Brilio.net - Jahe adalah salah satu rempah yang populer di berbagai negara, terutama Indonesia. Jahe termasuk ke dalam tanaman toga atau tanaman obat keluarga, karena beberapa manfaat yang bisa didapatkan dari jahe.
Tanaman herbal ini telah dimanfaatkan untuk pengobatan berbagai masalah kesehatan karena kandungan senyawa seperti antibiotik dan antiinflamasi. Jahe dipercaya bisa bereaksi positif di dalam lambung dan usus hingga mampu mengurangi mual dan nyeri.
Senyawa tersebut juga diduga bisa bekerja baik di otak dan sistem saraf guna meredam rasa mual.
Selain dijadikan bumbu masak, di Indonesia jahe banyak digunakan sebagai bahan campuran minuman hangat, seperti wedang jahe, wedang ronde, wedang uwuh dan lain sebagainya.
Selain itu jahe juga bisa dijadikan bahan kue lezat yang biasanya disajikan ketika Natal atau acara besar lainnya. Dengan segudang manfaat yang dari jahe, wajar apabila dirinya masuk ke dalam jajaran rempah favorit.
Jika kamu suka berkebun, kamu bisa mencoba untuk menanam tanaman obat yang satu ini. Cara menanam jahe di rumah sebenarnya tidak terlalu sulit dan merepotkan, bahkan kamu bisa menanamnya menggunakan media pot.
Masa tanam jahe biasanya memakan waktu 8 hingga 12 bulan untuk bisa memanennya.
Meski terlihat mudah, kamu perlu mengetahui cara menenam jahe dengan benar agar tidak busuk dan cepat tumbuh.
Berikut tujuh cara menanam jahe di rumah, brilio.net rangkum dari aboutthegarden.com.au dan sumber lainnya pada Senin (23/11).
1. Pemilihan bibit.
foto: freepik.com
Pertama, pilihlah jahe yang akan digunakan menjadi bibit tanaman. Pastikan memilih bibit jahe yang berkualitas. Ciri-cirinya adalah yang memiliki ukuran rimpang besar, masih segar dan tidak keriput, utuh dan tidak terdapat bekas hama dan parasit, serta warna rimpang masih cerah.
2. Pilih media tanam.
foto: freepik.com
Pilih pot berkapasitas minimal 40 liter (semakin besar pot, semakin mudah jahe untuk tumbuh subur) dan isi wadah dengan tanah yang dicampur pupuk kandang. Campur tanah dan pupuk dengan perbandingan 1:1. Atau jika kamu menanamnya langsung di tanah halaman rumah tanpa menggunakan pot, kamu bisa menggunakan 10 kilogram pupuk kandang yang kemudian di taburkan ke lahan seluas 10 meter.
Tanah dengan pupuk kandang ini harus didiamkan selama satu minggu. Tujuannya agar proses fermentasi alami terjadi dan tanah lebih siap dijadikan media tanam jahe.
3. Mulai tanam jahe.
foto: freepik.com
Tanam setiap potongan jahe sedalam 5-10 cm di tanah yang gembur, dengan mata tunas berada di atas. Apabila ditanam secara berderet, berilah jarak di setiap potongan sejauh 20 cm.
Jika menggunakan pot, tanam setiap potongan dalam satu pot besar (dengan diameter sekitar 35 cm). Jangan tutup bibit terlalu rapat di bagian tunas agar bisa tumbuh dengan leluasa. Tunas akan tumbuh dalam waktu kurang lebih 2 minggu. Kemudian taburkan antijamur untuk mencegah tumbuhnya jamur pada tanaman.
4. Lakukan penyiraman.
foto: freepik.com
Setelah jahe sudah tertanam dengan baik, siram bibit tersebut dengan air secukupnya. Jangan sampai ada air yang menggenang dalam pot.
Jika kamu menyiram dengan banyak air, maka dikhawatirkan akan membuat benih menjadi busuk dan gagal tumbuh. Jika tunas tidak tumbuh ke permukaan tanah, kemungkinan terjadi pembusukan sehingga bibit harus diganti.
Sebaiknya jahe ditanam setelah musim hujan dan memasuki musim kemarau. Sebab bibit jahe merah rentan busuk jika curah air tinggi. Selanjutnya, siram minimal 3-4 hari sekali. Selain esensial bagi tanaman, penyiraman akan mempermudah proses panen.
5. Lakukan pemupukan.
foto: freepik.com
Lakukan pemupukan pada awal penanaman dengan pupuk kandang atau pupuk organik. Lebih dianjurkan untuk menggunakan pupuk organik, karena tanpa pupuk sebenarnya tanaman jahe dapat tumbuh dengan baik.
Pemupukan yang dilakukan secara berkala juga akan memperbaiki kualitas umbi jahe. Lakukan setidaknya 3 kali sampai panen.
6. Perhatikan suhu lingkungan.
foto: freepik.com
Supaya jahe tumbuh dengan baik, jauhkan pot dari sinar matahari langsung dan letakkan di tempat bersuhu 24-30 derajat Celcius. Jahe bisa tidak tumbuh di lingkungan dingin atau akan tumbuh dengan lambat.
Pastikan pot yang kamu gunakan memiliki sistem drainase yang baik untuk menjaga kelembaban tanah.
7. Panen.
foto: freepik.com
Kamu dapat memanen jahe setelah berusia minimal 8 bulan atau setelah penanaman sekitar 10-12 bulan. Namun, ada juga jahe yang dipanen saat baru berusia 4 bulan untuk diolah menjadi minuman atau makanan tertentu.
Saat panen, kamu harus berhati-hati karena jahe yang masih muda memiliki kulit tipis dan mudah memar. Lakukan pencabutan tanaman dengan umbinya dan potong bagian batangnya.
Jika sudah, bersihkan umbi jahe dari sisa tanah, kemudian pisahkan umbi berkualitas bagus dan tidak bagus. Letakkan umbi jahe pada tempat/wadah bersih agar kesegerannya tetap terjaga.
Recommended By Editor
- 22 Manfaat jahe untuk kesehatan & kecantikan serta cara menggunakan
- 12 Manfaat jahe untuk ibu hamil dan cara mengolahnya
- 6 Manfaat jahe dan kunyit untuk kesehatan tubuh
- 7 Manfaat jahe dan madu untuk kesehatan
- 8 Manfaat jahe merah untuk kesehatan dan cara pemakaiannya
- 8 Manfaat jahe untuk diet paling efektif