Brilio.net - Meningkatnya kasus penyebaran corona, masih jadi perhatian dunia. Virus ini sudah menyebar ke lebih dari 100 negara. Update terbaru pada Selasa (7/4), jumlah orang yang terinfeksi corona di seluruh dunia sebanyak 1,34 juta, termasuk 74.565 orang meninggal dunia dan 276.515 dinyatakan sembuh.
Merujuk pada jogjaprov.go.id, virus corona dapat menular melalui droplet saluran napas penderita. Droplet sendiri ialah partikel kecil yang keluar dari mulut penderita. Partikel ini dihasilkan dari batuk, bersin, atau saat berbicara. Partikel yang mengandung kuman penyakit itu juga bisa menempel di pakaian atau benda di sekitar penderita.
Namun droplet ini memiliki sifat tak bisa bertahan lama di benda mati. Sama halnya dengan lansiran dari kemkes.go.id yang menyebutkan kalau sebuah virus itu butuh inang untuk bertahan hidup.
"Virus itu analog, sama persis dengan benalu di pohon. Benalu ini tidak akan hidup di pohon yang mati, sehingga butuh sel hidup. Terkait dengan barang-barang tentu bukan sel hidup kan, sehingga akan mati. Karenanya sangat tidak memungkinkan jika menular melalui barang maupun pakaian, jadi masyarakat tidak perlu takut berlebihan terkait itu," kata Achmad Yurianto selaku Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit.
Sedangkan menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat, yang dilansir melalui Liputan6.com, rata-rata peneliti mengatakan jenis virus corona dapat bertahan antara empat dan lima hari di sejumlah benda seperti aluminium, kayu, kertas, plastik, dan kaca.
Kendati hanya kemungkinan kecil bisa tertular dari benda sekitar, masyarakat tetap diminta untuk selalu waspada. Terutama pada benda yang setiap hari dipakai, tapi dapat jadi lahan penularan corona. Salah satu benda yang rawan ialah pakaian.
Untuk itu kamu harus tahu bagaimana caranya membersihkan baju dengan benar. Tak lain agar bisa mengantisipasi tertempel virus corona. Berikut cara mencuci pakaian yang benar seperti brilio.net rangkum dari berbagai sumber, Selasa (7/4).
1. Tidak menunda mencuci baju.
foto: pixabay.com
Dilansir dari laman South China Morning Post atau scmp, penelitian terbaru menunjukkan bahwa virus corona (Covid-19) dapat bertahan hidup di berbagai permukaan, termasuk pakaian. Untuk jangka waktu lama mulai dari jam hingga hari. Ini sebabnya kamu diminta untuk tidak menunda mencuci pakaian kotor.
"Garmen harus dalam proses pembersihan yang mendalam seperti mencuci dengan proses mencampur deterjen atau dry-cleaning,” kata Ryan Merszei, manajer umum Jeeves, layanan pembersihan binatu di Hong Kong.
Jika kamu mengenakan pakaian di luar rumah atau di daerah ramai, segera cuci baju. Hal yang sama berlaku untuk pakaian yang mungkin bersentuhan dengan permukaan keras, di mana virus telah terbukti bertahan untuk waktu yang lebih lama.
2. Mengatur suhu.
foto: pixabay.com
Masih dilansir dari scmp, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) menyarankan pengaturan suhu yang dipakai saat mencuci, yakni menggunakan pengaturan air yang paling hangat. Sedangkan menurut National Health Service (NHS) di Inggris, menyarankan aturan suhu antara 40 dan 60 derajat Celcius (104 dan 140 derajat Fahrenheit). Kemudian baju dicuci dengan deterjen berkualitas baik.
Namun kamu tetap harus memperhatikan pakaian apa saja yang tidak tahan dengan suhu tersebut.
"Pastikan memeriksa semua pakaian yang cocok untuk dicuci pada suhu ini sebelum memasukkannya ke dalam mesin cuci dan berhati-hatilah untuk tidak merusak pakaianmu," jelas juru bicara penelitian Inggris, Dr Beckmann Susan Fermor dilansir dari Hellomagazine.
3. Semprotkan disinfektan terlebih dulu.
foto: pixabay.com
Untuk proses mencuci pakaian dengan mesin cuci, CDC menyarankan beberapa langkah. Pertama kamu harus mengenakan sarung tangan terlebih dulu, agar dapat menghindari menyentuh wajah secara langsung. Lalu mendisinfeksi permukaan mesin yang digunakan. Setelah itu jangan lupa mencuci tangan sesuai pedoman kebersihan.
4. Jangan mencuci di tempat umum.
foto: unsplash.com
Saat ini fasilitas umum mencuci bersama kemungkinan besar dapat menimbulkan risiko penyebaran bakteri. Sebab itu sebaiknya kamu tidak mencuci pakaian di jasa cuci. Ada baiknya mencuci pakaian dengan mesin cuci pribadi.
Bagi yang tidak memiliki mesin cuci, ada metode lain seperti mencuci tangan. Meskipun dalam hal ini airnya harus sepanas mungkin. Kamu bisa menggunakan mesin uap atau memanaskan suhu air terlebih dulu. Menurut CDC, suhu di atas 75 derajat Celcius (167 Fahrenheit) dapat membunuh sebagian besar virus flu. Juga dapat digunakan untuk membersihkan pakaian dan membantu mengurangi kuman.
5. Gunakan deterjen.
foto: pixabay.com
Dalam upaya mencegah paparan corona, gunakan deterjen bubuk atau cair. Dengan menambah deterjen pada pakaian, dapat membersihkannya lebih efektif. Hati-hati saat memasukkan pakaian ke mesin cuci. CDC juga menyarankan untuk tidak mengguncang cucian kotor. Karena itu dapat menimbulkan risiko penyebaran kuman dan virus melalui udara.
6. Mencuci pakaian secara teratur.
foto: pixabay.com
Apabila orang di keluargamu tidak terinfeksi corona, kamu bisa mencuci pakaian seperti biasa. Tetapi jika kamu sudah keluar dari rumah ke tempat umum, disarankan untuk segera mencuci pakaian sesegera mungkin. Setelah kamu selesai menangani pakaian kotor, pastikan untuk mencuci tangan (atau pakai sarung tangan sekali pakai).
Dan jika kondisimu tidak memungkinkan mencuci pakaian, jangan panik.
"Sejauh ini bukti menunjukkan bahwa lebih sulit untuk menangkap (terkena) virus dari permukaan lunak (seperti kain) daripada dari permukaan keras yang sering disentuh seperti tombol angkat atau gagang pintu," jelas Lisa Maragakis, direktur senior pencegahan infeksi di Johns Hopkins dilansir dari scmp.
Recommended By Editor
- 6 Cara mudah hapus noda kuning pada baju, bahan mudah didapatkan
- Musim hujan, ini 5 cara mengeringkan jaket dalam waktu sekejap
- Hati-hati, cuci pakaian pakai air hangat bisa picu timbulnya ngengat
- Dokter Malaysia sebut Indonesia jadi 'bom waktu' virus corona
- Menteri Kesehatan setujui DKI Jakarta terapkan PSBB