Brilio.net - Apakah kamu pernah merasakan kecewa yang berlebih, entah pada orang lain atau diri sendiri? Rasa kecewa itu lumrah dan bisa saja terjadi pada setiap orang, termasuk kamu. Jadi jangan pernah merasa aneh atau takut saat kecewa itu datang.
Kendati lumrah, bukan berarti kamu berlarut-larut meratapi nasib dan amarahmu tersebut. Cobalah untuk memaafkan diri sendiri dan orang lain. Sebab, tidak baik memendam kecewa terus menerus.
Nah, salah satu cara supaya rasa kecewa di dalam hati segera sirna, ungkapkan kekecewaanmu itu langsung padanya. Tapi kalau takut menyakiti orang lain, kamu bisa meluapkan rasa kecewamu melalui kata-kata kecewa yang singkat namun dalam.
Kirimkan kata-kata kecewa ini padanya. Bagikan juga pada orang lain karena kata-kata ini setidaknya mampu mengobati amarah.
Berbicara mengenai kata-kata kecewa, bahasa Jawa bisa kamu jadikan alternatif menarik. Dengan bahasa Jawa, kamu bisa mengungkapkan rasa kecewa dengan cara yang nggak biasa, alias antimainstream. Bahasa daerah yang satu ini juga sudah digunakan banyak orang Indonesia. Jadi nggak heran kalau kata-kata dalam Bahasa Jawa tetap bisa dipahami orang yang tidak menguasai Bahasa Jawa sekalipun.
Buat kamu yang masih bingung mau mencari kata-kata kecewa bahasa Jawa dari mana, yuk simak rangkuman brilio.net berikut ini dari berbagai sumber pada Selasa (14/1).
Kata-kata kecewa bahasa Jawa tentang cinta.
foto: Instagram/@katajawa
Sebelum mengirimkannya, terlebih dulu bacalah kata-kata mana yang paling sesuai. Supaya kamu nggak salah kirim.
1. "Move on kuwi dudu berusaha nglalekke ya, tapi ngikhlaske lan berusaha ngentukke sing luwih apik luwih seko sing mbiyen-mbiyen."
(Move on itu bukan berusaha melupakan ya, tapi mengikhlaskan dan berusaha mendapatkan yang lebih baik lagi dibandingkan dengan yang dulu-dulu)
2. "Ora penting mikir malam mingguan, seng penting malam lamaran."
(Tidak penting memikirkan malam minggu, yang penting adalah malam lamaran)
3. "Pacar iku kudune mendoakan ora malah menduakan."
(Pacar itu harusnya mendoakan bukan malah selingkuh)
4. "Kowe pancen pinter nggawe uwong sayang, tapi kenapa malah mbok tinggal pas aku lagi sayang-sayange?"
(Kamu memang pintar membuat orang sayang, tapi mengapa kemudian kamu tinggalkan saat aku sedang sayang-sayangnya?)
5. "Kenopo kowe isih bertahan karo wong sing wis nglarani kowe? Opo kuwi sing jenenge sayang?"
(Mengapa kamu masih bertahan pada orang yang telah menyakitimu? Apakah itu yang dinamakan sayang?)
6. "Ana siji wae sing bisa mbok tindakake kanthi apik, yaiku ngremukke ati."
(Hanya satu hal yang bisa kamu lakukan dengan baik, yaitu meremukkan hati)
7. "Aku trimo mundur timbang lara ati, wong tak oyak kono wis lali."
(Aku terima mundur daripada sakit hati, dia yang kukejar pun sudah lupa)
8. "Nelongso rasane, sing tak tresno ono sing nduwe."
(Sedih rasanya, yang aku cinta sudah ada yang punya)
9. "Dudu cinta nek ora cemburu. Tapi dudu cinta barang nek terus nglarani."
(Bukan cinta kalau tidak cemburu. Tapi bukan cinta juga kalau terus menyakiti)
10. "Aku mikir kowe terus, yo mergo aku sayang kowe."
