuran hidroponik ditanam di media tanam yang lembap dan disuplai dengan larutan kaya nutrisi, oksigen, dan air. Meski mendorong pertumbuhan dengan cepat, namun ada beberapa jenis hama yang sering ditemukan pada tanaman hidroponik. Cek yuk ada apa saja, dan atasi dengan solusi yang tepat. Berikut ulasan selengkapnya dalam brilio.net dari thehydroponicsplanet.com pada Senin (29/3).
Hama yang kerap menyerang tanaman hidroponik.
foto: freepik.com
1. Tungau laba-laba.
Tungau laba-laba atau spider mites adalah hama yang sering ditemukan, terutama pada tanaman di area indoor. Dengan bentuk yang sangat kecil, mungkin akan membuatmu nggak menyadari kehadirannya. Biasanya, ketika kondisi tanaman sudah semakin memburuk kamu baru sadar untuk mengatasi hama ini. Maka dari itu, kamu perlu lebih jeli dalam memperhatikan tanaman keladimu. Selain itu, kamu bisa juga dengan menyeka bagian belakang daun dengan kain dan melihat apakah ada bekas serangga di area tersebut.
2. Trips.
Trips atau thrips juga terkadang sulit untuk dideteksi. Tetapi kalau kamu mengamati dengan jeli hama ini akan kamu temukan dengan tampilan bintik hitam kecil pada permukaan daun. Selain itu, daun biasanya akan menunjukkan gejala berubah warna menjadi coklat dan kering.
3. Kutu daun.
Hama yang satu ini juga dikenal dengan istilah kutu tanaman. Dari segi tampilan kamu bisa mengenalinya dengan warna hijau atau hitam. Hati-hati, kutu daun dapat melemahkan tanaman dengan mengambil semua cairan pada tanaman. Hal ini mengakibatkan daun berubah warna menjadi kuning, kemudian menjadi coklat. Biasanya, kutu daun ditemukan pada bagian batang tanaman.
4. Lalat putih.
Lalat putih yang memiliki nama lain whiteflies merupakan hama yang menyerupai ngengat kecil dengan tampilan keseluruhan berwarna putih. Nah dibandingkan beberapa jenis hama sebelumnya, lalat putih akan mudah dikenali mata. Tetapi waspada, karena mereka dapat terbang, sehingga akan lebih sulit untuk ditangkap.
5. Agas jamur.
Jenis hama agas jamur cukup terkenal sebagai hama pada tanaman hias. Meskipun agas jamur versi dewasa tidak berbahaya, akan tetapi saat berbentuk larva justru bisa mematikan koleksi tanaman hidroponikmu. Perlu kamu pahami, agas jamur alias fungus gnats dapat memperlambat pertumbuhan tanaman dengan memakan akar. Dari segi tampilan, hama ini berbentuk seperti cacing putih kecil di area media tanam.
Cara mengatasi hama pada tanaman hidroponik.
foto: freepik.com
Pada dasarnya kamu bisa menyingkirkan hama ketika menemukannya pada permukaan tanaman. Namun jika cara itu sulit dilakukan, kamu bisa mengatasi dengan beberapa solusi lainnya. Berikut cara yang bisa kamu lakukan.
a. Menggunakan daun mimba.
Daun mimba sudah sering dimanfaatkan untuk mengusir hama. Tanaman ini dapat mengatur pertumbuhan serangga. Ia bahkan akan bekerja lebih baik dalam jangka panjang untuk memutus siklus hidup hama. Sebagai ekstrak tumbuhan, daun mimba tidak beracun dalam dosis kecil, akan tetapi kamu tetap harus berhati-hati.
b. Menggunakan perangkap hama.
Perangkap hama yang memiliki tekstur lengket dapat menjebak hama. Cara ini bisa membuat hama tersingkirkan dari tanaman. Sehingga kamu bisa mengatasinya sebelum hama tersebut menjalar lebih banyak ke area tanaman.
c. Memanfaatkan hama yang menguntungkan.
