Brilio.net - Di masa seperti saat ini orang banyak menciptakan hobi baru. Mulai dari tren bunga hias, budidaya ikan, hingga bercocok tanam dengan sistem hidroponik. Ya, belakangan tren hidroponik semakin meningkat dan diminati. Apalagi pengerjaan menanam dengan sistem ini relatif mudah serta tidak memerlukan banyak biaya, tenaga, dan waktu.
Tak heran kalau kini banyak masyarakat perkotaan mencoba cara tersebut. Pasalnya hidroponik dapat dipilih sebagai solusi untuk mengatasi masalah tanah dan keterbatasan tanah. Jika berkebun dengan cara konvensional biasanya dibutuhkan tanah. Namun, dengan sistem hidroponik, cukup pada lahan sempit dan bisa diupayakan di mana saja asal tersedia cukup air, cahaya serta utara.
Tanaman yang dapat ditanam dengan cara hidroponik juga sangat beragam, selain sayuran, kamu juga bisa mencoba buah-buahan, tanaman hias, hingga tanaman obat. Nah, jika dibudidaya secara ramah lingkungan, produk hidroponik lebih sehat dan aman dikonsumsi. Sebab menggunakan komponen yang bebas kontaminasi mikroorganisme dan pestisida berbahaya. Menariknya tanaman juga dapat tumbuh lebih cepat dan hasil produksi dapat berkelanjutan.
Untuk kamu para pemula yang ingin sukses bercocok tanam dengan hidroponik, sebaiknya mengetahui tentang konsep bertanam hidroponik terlebih dahulu.
Nah, buat yang sedang mencari referensinya, tak ada salahnya mengetahui terlebih dahulu faktor-faktor yang memengaruhi pertumbuhan tanaman hidroponik. Apa saja? Berikut faktor-faktor yang bisa memengaruhi pertumbuhan tanaman hidroponik seperti dirangkum brilio.net dari berbagai sumber, Rabu (10/2).
1. Air.
foto: freepik
Tanaman membutuhkan air untuk pertumbuhan, serta harus dalam jumlah yang cukup dan kualitas yang baik. Air yang digunakan untuk hidroponik tidak boleh mengandung patogen berbahaya atau tingkat unsur kimia yang tidak dapat diterima.
Selain itu perhatikan suhu pada air, konsentrasi dan tingkat pH yang tepat. Air baku atau air yang belum dicampur dengan nutrisi atau pupuk hidroponik, bagusnya memiliki PPM di bawah 100 PPM (Part per Million). Ukuran PPM ini menggunakan alat khusus yang disebut TDS meter. Nah, untuk airnya pun dapat menggunakan air tanah, air sumur, air hujan dan air AC.
2. Keseimbangan pH.
foto: freepik
Keseimbangan pH yang baik sangat penting untuk memastikan larutan nutrisi dapat terserap dengan baik di tanaman kamu. Inilah sebabnya mengapa penting untuk menggunakan beberapa pengatur pH/ pH meter dan mengukur keseimbangan pH secara teratur. Jika tingkat pH lebih tinggi dari 6,3 atau lebih rendah dari 5,8, segera lakukan penyesuaian secara perlahan.
3. Cahaya.
foto: freepik
Cahaya menjadi faktor penting dalam pertumbuhan tanaman tak terkecuali pada sistem hidroponik. Cahaya mulai dibutuhkan tanaman hidroponik sejak masa persemaian. Pada masa persemaian, setelah tanaman memiliki 3-4 daun, bibit tanaman dikenalkan cahaya matahari. Pada saat itu bibit tanaman dijemur sinar matahari dari pagi hingga sore.
Jika cahaya tidak tersedia karena mendung maupun hujan, bibit tanaman hidroponik dapat diletakkan dalam ruangan di bawah cahaya lampu. Nah, untuk lampu yang digunakan adalah lampu LED Cool Day Light minimal 13 Watt yang diletakkan kurang lebih 30 cm dari bibit tanaman.
4. Udara.
foto: freepik
Tumbuhan membutuhkan CO2 untuk fotosintesis, namun perlu diingat bahwa tumbuhan juga membutuhkan oksigen (O2) untuk respirasi 24 jam sehari. Pada hari-hari cerah, tanaman menghasilkan lebih banyak O2 daripada yang dibutuhkan untuk respirasi. Tetapi pada malam hari, hanya respirasi yang terjadi. Nah jika menggunakan green house, buat ventilasi yang baik dan memadai agar ada pergantian udara.
Pada media tanah biasanya kebutuhan oksigen sudah tersedia cukup. Tetapi, pada tumbuhan yang hidup di air, pasokan oksigen yang terlarut dalam air akan cepat terkuras dan dapat berkurang drastis saat suhu air terlalu tinggi. Sehingga akar akan menjadi mati dan rusak ketika kebutuhan oksigen tidak tersedia.
5. Suhu.
foto: freepik
Selain udara, suhu juga menjadi faktor yang penting untuk diperhatikan. Sebab tanaman akan tumbuh dengan baik dengan rentang suhu tertentu.
Suhu yang terlalu tinggi atau rendah, akan mengakibatkan pertumbuhan tanaman terganggu sehingga mengurangi produktivitas. Suhu ideal untuk tanaman biasanya antara 23-26 C. Jika memang kamu hendak serius bertanam, jangan abaikan hal ini. Kamu dapat menggunakan alat untuk mengukur suhu ruangan.
6. Mineral dan nutrisi.
foto: freepik
Tanaman memerlukan mineral tertentu untuk dapat bertahan hidup yang dipasok melalui akar. Dalam penanaman secara konvensional biasanya mineral disediakan oleh tanah dengan penambahan pupuk, seperti pupuk kompos atau pupuk kandang. Namun, untuk tanaman hidroponik dapat menggunakan nutrisi ABmix.
Recommended By Editor
- Cara menanam hidroponik vertikal, solusi untuk lahan sempit
- 6 Tanaman obat dari batang dan khasiatnya untuk kesehatan
- 7 Tanaman hidroponik cepat panen, mudah dibudidayakan pemula
- Cara menanam hidroponik kale, dari pembibitan hingga panen
- 10 Jenis tanaman cocok untuk vertical garden, tahan sinar matahari