(Aku memikirkan kamu terus. Ya, karena aku sayang kamu)
11. "Selamat pagi kowe, muga Tuhan maafke kekhilafanku, nek mben tiap moco doa selalu ndisikke jenengmu ketimbang bismillah."
(Selamat pagi kamu, semoga tuhan memaafkan kekhilafanku, karena kalau tiap membaca doa selalu mendahulukan namamu ketimbang bismillah)
12. "Abot dipikul bareng, enteng digowo bareng, nek abot loro karone dipaketno ae."
(Berat sama dipikul, ringan sama dijinjing, kalo sama-sama berat dipaketin aja)
13. "Aku sing loro ati, ngopo wong liyo sing mbok obati?"
(Aku yang sakit hati, kenapa orang lain yang kamu obati?)
14. "Umpama pacar iso di-download, aku bakalan ora jomblo."
(Kalau misalnya pacar itu bisa di-download, aku nggak bakal deh jadi jomblo)
15. "Sido sayang gak? Lek gak sido tak tinggal nggodok mi."
(Jadi sayang atau tidak? Kalau tidak jadi aku tinggal masak mi)
Kata-kata kecewa bahasa Jawa pada diri sendiri.
foto: Instagram/@jendelaboyolali
Terkadang rasa kecewa bisa tertuju pada diri sendiri. Merasa diri sendiri tidak mampu melakukan yang terbaik misalnya.
16. "Golek duit iku gampang, olehe sing angel."
(Cari uang itu mudah, dapatnya uang yang susah)
17. " Sing kakean ngomong biasane ora iso nglakoni, sing ora tau ngomong, wis mesti wong bisu."
(Yang banyak omong biasanya tak bisa menjalankan. Yang tak pernah ngomong, sudah pasti orang bisu)
18. "Aku nangis dudu mergo aku lemah, tapi aku nangis mergo wis kesel nyoba kuat kanggo wektu sing suwe."
(Aku menangis bukan karena aku lemah, tetapi aku menangis karena telah lelah berusaha kuat dalam waktu yang lama)
19. "Pangarepan iku sumbere lara ati."
(Keinginan adalah akar dari semua sakit hati)
20. "Aku pengin ndhelik ing endi wae. Donya iki kebak goroh."
(Aku ingin bersembunyi di suatu tempat. Dunia ini penuh dengan kebohongan)
21. "Rasane wis kesel nyoba, yen kabeh sing dicoba mung muspra."
(Rasanya lelah untuk berusaha, ketika semua yang diusahakan sia-sia)
22. "Mungkin, kabeh sing tak karepke iku mung mandheg sedhela kanggo ngartekke kabeh kegagalan kuwi."
(Mungkin, semua yang aku butuhkan hanyalah jeda untuk memaknai semua kegagalan ini)
23. "Aku rumangsa wedi ngrasakne seneng amarga saben aku seneng, ana sing ala mesthi kedadeyan."
(Aku selalu merasa takut untuk bahagia karena setiap aku merasakannya, sesuatu yang buruk pun selalu terjadi setelah kebahagiaan itu)
24. "Kudu semangat masio gak onok sing nyemangati."
(Harus semangat meskipun tidak ada yang menyemangati)
25. "Nek enek uwong sing nglarani kowe, ojo pernah mikir dinggo mbales. Ngguwak-ngguwak tenogo, sinau ikhlas ya."
(Kalau ada orang yang sudah melukaimu, jangan pernah berpikir untuk membalasnya. Menghabiskan tenaga saja, belajarlah untuk ikhlas)
26. "Penak ora penak yo penak no wae wong jenenge golek duwit."
(Enak tidak enak ya dienakkan saja, namanya juga cari uang)
27. "Kabeh tugas kuwi gampang, nek ora usah di garap."
(Semua pekerjaan itu mudah, jika tidak usah dikerjakan)
28. "Aja dadi uwong sing rumangsa bisa lan rumangsa pinter. Nanging dadiya uwong sing bisa lan pinter rumangsa."
