Brilio.net - Teratai merupakan nama genus untuk tanaman air dari suku Nymphaeaceae. Dalam bahasa Inggris tumbuhan ini dikenal sebagai water lily. Banyak orang yang meyakini bahwa bunga teratai adalah simbol keindahan dalam berbagai budaya.
Tak hanya indah dipandang, manfaat bunga teratai juga baik untuk kesehatan baik dari biji, akar, hingga daunnya. Sejak dahulu, bunga ini telah dimanfaatkan sebagai bahan masakan maupun pengobatan tradisional di Asia Timur dan Asia Tenggara.
Perlu diketahui, tanaman yang memiliki usia panjang ini mempunyai lebih dari 100 spesies. Mungkin jenis yang paling populer adalah single-flower lotus dengan jumlah kelopak sekitar dua belas buah. Jenis lainnya termasuk dalam double-flower lotus, di mana jumlah kelopaknya bisa lebih dari seratus buah.
Meskipun umumnya dilihat sebagai hiasan, nyatanya bunga teratai memiliki beragam manfaat bagi kesehatan tubuh. Dari mulai mengatasi diare hingga mampu mencegah risiko penyakit jantung. Seperti yang telah brilio.net lansir dari laman resmi Healthline.com, Senin (7/6) mengenai berbagai manfaat bunga teratai yang baik untuk kesehatan.
1. Mengatasi diare.
foto: freepik.com
Pada bagian tengah bunga teratai, terdapat kumpulan biji teratai. Nah, dari biji tersebut banyak orang yang telah lama menggunakannya sebagai obat tradisional untuk mengatasi diare. Untuk mencoba pengobatan alami ini, cukup dengan merendam biji teratai dalam air hangat selama beberapa jam lalu tambahkan gula batu.
2. Menurunkan gula darah dan kolesterol.
foto: freepik.com
Bagian lain yang juga bermanfaat bagi kesehatan adalah akar teratai. Akar ini mengandung serat dan karbohidrat kompleks. Kedua komponen ini bekerja sama untuk membantu mengelola kolesterol dan gula darah dalam tubuh. Serat dan karbohidrat kompleks juga membantu mempertahankan proses pencernaan yang lambat dan stabil.
3. Meredakan peradangan.
foto: freepik.com
Pada varietas teratai merah dan putih, bijinya dapat membantu mengurangi peradangan. Dua polisakarida dalam plumula teratai memiliki efek anti-inflamasi yang signifikan sebagai dasar untuk pengobatan di masa depan.
4. Sebagai nutrisi tubuh.
foto: freepik.com
Batang tanaman teratai penuh dengan mineral dan nutrisi seperti vitamin C. Vitamin ini tentunya penting bagi tubuh saat menjalankan aktivitas sehari-hari. Sedangkan, salah satu mineral yang terkandung dalam bunga teratai yaitu kalium. Senyawa kalium ini diyakini dapat membantu mengatur tekanan darah. Caranya dengan merebus akar teratai selama 10 menit dan kemudian makan untuk mendapatkan nutrisi yang sehat.
5. Mengobati jerawat.
foto: freepik.com
Sebuah studi menunjukkan bahwa mengolesi wajah dengan ekstrak kelopak bunga teratai dan teh hijau dapat secara signifikan mengurangi produksi minyak yang bisa menyumbat pori-pori. Hal ini akan membantu mencegah timbulnya jerawat.
6. Melancarkan siklus menstruasi.
foto: freepik.com
Ekstrak daun dan akar teratai telah lama digunakan dalam pengobatan tradisional Cina. Kedua bagian tanaman teratai tersebut dipercaya mampu membantu mengatur siklus menstruasi dan menghentikan pendarahan berlebih.
7. Mengobati kanker.
foto: freepik.com
Neferine, senyawa organik dalam embrio biji teratai, berpotensi membunuh dan menghambat penyebaran sel kanker paru-paru. Penelitian ini menunjukkan bahwa teratai mungkin memiliki masa depan dalam pengobatan penyakit mematikan ini.
8. Mencegah risiko penyakit jantung.
foto: freepik.com
Akar bunga teratai juga mengandung cukup banyak serat, karbohidrat kompleks, dan kalium yang diketahui dapat menyehatkan jantung dan menurunkan risiko terjadinya penyakit jantung, misalnya penyakit jantung koroner atau gagal jantung. Manfaat tersebut bisa didapatkan dengan cara merebus akarnya selama 10 menit dan mengonsumsinya dengan bumbu atau tanpa bumbu.
Recommended By Editor
- 7 Fakta penyakit jantung bawaan yang sering dialami oleh anak
- 4 Penyebab seseorang alami serangan jantung saat olahraga
- 7 Bahan makanan penjaga kesehatan jantung anak, mudah diolah
- 11 Minuman terbaik untuk jaga kesehatan jantung, mudah didapat
- 15 Manfaat beras merah untuk kesehatan, turunkan risiko diabetes