Apakah kamu suka menulis atau membaca teks monolog? Teks monolog adalah teks yang berisi ucapan atau pikiran seseorang yang ditujukan kepada diri sendiri, orang lain, atau benda. Teks monolog biasanya digunakan dalam drama, puisi, cerita, pidato, atau presentasi. Teks monolog bisa mengungkapkan emosi, pendapat, pengalaman, atau pesan dari tokoh yang bermonolog.
Selain itu, monolog merupakan ilmu yang mengajarkan tentang seni peran, di mana hanya dibutuhkan satu orang atau dialog bisu untuk melakukan adegan seni peran atau sketsa. Dan biasanya, monolog akan dituntut untuk menafsirkan sendiri melalui gerakan dan dialog supaya dapat tersampaikan bagi para penonton.
Ada banyak teks monolog yang dapat dijadikan bahan latihan, lho. Mulai dari teks monolog tentang pendidikan, lingkungan, orang tua dan lainnya untuk bahan referensi kamu yang akan mengikuti pentas ataupun acara. Berikut brilio.net rangkum dari berbagai sumber pada Selasa (17/10), 20 contoh teks monolog singkat mudah untuk dipelajari.
1. Contoh teks monolog tema orang tua
foto: freepik.com
"Ibuku yang Tercinta"
Rasa ini akan tetap sama dan tak akan berubah, Ibu. Semua rasa cinta serta ketulusanmu, semuanya tidak akan pernah terlihat sederhana bagi diriku. Engkau selalu tulus dan menganggap bahwa semua hal itu terlihat sederhana
Senja yang ada di ujung barat itu selalu menjadi milik kita berdua. Saat itulah kita bisa menggenapkan waktu menuju malam yang sarat akan harmoni. Bukankah begitu kelihatannya? Seperti itulah arti dirimu untukku bu, kau bagaikan senja yang hanya tercipta untukku.
Hal lain yang selalu menjadi sumber kebahagiaanku adalah fajar yang ada di ujung timur sana. Fajar itu pun akan selalu jadi milik kita bersama kan Ibu?
Ketita fajar membangkitkan sinar terang benderang untuk membuatkan kita lupa akan gelapnya malam yang berselimut kabut kedamaian. Seperti fajar, engkaulah sosok yang mampu menerbitkan sinar yang terang saat duniaku terasa gelap.
Mengapa semua hal itu terasa sangat indah saat dilalui bersamamu? Kau tahu Ibu, dari semua hal yang ada di dunia ini, aku lebih suka untuk selalu duduk di sampingmu.
Menceritakan tentang hal tentang apa saja yang telah ku lalui. Bagiku, hal sederhana ini jauh lebih menenangkan dibandingkan dengan mendengarkan alunan musik yang damai.
Ibu, lihatlah anakmu ini. Aku ingin sekali menjadi sosok yang terbaik di dalam hidupmu. Ibu, aku berjanji akan selalu menjadi seseorang yang bisa engkau banggakan. Ibu, anakmu ini ingin sekali selalu berada disampingmu untuk selamanya. Aku sayang ibu.
2. Contoh teks monolog tema persahabatan
foto: freepik.com
"Sahabat, aku terima keadaanmu"
Aku masih ingat pagi itu, di mana ada seorang anak manusia yang termenung dan diam sesaat ia terbangun dari tidur pulasnya. Anak tersebut sama sekali tak melakukan apapun, selain melamun dan juga terdiam. Tubuhnya pun hanya disandarkan pada tumpukan bantal yang disusun tinggi.
Sampai pada akhirnya, anak tersebut pun mengeluarkan kata-kata dari mulutnya. Namun, pandangan matanya tetap saja kosong. "Hari ini aku sangat malas untuk sekolah. Hari ini, aku benar-benar merasa tidak sanggup lagi untuk bersekolah." Ia pun menarik napas sejenak kemudian kembali berbicara
"Aku sangat malu pada teman-teman, mengapa aku selalu berbeda dari mereka. Apa karena aku jelek, atau apa karena aku miskin, sehingga terlihat tak sama seperti mereka."
"Aku sangat membenci keadaan ini, tetapi aku juga tidak bisa pergi seenaknya. Masih ada orang yang harus aku bahagiakan karena mereka mencintaiku dengan tulus. Air mata pun menetes secara perlahan."
