7 Penyakit langka ini bisa bikin pengidapnya bagaikan mutan X-Men

Brilio.net - Bagi kamu penggemar film superhero, pastinya nggak asing dengan yang namanya X-Men. Serial film yang diadaptasi dari komik Marvel karangan Stan Lee dan Jack Kirby ini menceritakan sekumpulan manusia yang memiliki kekuatan unik karena mutasi genetik, lalu mendapat julukan mutan.

Bagi kamu yang sudah pernah nonton, mungkin akan berpendapat bahwa orang-orang yang ada di film X-Men tersebut mustahil ada di dunia nyata. Namun siapa sangka, ternyata memang ada beberapa penyakit langka yang bisa membuat pengidapnya memiliki kekuatan bak film X-Men.

Apa saja? Berikut ulasannya seperti dirangkum brilio.net dari berbagai sumber, Rabu (13/12):


1. Congenital Analgesia.

foto: alwib.net

Congenital Analgesia merupakan kondisi langka di mana pengidapnya tidak dapat merasakan sakit secara fisik. Penyakit ini sangat komplikasi, bersifat turunan, banyak tipenya, dan sangat langka terjadi.

Salah satu kasus yang pernah menjadi sorotan adalah seorang gadis bernama Gabby Gingras. Gadis asal Minnesota, Amerika Serikat ini bisa merasakan sentuhan, tapi otaknya tidak dapat menerima sinyal bahwa ia sedang kesakitan.

Jadi jika kakinya patah atau menaruh tangannya di atas plat panas, ia tidak akan merasakan apa-apa. Wah!


2. Sindrom Savant.

foto: pinterest.com

Sindrom savant adalah kondisi langka di mana seseorang mampu memperlihatkan kemampuan istimewa dalam bidang tertentu. Kemampuannya ini terkadang jauh melebihi batas manusia normal.

Umumnya, pengidap sindrom Savant ditandai dengan beberapa ketidakmampuan fisik atau mental, tetapi memiliki kemampuan yang luar biasa dalam bidang tertentu.

Sebagai contoh, Ruslan Yusuf dari Makassar, yang kemampuan berhitungnya ramai diberitakan media massa dan diperbincangkan netizen. Pria berusia 25 tahun yang akrab disapa Ulcok itu bisa dengan mudah menjawab penambahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian berturut-turut tanpa kalkulator. Padahal, ia berhenti sekolah sejak kelas 3 SD.


3. Penyakit Urbach-Wiethe.

foto: brightside.me

Urbach Wiethe adalah sebuah penyakit di mana penderitanya kehilangan kemampuan untuk merasakan rasa takut. Menurut penelitian, Ini disebabkan oleh gangguan atau rusaknya Amygdala, yaitu sebuah sebuah bagian otak yang berfungsi sebagai reaktor rasa takut pada manusia normal.

Penyakit ini diketahui hanya dialami oleh 400-an orang di seluruh dunia. Salah satu kasus pernah dialami oleh seorang wanita berinisial SM di Amerika Serikat. Ibu tiga anak ini mempunyai IQ normal dan bisa merasakan emosi lain seperti manusia biasa.

Namun sejumlah kejadian menakutkan yang pernah dia alami tidak membuatnya trauma atau punya ingatan buruk. Misalnya, dia tak panik ketika diancam pisau. Bahkan dia tidak menghubungi polisi ketika diserang.

Ketika disodorkan ular berbisa yang sangat mematikan, dia juga tidak takut dan bahkan ingin menyentuh ular itu sehingga dia harus dijauhkan. SM pun sudah menjadi objek penelitian para ahli saraf selama 15 tahun.


4. Sindrom Ehlers-Danlos.

foto: flickr/@howardgoldbergphotography

Sindrom Ehlers-Danlos merupakan kelainan yang dapat memperkuat fleksibilitas tubuh penderitanya. Kelainan ini merupakan kondisi turunan yang mampu mengubah struktur kolagen dalam tubuh mereka, dan hal ini membuat mereka punya elastisitas yang tinggi terhadap jaringan ikat di kulit, sendi, dan otot mereka.

Dalam contoh kasus, ada Daniel Browning Smith, yang mampu memasukkan dirinya dalam koper, melewatkan tubuhnya di sebuah raket tenis, serta memutar badannya 180 derajat.


5. Penyakit Myostatin.

foto: therichest.com

Kondisi Myostatin-Related Muscle Hypertrophy merupakan mutasi gen yang dapat menginstruksikan tubuh untuk memproduksi myostatin, sebuah gen yang membatasi pertumbuhan otot.

Hanya dengan asupan protein yang rendah pun, tubuh penderita akan memproduksi massa otot dengan lebih efektif. Jika ada bayi yang terlahir dengan kondisi ini, maka sang bayi akan jadi bayi berotot seperti olahragawan yang rajin nge-gym.

Sang bayi pun akan tumbuh jadi orang yang lebih kuat ketimbang teman-teman seumurannya.

Salah satu contoh kasus Myostatin adalah balita bernama Liam Hoekstra, yang di usia 5 bulan sudah melakukan berbagai gerakan senam. Seorang bayi di Jerman juga dikabarkan memiliki kondisi yang sama, dan dilaporkan memiliki kekuatan yang sangat tinggi dibanding bayi lainnya.


6. Hyperthymesia.

foto: scienceabc.com

Hyperthymesia adalah gangguan neuropsikologi langka yang membuat penderitanya memiliki kapasitas memori otak yang luar biasa. Seseorang yang menderita Hyperthymesia dapat mengingat sejumlah besar pengalaman hidup mereka secara mendetail.

Pengidap Hyperthymesia dapat memberikan penjelasan secara rinci setiap bagian kehidupan yang mereka jalani. Mereka bisa membacakan bagian-bagian dari buku yang mereka baca bertahun-tahun yang lalu serta berita dari hari manapun setiap tahun.

Salah satu contoh kasus adalah Rebecca Sharrock, seorang penulis asal Australia, yang masih ingat bagaimana dia terbungkus selimut pink ketika usianya baru 7 hari. Namun Rebecca tidak menganggap Hiperthymesia sebagai 'hadiah', lantaran kerap mengeluh sakit kepala, insomnia, dan cepat lelah.


7. Mutasi gen Low-density lipoprotein receptor-related protein 5.

foto: are.na

Mutasi gen LRP5 ini merupakan kondisi di mana gen yang bertugas menentukan massa jenis tulang termutasi. Hal ini menyebabkan tulang pengidap LRP5 tak bisa hancur.

Dalam contoh kasus, seorang korban kecelakaan yang dirawat di rumah sakit di Connecticut, Amerika Serikat ternyata sama sekali tidak apa-apa. Setelah diperiksa, orang tersebut adalah orang dengan massa jenis tulang paling tinggi yang pernah ada.