Brilio.net - Kamu tentu tahu dengan egrang kan? Ya, permainan khas Indonesia itu banyak dikenal hingga saat ini. Egrang benar-benar menguji keseimbanganmu bisa berjalan di atas sebuah tongkat yang sudah didesain khusus.
Tapi ternyata egrang nggak cuma ada di Indonesia lho! Di Prancis ternyata juga mengenal egrang. Tapi di sana, alat yang sama persis dengan egrang itu disebut sebagai Tchangues. Alat itu juga banyak disebut sebagai 'big legs'.
Bedanya dengan egrang, Tchangues terdiri dari tiga kaki. Dua untuk dipasang di kaki penggunanya, satunya digunakan sebagai penyangga saat istirahat. Jadi dua tongkat Tchangues ini terus menempel pada kaki.
Dikutip dari Mashable, Selasa (23/8), Tchangues ini digunakan di wilayah Landes yang terletak di Prancis bagian barat daya. Dalam sejarahnya, wilayah ini lebih banyak dihuni oleh masyarakat miskin yang bekerja sebagai penggembala hewan. Tchangues kerap digunakan saat sedang menggembala hewan.
Medan di Landes berawa-rawa dan berbahaya, maka dibutuhkan Tchangues agar si penggembala jadi lebih tinggi. Dengan begitu, ia bisa lebih leluasa mengawasi di mana hewan peliharaannya berada. Selain sebagai penyangga saat istirahat, satu tongkat yang dipegang penggunanya itu juga berguna untuk mengarahkan hewan peliharaan ke tempat yang dituju.
Orang-orang di Landes ternyata sudah dilatih untuk menggunakan Tchangues sejak usia muda. Tchangues ini menuntut ketangkasan dan keseimbangan seseorang. Maka tak heran jika saat menggunakan Tchangues, mereka tetap bisa berjalan dengan tenang, melompat, bahkan membungkuk untuk memetik bunga.
Pada zaman dulu, ketika Ratu Josephine mengunjungi wilayah itu pada tahun 1808, kemampuan mereka menggunakan Tchangues membuat orang Landes bisa dengan mudah mengikuti perjalanan kereta kuda yang berlari cukup kencang.
Nah, berikut 7 foto dan sketsa penggunaan Tchangues di Lendah, Prancis.
1. Nih, mereka tetap bisa berdiri lama, bahkan sambil bergaya.
2. Bersama domba-domba peliharaannya.
3. Ilustrasi yang menunjukkan bahwa pada pertengahan abad ke-19, tukang pos juga menggunakan Tchangues.
4. Ini pada tahun 1843.
5. Tahun 1913, alat ini masih digunakan meski sudah mulai jarang.
6. Tradisi menggunakan Tchangues perlahan hilang di Landes pada akhir abad ke-19 karea medan yang sudah berubah di sana.
7. Meski begitu, hingga saat ini Tchangues masih digunakan dalam pertunjukan rakyat setempat.
Recommended By Editor
- Rilis film baru, Deddy Corbuzier banjir kritik dan pujian
- 10 Foto kemewahan acara syukuran 7 bulan kehamilan Ashanty
- Richard Kyle, wajah baru di perfilman Indonesia yang ganteng abis!
- Tampil di Prambanan Jazz, Glenn ‘dibully’ Tompi dan Sandhy Sandoro
- 13 Pemeran kurcaci dalam The Hobbit ternyata ganteng dan tinggi lho!