Ini adalah salah satu cara yang bisa kamu lakukan untuk mengatasi kehadiran hama pada tanaman hidroponik. Yaps, kamu bisa menggunakan beberapa hama yang justru bisa menghilangkan hama pengganggu. Jenis lacewing, ataupun hypoaspis serta encarsia formosa yang bisa memakan lalat putih, agas jamur, dan springtail menjadi pilihan yang baik. Sehingga para hama menguntungkan ini akan mengurangi jumlah hama pengganggu di sekitar koleksi tanaman hidroponikmu.
Kesalahan dalam merawat tanaman hidroponik.
foto: freepik.com
1. Mengabaikan tingkat pH.
Tingkat pH yang tidak sesuai adalah salah satu alasan paling umum untuk tanaman hidroponik tidak berkembang hingga mati. Sangat penting untuk memantau tingkat pH karena semua tanaman hidup dalam larutan nutrisi yang sama. Jika pH buruk untuk satu tanaman, semua tanaman bisa menderita.
2. Kurangnya pencahayaan.
Pencahayaan adalah salah satu investasi terpenting yang perlu kamu lakukan sebagai petani hidroponik. Jadi cari tahu tingkat cahaya yang terbaik sesuai dengan tanaman. Ini berarti kamu harus meneliti jenis cahaya yang dibutuhkan tanaman karena setiap jenis tanaman berbeda
3. Salah dalam menggunakan pupuk.
Bisa jadi, kamu tergoda untuk membeli pupuk konvensional dala jumlah banyak untuk diberikan pada koleksi hidroponik. Kamu berpikir pupuk adalah nutrisi yang bisa membantu tanaman lebih subur, namun sayangnya hal itu kurang tepat. Pupuk konvensional mungkin tidak sepenuhnya dapat larut pada hidroponik. Selain itu, pupuk tersebut dapat menyumbat saluran air dan tabung. Sebaliknya, berikan pupuk yang dirancang untuk sistem hidroponik. Pupuk hidroponik, yang tersedia dalam bentuk cairan atau butiran, telah memenuhi persyaratan yang dibutuhkan tanaman.
4. Kurang memperhatikan kebersihan.
Tanpa sanitasi yang baik, kamu dapat menyebarkan penyakit pada tanaman atau menyediakan tempat persembunyian makanan bagi hama. Kamu perlu memperhatikan pembersihan dasar, di antaranya adalah menjaga lantai tetap bersih dan kering, mensterilkan dan membersihkan peralatan hidroponik, mensterilkan dan membersihkan wadah, membuang limbah tanaman.
5. Kurang memahami karakteristik dan cara merawat tanaman.
Ada banyak informasi yang bisa kamu dapatkan mengenai tanaman hidroponik. Maka dari itu, jangan ragu untuk terus belajar dan mencari informasi sebanyak-banyaknya. Kalau perlu praktik dan belajar pada petani hidroponik profesional. Semakin banyak yang kamu ketahui sebelum memulai hidroponik, akan semakin baik pada saat memanen kelak.
6. Aliran udara tidak tercukupi.
Aliran udara dan ventilasi yang baik sangat penting untuk menjauhkan hama dan agar tanaman tidak memburuk. Terlepas dari ruang rumah yang dibentuk dari kaca sekalipun, kamu tetap memerlukan kipas angin atau blower yang memastikan aliran udara dan pertukaran udara yang tepat.
7. Pemberian air yang berlebihan.
Tanaman yang terus menerus disiram menyebabkan genangan air. Pada akhirnya, akan membuat daun-daun terkulai, layu, dan pertumbuhan tanaman terhenti. Jika tidak segera diatasi, penyiraman yang berlebihan dapat menyebabkan akar busuk dan tanaman pun mati. Jadi, tunggu hingga lapisan atas tanah terasa kering sebelum disiram kembali.
Recommended By Editor
- Tips memilih pot gantung tanaman hias, percantik teras rumah
- Cara membuat aglonema menjadi subur, rimbun dan berdaun jumbo
- 10 Potret koleksi tanaman hias di kebun Soimah, ada janda bolong
- Cara merawat tanaman keladi di area indoor, perhatikan pilihan lokasi
- 10 Jenis tanaman hias daun yang paling ramai dicari, termasuk keladi