Brilio.net - Bulan merupakan bulan suci ketika umat muslim berpuasa dan mencoba melakukan amal baik yang diberikan oleh Allah. Di bulan Ramadhan ini diwajibkan bagi orang beriman untuk berpuasa, menahan lapar dan haus selama seharian penuh. Umat Islam berlomba-lomba dalam kebaikan untuk mendapatkan keberkahan dan amal yang dilipatgandakan.
Ramadhan biasanya berlangsung selama 29 hari hingga 30 hari tergantung dari hilal. Bulan Ramadhan menjadi penting dan istimewa. Dilansir dari laman Kemenag, Ramadhan adalah bulan suci dan penuh berkah yang di dalamnya terdapat berbagai keutamaan.
Nah ada tiga fase dalam bulan Ramadhan di mana Allah SWT memberikan pengampunan. Tiga fase yakni 10 hari pertama, 10 hari kedua dan 10 hari terakhir. Pada awalnya terdapat rahmat, tengahnya terdapat ampunan, dan terakhirnya terdapat pembebasan dari api neraka.
Nah tak terasa kini sudah masuk pada fase 10 hari kedua dalam bulan puasa, hari di mana penuh dengan ampunan. Di 10 hari kedua ini Allah telah membuka pintu ampunan seluas-luasnya bagi umatnya yang berdoa dan memohon ampun.
Jangan sampai kita melewatkan hari-hari penuh ampunan yang telah dijanjikan Allah ini dengan sia-sia. Pada momen inilah saat tepat untuk memperbanyak doa dan memohon ampunan atas dosa-dosa yang telah kita perbuat. Pastinya dengan niat tulus dan bersungguh-sungguh, kita bisa menjemput pintu ampunan yang dijanjikan Allah.
Selain berpuasa, perbanyaklah zikir, membaca Alquran, sodaqoh dan banyak lagi. Sebab ini merupakan kesempatan kita untuk mengurangi dosa.
Nah banyak keistimewaan 10 hari kedua Ramadhan. Apa saja? Berikut ulasan keistimewaan 10 hari kedua Ramadhan, hari penuh ampunan, seperti brilio.net lansir dari berbagai sumber, Rabu (6/5).
1. Dijauhkan dari godaan duniawi.
foto: freepik.com
Bagi umat yang beriman diwajibkan untuk menyelesaikan ibadah puasa selama satu bulan penuh. Dengan melakukan rangkaian ibadah bulan Ramadhan di 10 hari kedua, artinya bahwa orang tersebut mampu menahan dan menjauhkan diri dari godaan duniawi yang berlebihan.
Godaan duniawi yang dimaksud seperti mementingkan urusan dunia dibandingkan ibadah. Misalnya mengobrol dengan teman-temannya dengan alasan buka puasa bersama. Contoh lain, tidak melaksanakan sholat tarawih karena sibuk menyiapkan keperluan Lebaran. Oleh karena itu kita harus memiliki iman yang kuat.
2. Doa diijabah Allah.
foto: freepik.com
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu, dimana ia berkata bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam Bersabda:
“Awal bulan Ramadhan adalah Rahmat, pertengahannya Maghfirah, dan akhirnya ‘Itqun Minan Nar (pembebasan dari api neraka).”
Pada 10 hari kedua di bulan Ramadhan merupakan hari terbaik untuk berdoa untuk kebaikan dunia dan akhirat. Sebab pada hari-hari tersebut Allah memberi kenikmatan dikabulkannya doa bagi hambaNya. Karena waktu terkabulnya doa yang paling mustajab ada di bulan Ramadhan.
3. Wujud istiqomah.
foto: freepik.com
Mampu menjalankan ibadah di 10 hari kedua, tentu sebuah kenikmatan iman dan hidayah dari Allah sebab tidak semua orang mampu melakukannya. Keutamaan istiqomah dalam beribadah di bulan Ramadhan ini memiliki pahala luar biasa. Apalagi jika orang tersebut mampu menjalankan rangkaian ibadah puasa Ramadhan secara lengkap, ialah wujud bahwa orang tersebut memiliki rasa istiqomah.
Sebab ibadah harus dijalankannya semata-mata karena Allah dengan niat untuk akhirat. Kamu harus terus rajin mengerjakan meskipun orang lain di sekitarnya mungkin menjadi sibuk dengan kegiatan duniawi. Nah orang tersebut akan mendapat pahala ibadah istiqomah, yakni pahala yang tidak terputus dari Allah.
4. Cara untuk bersyukur atas segala nikmat.
foto: freepik.com
Beribadah kepada Allah disertai dengan niat dalam bentuk menahan diri dari segala hal yang membatalkan puasa dari sejak terbit fajar shadiq hingga terbenamnya matahari (asy-Syarhul Mumti’ ala Zaadil Mustaqni’ (6/298).
Menjalankan ibadah puasa merupakan bukti bahwa manusia bersyukur sebab tidak semua orang diberi nikmat mendapat umur dan kesempatan untuk menjalankan ibadah Ramadhan di 10 hari kedua.
5. Mudah di dunia dan akhirat.
foto: freepik.com
Ayat ke-184 Surat Al-Baqoroh,"(pada) hari-hari yang tertentu. Barang siapa yang sakit atau safar, maka mengganti di hari lain. Bagi orang yang mampu, maka ia membayar fidyah memberi makan orang miskin. Barang siapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan (membayar kelebihan), maka itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui."
Ibadah puasa Ramadhan di 10 hari kedua mudah dijalankan bagi orang yang ikhlas, bagi yang berhalangan boleh mengganti di hari lain dan akan tetap mendapat pahala yang sama seperti ketika Ramadhan.
6. Mencegah maksiat.
foto: freepik.com
"Setiap perintah dalam Alquran pasti mengandung kebaikan, kemaslahatan, keberuntungan, manfaat, keindahan serta keberkahan. Sedangkan setiap larangan dalam Alquran pasti mengandung kerugian, kebinasaan, kehancuran, keburukan,"(disarikan dari Tafsir Ibnu Katsir (1/200).
Jelas bahwa ibadah di 10 hari kedua Ramadhan akan menjadi jalan untuk mencegah maksiat karena banyak berbuat kebaikan.
7. Mengikuti teladan Rasul.
foto: freepik.com
"Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan kepada kalian berpuasa sebagaimana diwajibkan kepada orang-orang sebelum kalian agar kalian bertakwa" (Q.S Al-Baqoroh:183).
Rasul dan para sahabat serta seluruh umat mukmin di zaman terdahulu, telah menjalankan ibadah Ramadhan. Sebab itu orang yang menjalankannya juga mendapat pahala besar karena telah mengikuti teladan Rasul yang dicintai oleh Allah.
Recommended By Editor
- Tata cara puasa Nabi Daud, hukum serta ketentuannya
- 5 Cara agar tak mudah haus saat puasa
- Niat puasa qadha pengganti puasa Ramadhan dan tata caranya
- 8 Panduan ibu hamil menjalani puasa Ramadhan, tetap sehat & bugar
- Tambah pahala Ramadhan, ini 10 amalan sunah anjuran Rasulullah
- 6 Hikmah puasa dalam kehidupan sehari-hari yang perlu kamu ketahui
- Hadits puasa sunah dan jenisnya sesuai anjuran Rasulullah