"Aku tidak akan pernah rela jika harus meninggalkan orang-orang yang menyayangiku, karena mereka lah aku dapat merasakan cinta yang tulus." Sambil mengusap air matanya yang sedang menetes. "Oke. sekarang aku sadar, cinta membuat harta dan gelar tidak ada apa-apanya."
"Oke, aku akan sekolah saja, dan aku tidak akan perduli dengan keadaan ini, masih banyak orang yang harus aku bahagiakan." Tersenyum sambil mengusap air mata dan kemudian bergegas untuk siap-siap menuju sekolah.
3. Contoh teks monolog tema lucu
foto: freepik.com
"Kaos Kaki Bolong"
Laki-laki yang berada di pojok itu pun beridiri, kemudian ia menatap ke seluruh penjuru di ruangan itu, tatapan dari lirikannya terlihat penuh dengan misteri.
Kenapa kalian semua memandangi aku seperti itu? Memangnya aku ini apa hah?
Aku ini bukan barang antik yang suka sering dipajang di etalase-etalase, aku juga bukan bintang film murahan koleksi para cukong, apalagi doger monyet yang disuruh buat ngamen di pasar malam!
Oh, atau kali kalian suka sama aku, ngaku saja? Jangan munafik deh, tuh kan kalian suka.
MELUDAH
Cuih! Tidak, tidak! Kalian tak pernah menyukaiku, kalian tukang penjilat, kalian pembual besar. Kerjaannya cuma memeras, bisanya hanya menyalahkan setiap kebijakan yang capek-capek dibuat orang.
Padahal, kalian sendiri tak becus untuk memperbaiki ataupun menyusun kebijakan baru yang lebih ideal lagi. Dasar Beo, luh!
Terdengar suara Drumband, mata laki-laki itupun melirik dengan liarnya
Apa kalian juga mendengar suara aneh?
Bunyi drumband itupun semakin jelas. Laki-laki itu menjadi gelisah dan terhantui dengan adanya suara tersebut. Dengan rasa takutnya pun ia kemudian mengambil kain batik untuk menutupi tubuhnya sambil mengatakan;
Oh, tidak. Tidak! Aku tak pernah menyuruhnya. Betul! Tanyakan saja kepada mereka yang telah mengenal aku lebih jauh.
4. Contoh teks monolog tema kebersihan
foto: freepik.com
"Bersihkan sekolah"
Ada seorang siswa yang termenung di bangku depan sekolah. Sambil memandangi lingkungan sekolah, ia pun berbicara sendiri
"Bagaimana sekolahku bisa maju? sedangkan lingkungan sekolahku saja belum terawat sepenuhnya? apa yang harus aku lakukan?" Siswa itu pun berpikir sejenak.
"Ah, aku sudah tau caranya. Aku akan menemui guruku untuk mengajaknya musyawarah agar bisa membersihkan lingkungan sekolah? Mungkin sekolah ini bisa mengadakan kegiatan jumat bersih."
5. Contoh teks monolog tema agama
foto: freepik.com
"Sekedar Islam?"
Ketika bumi dengan segala keberagamannya penuh dengan lika liku yang terus menggejolak. Hati ini serasa hancur dan gelisah memikirkan keadaan yang begitu perih. Dengan harta, juga tahta yang melimpah, bahkan jabatan yang disegani orang. Kelihatannya aja yang bahagia, namun sebenarnya berbalik menjadi kesengsaraan.
Harapan bagaikan daun tua yang gugur, sedikit demi sedikit seiring bertambahnya usia. Daun mudah yang menggantikan daun tua, begitulah seterusnya. Saya sadar... Sangat sadar, bahwa apa yang kini saya lakukan itu salah. Namun, bisikan setan ini sering kali melumpuhkan hatiku.
Berusaha keluar dari zona setan yang akhirnya terjerumus kembali. Akupun sadar bahwa ini adalah hal yang sementara yang kemudian akan dipertanggungjawabkan. Aku harus keluar dari jebakan ini, karena aku menyadari tujuan hidup kita sebenarnya.
Jangan sampai nafsu sesaat akan kehidupan mengalahkan kekekalan abadi di sana. Jangan sampai nafsu ini mengalahkan logika dan akal yang diberikan sang pencipta, karena hanya hewan saja yang tak punya akal.
Mendekatkan diri kepadanya sebagai seorang pendosa, tidak akan menjadi hina dibanding menjauh darinya sebagai seorang pendosa. Sang pendosa.. Yah, mungkin itulah saya. Tapi, saya tau Allah tak hanya melihat awal ketaatan seseorang, namun juga akhir dari taatnya.