(Jangan jadi orang yang merasa bisa dan merasa pintar tetapi jadilah orang yang bisa dan pintar merasa)
29. "Urip iku terus mlaku, bebarengan karo wektu,sing bisa gawa lakumu, supaya apik nasibmu."
(Hidup itu terus berjalan,bersamaan dengan waktu,yang bisa membawa tingkah lakumu, biar baik nasibmu)
30. "Manungsa mung ngunduh wohing pakarti."
(Kehidupan manusia baik dan buruk adalah akibat dari perbuatan manusia itu sendiri)
Kata-kata kecewa bahasa Jawa sindirian halus namun lucu.
foto: Instagram/@jowo_dugal.id
Deretan kalimat kecewa ini tepat buat kamu yang nggak ingin melukai perasaannya. Ungkapkan dengan sindirian halus, punya kesan lucu, tapi tetap mengena.
31. "Balikan karo mantan kuwi, koyo kowe njipuk tisu seng bar mbok nggo ngelap umbel, mbok lapke neng lambemu meneh."
(Kembali sama mantan itu, seperti kamu mengambil tisu yang sudah kamu pakai menghapus ingus, lalu kamu pakai untuk bibirmu lagi)
32. "Tresno ki kadang koyo criping telo, iso ajur nek kowe ora ngati-ati le nggowo."
(Cinta itu kadang seperti ceriping tal, bisa hancur kalau kamu tidak hati-hati membawanya)
33. "Yen kowe ra nduwe sego, yo ojo mangan konco."
(Kalau kamu tidak punya nasi, ya jangan makan teman)
34. "Nek kowe dikon milih dee utowo aku, miliho dee wae. Aku dudu pilihan. Mergo nek sing tenanan cinta kuwi ra bakal ninggal."
(Kalau kamu disuruh memilih dia atau aku, pilih dia saja. Aku bukan pilihan. Karena yang cinta beneran itu tidak akan pernah meninggalkan)
35. "Isih tetep bertahan karo wong sing isone mung nglarani kowe? Kuwi jenenge sayang? Opo ora iso golek sing luwih seko kuwi?"
(Masih tetap bertahan sama orang yang bisa membuatmu terluka? Itu namanya sayang? Apa tidak bisa mencari yang lebih baik lagi?)
36. "Kowe iku bagaikan embun pagi sing menyejukkan, tapi sayang aku ora tau ngerti mergo tangiku awan."
(Kamu itu seperti embun di pagi hari yang menyejukkan, tapi sayangnya aku tidak pernah tahu karena bangunku selalu siang)
37. "Kowe nik sayang ngomong, ojo ngode terus. Aku dudu brangkas sing butuh kode."
(Kamu kalau sayang itu bilang, jangan terus mengode. Aku bukan brangkas yang butuh kode)
38. "Tresno kuwi pancen aneh. Contone aku tresno kowe, tapi kowe ora tresno aku."
(Cinta itu memang aneh. Contohnya aku cinta kamu, tapi kamu tidak cinta aku)
39. "Kowe nangis mergo diputus pacarmu? Senasib ro aku. Reneo, aku dodolan tisu beli satu gratis aku."
(Kamu menangis karena diputus pacarmu? Sama seperti aku. Kemarilah, aku jualan tisu beli satu gratis satu)
40. "Mbendino kok foto karo pacare, opo mbiyen tuku HP-ne urunan?"
(Setiap hari foto dengan pacar, apa dulu beli HP-nya iuran?)
41. "Ngenteni awakmu sayang karo aku bebasan koyo ngenteni udan ning mongso ketigo, ora mungkin."
(Menunggu dirimu sayang sama aku seperti menunggu hujan di waktu ketiga, tidak mungkin)
42. "Wis kadung ngomong sayang jebule wis nduwe gandengan, wis kadung tak sawang malah ninggal kenangan."
