Brilio.net - Meraih gelar pendidikan adalah satu satu pencapaian seseorang yang membutuhkan perjuangan bertahun-tahun. Orang-orang rela menghabiskan waktu dan biaya yang tak sedikit untuk dapat menyelesaikan pendidikan di berbagai tingkat, mulai dari sekolah dasar hingga gelar strata tiga. Tak ayal, momen wisuda merupakan momen yang membahagiakan bagi orang-orang yang berhasil menyelesaikan studinya.

Tahukah kamu, bagi sebagian orang, usia ternyata bukan halangan untuk menyelesaikan pendidikan. Sejumlah orang di berbagai negara, termasuk di Indonesia rela menghabiskan waktu untuk belajar demi meraih gelar di usia yang tak lagi muda. Kisah-kisah mereka pun dapat menjadi inspirasi bagi banyak orang.

Siapa saja? Berikut brilio.net rangkum 7 kisah inspiratif orang-orang yang diwisuda di usia tua dari berbagai sumber, Rabu (29/5) berikut ini.

1. Diana Patricia Pasaribu Hasibuan.

wisuda tua  2019 brilio.net

foto: liputan6.com

Bagi sebagian orang, usia 73 tahun adalah usia dimana sudah beristirahat di rumah bersama suami dan anak cucu. Namun, tidak bagi Diana Patricia Pasaribu Hasibuan. Ia meraih gelar S3 pada usianya yang sudah lebih dari kepala tuju pada tahun 2012 lalu dari Sekolah Teologi Bethel Indonesia. Raihannya tersebut sempat menjadikannya pemegang rekor MURI sebagai perempuan peraih S3 tertua di Indonesia. Sebelumnya, pada tahun 2014, Diana juga mencatat rekor sebagai sarjana S1 tertua di Indonesia saat usianya 69 tahun. Hebatnya, enek dari 12 cucu itu mengaku bahwa disertasinya setebal 323 halaman dibuatnya sendiri tanpa bantuan orang lain.

2. Shigemi Hirata.

wisuda tua  2019 brilio.net

foto: japantimes.co.jp

Shigemi Hirata, pria berumur 96 tahun dari Jepang diakui oleh Guiness World Records sebagai lulusan universitas tertua di dunia. Pada umurnya 96 tahun 200 hari, Hirata menerima gelar Bachelor of Arts dari Kyoto University of Art and Desain pada Maret 2015.

3. Twila Boston.

wisuda tua  2019 brilio.net

foto: deseretnews.com

Pada usia yang hampir menginjak satu abad, yakni 98 tahun, Twila Boston meraih gelar sarjana dari Utah State University, Amerika Serikat pada tahun 2011 lalu. Nenek kelahiran 7 September 1913 ini sempat menempuh kuliah pada 1970-an namun tak selesai. Usai tertunda cukup lama, ia kembali menghubungi pihak universitas untuk menyelesaikan pendidikannya tersebut.

4. Leo Plass.

wisuda tua  2019 brilio.net

foto: dailymail.co.uk

Seorang kakek 99 tahun bernama Leo Plass menyelesaikan kuliahnya di Eastern Oregon University pada tahun 2011 lalu. Puluhan tahun sebelumnya, tepatnya pada tahun 1932, ia memutuskan untuk berhenti kuliah karena kesulitan biaya dan memutuskan untuk membangun karier. Meski telah sukses dalam bisnis, ia ternyata tidak melupakan impiannya untuk meraih gelar sarjana. 79 Tahun berlalu, Leo Plass kembali melanjutkan kuliahnya hingga selesai.

5. Hermain Tjiknang.

wisuda tua  2019 brilio.net

foto: unpad.ac.id

Hermain Tjiknang adalah wisudawan Program Doktor Ilmu Hukum Universitas Padjajaran yang diwisuda pada usia 91 tahun. Di usia yang tak lagi muda, ia mampu menyelesaikan program doktor dalam waktu lima tahun sembari bekerja sebagai dosen.

Ia Mengaku menemui banyak kendala saat menyelesaikan disertasi, seperti sering direvisi oleh promotor. Hermain pun berhasil meraih gelar Doktor pada Januari 2014 lalu di usia 91 tahun 7 bulan. Raihan tersebut menjadikannya sebagai peraih gelar doktor tertua di Indonesia hingga saat ini.

6. Charles Leuzzi.

wisuda tua  2019 brilio.net

foto: dailymail.co.uk

Charles Leuzzi, seorang veteran Perang Dunia II asal Philadelphia, Amerika Serikat dinyatakan lulus SMA pada usia yang tak lagi muda, yakni 97 tahun. Ia sempat putus sekolah pada 1936 untuk mencari pekerjaan karena kondisi keuangan keluarganya yang memburuk. Pada akhirnya, ia ikut berperang di Perang Dunia II. keluarga Charles memberikan kejutan sertifikat resmi dari SMA lamanya sebagai lulusan kehormatan pada tahun 2017 lalu.

7. Kim-lun Jinakul.

wisuda tua  2019 brilio.net

foto: najjagists.com

Seorang nenek asal Thailand, Kim-lun Jinakul menjadi lulusan tertua yang diwisuda oleh Universitas Terbuka Sukhothai Thammatrhirat pada Agustus 2017 lalu. Ia berhasil menyelesaikan studi S1 pada usia 91 tahun dengan menjalani kuliah di jurusan Ekologi Manusia. Sebelumnya, ia sempat menjalani studi pada 1998, namun karena terbentur biaya, ia memutuskan untuk berhenti kuliah. Kim-lun akhirnya kembali melanjutkan kuliahnya pada tahun 2011 dan menyelesaikannya enam tahun kemudian.