Brilio.net - Anggrek memiliki nama ilmiah Orchidaceae, adalah salah satu jenis bunga terindah dengan kelopaknya yang besar, mekar tahan lama, dan berwarna segar. Anggrek juga memiliki varian warna yang beragam, mulai dari warna putih, pink, magenta, ungu, kuning, hingga hitam.
Bunga anggrek sendiri adalah jenis bunga yang memiliki anggota jenis terbanyak jika dibandingkan dengan bunga-bunga lainnya. Bahkan, terdapat lebih dari sekitar 26 ribu spesies bunga anggrek yang tersebar di daerah tropika basah hingga ke wilayah sirkumpolar.
Namun, khusus di Indonesia ada sekitar 5 ribu jenis spesies bunga anggrek yang tersebar ke seluruh daerah. Jenis bunga anggrek ini secara kasat mata memiliki ciri berbentuk oval memanjang dengan memiliki tulang daun yang juga memanjang. Bentuk memanjang ini memiliki fungsi yang sangat penting bagi anggrek untuk dapat bertahan hidup dengan menyimpan cadangan air.
Salah satu jenis anggrek yang paling populer adalah anggrek ngengat atau phalaenopsis. Varietas ini mekar satu hingga dua kali setahun dan bunganya bertahan dari dua hingga tiga bulan.
Jenis anggrek populer lainnya adalah dendrobium dan oncidium, yang mekar satu hingga dua kali setahun dan memiliki bunga yang bertahan lebih dari sebulan. Jika kamu ingin memelihara bunga anggrek, kamu perlu mengetahui bagaimana cara perawatan bunga tersebut agar tumbuh subur, karena cara menanam bunga anggrek yang salah akan sangat berisiko menimbulkan matinya tanaman anggrek tersebut.
Ada lebih dari 20.000 jenis anggrek di seluruh dunia, dan pertumbuhannya bergantung pada beberapa faktor. Penanaman yang tepat, dasar tanah, penyiraman dan pencahayaan adalah semua komponen yang penting untuk pertumbuhan anggrek. Berikut 9 cara merawat bunga anggrek, brilio.net lansir dari ftd.com pada Selasa (10/11)
1. Pemilihan pot.
foto: freepik.com
Anggrek sebaiknya ditanam di pot yang memiliki banyak drainase. Harus ada lubang drainase di dasar pot yang akan digunakan untuk menanam bunga anggrek untuk memastikan semua kelebihan air dapat benar-benar terkuras. Jika saat kamu membelinya dari toko bunga dan tidak dilengkapi dengan pot berdrainase, maka kamu harus memindahkannya ke dalam pot sesuai kriteria di atas.
2. Perhatikan kondisi tanah.
foto: freepik.com
Anggrek harus ditanam di tanah yang cepat kering. Disarankan untuk menggunakan campuran tanah berbahan dasar lumut atau kulit kayu. Campuran berbahan dasar kulit kayu, memungkinkan air mengalir dengan cepat. Jadi kamu perlu menyiram anggrek lebih sering. Campuran lumut menahan lebih banyak air, sehingga kamu bisa menyiram lebih lama.
3. Jaga suhu lingkungan.
foto: freepik.com
Anggrek tumbuh paling baik di lingkungan bersuhu 60-75 derajat fahrenheit (16 hingga 24 derajat celsius). Suhu sedang ini, dikombinasikan dengan sedikit sirkulasi udara, yang akan memungkinkan anggrekmu dapat tumbuh besar, dan berbunga indah.
4. Perhatikan asupan cahaya.
foto: freepik.com
Anggrek harus disimpan di dekat jendela yang menghadap ke selatan atau timur jika memungkinkan. Hal ini dikarenakan anggrek membutuhkan banyak cahaya, tetapi bukan cahaya langsung.
Jika mereka berada di dekat jendela yang menghadap ke barat, cahayanya akan terlalu kuat, jadi kamu perlu memasang tirai tipis di jendela supaya anggrek tidak terkena cahaya matahari secara langsung.
5. Perhatikan cara menyiram anggrek.
foto: freepik.com
Seberapa sering kamu menyiram anggrek tergantung pada iklim yang sedang terjadi, tingkat kelembapan, dan media pot. Anggrek biasanya perlu disiram setiap beberapa hari. Dalam hal menyiram anggrek, kesalahan paling umum adalah menyiraminya secara berlebihan. Akar busuk merupakan penyakit yang banyak ditemukan pada varietas tanaman ini.
Untuk menghindari penyiraman yang berlebihan, sirami anggrek berdasarkan seberapa basah tanahnya. Dorong perlahan beberapa jari ke dalam tanah lalu angkat. Jika kamu merasakan kelembapan di atasnya, kamu tidak perlu menyirami anggrekmu. Dan jika kamu tidak merasakan kelembaban, kamu perlu menyiramnya.
Cara lain untuk membantu mengetahui apakah tanaman anggrek membutuhkan air adalah dengan memasukkannya ke dalam pot bening. Pot bening akan menunjukkan kondensasi atau perubahan wujud uap air menjadi cair, dan jika tidak ada kondensasi tandanya bunga anggrek butuh disiram air.
6. Cara merawat anggrek setelah bunganya mekar.
foto: freepik.com
Setelah bunga anggrek dapat mekar, kamu perlu menyiram, memberi makan, dan memangkasnya agar tetap sehat. Disarankan untuk memindahkan anggrek ke media tanam segar (kulit kayu atau tanah lumut). Ini akan memberi tanaman anggrek dengan nutrisi baru.
7. Suburkan dengan pupuk.
foto: freepik.com
Pupuk sangat penting untuk mendorong pertumbuhan kembali pada anggrek yang tidak aktif (sudah tidak berbunga), kamu perlu memberi makan tanaman dengan memupuknya dengan pupuk rumah yang seimbang, baik mingguan atau bulanan, tergantung varietasnya.
8. Memangkasnya.
foto: freepik.com
Setelah bunga mengering, batangnya harus dipangkas. Kamu bisa memotong paku bunga tua di dekat pangkal batang, karena anggrek jarang tumbuh kembali di batang yang sama.
9. Reblooming.
foto: freepik.com
Jika kamu merawat anggrek seperti yang diinstruksikan, kamu akan melihat bunga anggrek dapat mekar kembali dalam enam hingga sembilan bulan. Jika anggrek tidak berbunga, mungkin karena salah satu dari delapan alasan berikut tidak dilakukan secara prosedur, seperti:
- Cahaya tidak cukup
- Terlalu banyak cahaya
- Suhu yang salah
- Pupuk terlalu banyak atau terlalu sedikit
- Perlu direpoting
- Penanaman dimusim yang salah
- Air terlalu sedikit
- Terlalu banyak air
Mengetahui cara menanam kembali anggrek adalah keterampilan yang membutuhkan latihan. Kamu mungkin harus menguji beberapa faktor ini sebelum menemukan sumber masalahnya.