(Sudah terlanjur bilang sayang ternyata sudah ada gandengan, sudah terlanjur aku tatap ternyata meninggalkan kenangan)
43. "Cah wadon bar di puji tambah langsing, mangane malah tambah akeh."
(Seorang wanita setelah dipuji langsing, makannya malah jadi makin banyak)
44. "Nek mbendino kowe galau, terus kapan seneng-senenge? Umur kan awakdewe ramudeng."
(Kalau setiap hari kamu galau, lalu kapan senang-senangnya? Umur kita kan tidak ada yang tahu)
45. "Sing penting koe bahagia. Tapi karo nyong, udu karo wong lia."
(Yang penting kamu bahagia. Tapi sama aku saja, bukan sama orang lain)
Kata-kata kecewa bahasa Jawa pada teman.
foto: Instagram/@bumijawa_
Ada yang bilang kalau teman lebih berarti daripada cinta. Saat kamu sedang sedih, teman baik akan selalu ada di sampingmu.
46. "Ojo seneng ngumbar wadine liyan, Ngko lambemu dilaundry malaikat."
(Jangan suka mengumbar rahasia orang lain, nanti bibirmu di-laundry malaikat)
47. "Luwih mending duwe mungsuh tapi tenanan, katimbang duwe kanca sing apus-apus."
(Lebih baik punya musuh yang nyata, daripada punya satu teman yang hanya pura-pura)
48. "Sak durung dadi pengkhianat, mbiyen jenenge sahabat."
(Sebelum menjadi pengkhianat, dulu dia bernama sahabat)
49. "Kepercayaan mbutuhake pirang-pirang taun kanggo mbangun, nanging mung sedhela kanggo dirusak."
(Kepercayaan butuh bertahun-tahun untuk dibangun, tapi hanya sekejap untuk dihancurkan)
50. "Aku dudu ngadoh, mung njaga dewe supaya ora digunakake sak penake."
(Bukannya menjauh, aku hanya menjaga diriku supaya tidak dimanfaatkan)
51. "Aku ora nyalahake kore amarga kowe marakke kecewa, aku nyalahake awakku dewe amarga wis percaya marang kowe."
(Aku tidak menyalahkanmu karena kamu mengecewakan, aku menyalahkan diriku karena telah percaya kepadamu)
52. "Demit ora ndulit, setan ora doyan. Mesti ae, podo setane."
(Demit tidak mencolek, setan tidak suka. Tentu saja, sama setannya)
53. "Wes, ora usah mecucu. Ngko tak tukokno HP gambar dakocan." (Sudah, nggak usah cemberut. Nanti aku belikan HP gambar dakocan)
54. "Ngopi disek ben ora gendeng. Prasamu wong gendeng iku opo ora doyan kopi?" (Ngopi dulu biar nggak gila. Kau kira orang gila itu apa tak doyan kopi?)
55. "Lek seneng podo lali kabeh! Tapi lak susah podo takon posisi."
(Kalau senang pada lupa semua! Tapi kalau baru susah pada tanya di mana posisi)
56. "Nek ngomong ojo manis-manis. Ngko sing krungu ndak dadi diabetes."
(Kalau bicara jangan terlalu manis. Nanti yang denger jadi diabetes)
57. "Kowe ngelih banget, po? Nganthi mangan omonganmu dewe."
(Kamu lapar sekali? Sampai bisa makan omonganmu sendiri)
58. "Telpon ora diangkat. SMS ora dibales. BBM ora diwoco. Opo HP-mu ning njero dandhang?"
(Telepon tidak diangkat. Sms tidak dibalas. BBM tidak dibaca. Apa HP-mu di dalam panci?)
59. "Nek lambemu ono BPKB-ne, mesti wes tak gade'ke." (Kalau mulutmu ada BPKB-nya, pasti sudah aku gadaikan)
60. "Umpomo fotomu ora editan. Opo kowe ora payu?"
(Kalau fotomu tidak editan. Apa kamu tidak laku?)