6. Contoh teks monolog tema kehidupan.
foto: freepik.com
"Awal Kesuksesan"
Mungkin tidak ada manusia yang sempurna. Tapi cinta yang tulus dari orang berharga di hidupmu akan membuat setiap detik yang terlewat bagai hadiah terindah dari sang pencipta, tapi tidak untukku.
Suatu hari, saat seluk beluk kehidupan di mulai. Seperti biasa tak ada seorangpun yang menganggapku ada. (Berjalan dan memperhatikan sekitar, lalu menghela nafas dan menundukkan kepala).
"Setiap hari selalu begini. Bukannya aku tidak bersyukur Tuhan. Hanya saja, kehidupan seperti ini membuatku lemah pada segala hal. Hidup yang hampa, seperti sampah yang tak berguna." (Tangan memegang dada dengan wajah sedih).
"Aku bisa tertawa kepada semua orang, tapi kenapa tidak ada yang mau tersenyum kepadaku? Apa aku tidak pantas hidup dan dihargai?" (Terjatuh sambil menutup wajah dengan kedua tangan dan menangis)
"Sekali saja Tuhan, hanya sedetikpun tidak apa. Satu kali saja ada orang yang peduli padaku, aku akan menghargainya seumur hidup." (Seketika menghapus air mata dan tersenyum penuh arti.)
"Tapi aku yakin Tuhan itu adil. Selalu memberi kemudahan pada hidup setiap hambanya".
Semenjak itu, setiap waktu yang terlewat kulakukan dengan terus belajar dan berusaha menunjukkan pada dunia bahwa aku ada. Aku pantas untuk dianggap oleh orang lain. Karena, itu tujuan hidupku.
"Mungkin dulu langit boleh menertawakan hidupku. Dulu hujan boleh seenaknya menenggelamkanku dalam ribuan titik airnya yang jatuh. Tapi sekarang, aku percaya bahwa Tuhan itu sangat adil, ada saat aku harus jatuh dan terbang dengan sayap kerja keras karena keyakinan yang utuh."
Kita sebagai manusia, hendaknya selalu berjuang memperbaiki segalanya. Tetap meneruskan hidup demi mencapai hal yang kita impikan.
7. Contoh teks monolog tema orang tua.
foto: freepik.com
"Ayah"
Aku masih ingat ketika sore itu, ayah mengajakku duduk berdua di teras rumah. Dia bercerita tentang bagaimana masa kecilnya yang sangat menyedihkan, sembari mengusap kepalaku. Lalu dia menatapku sangat lama, sampai aku jadi salah tingkah.
Lalu satu kalimat diucapkannya, "Jadilah anak yang membanggakan orang tua, mandiri, dan jangan gampang putus asa. Walaupun papa tidak ada nanti, kamu harus kuat dan jaga mama."
Aku tidak tahu kalau itulah percakapan terakhir kami, sebelum dua hari kemudian papa meninggal. Dan sekarang, 30 tahun berlalu aku baru sadar kalau aku belum bisa mewujudkan semua keinginan papa. Semoga masih ada kesempatan bagiku menjadi orang yang diamanahkan oleh papa. Miss u pa.
8. Contoh teks monolog tema pandemi.
foto: freepik.com
"Daring yang Kaya Arti"
Hari ini lagi-lagi sekolah dilakukan dengan sistem daring. Aku harus bangun pagi lagi, lalu buru-buru duduk di depan laptop untuk ambil absen. Aku mengatakan bahwa sekolah seperti ini sangat membosankan.
Tapi arti lainnya buatku adalah bisa banyak berada di rumah dan tentunya berkutat dengan ponsel. Yang selama ini jatahnya hanya sepulang sekolah satu jam, dan malam hari satu jam
Buat mamaku, sistem daring ini sepertinya sudah membuatnya stress. Tingkat emosinya jadi tidak stabil, mungkin karena setiap detik bertemu denganku dan kak Lara yang juga masih daring.
Kalau papa mungkin lain lagi, menurut papa daring itu sangat menyenangkan karena dia bisa seharian bersama anak-anaknya. Mungkin karena selama ini papa sibuk sendirian mencari nafkah, jadi saat daring inilah kedekatan bisa terjalin lebih intensif.
Apapun artinya, jujur aku sangat rindu bunyi pagar sekolah dibuka, bahkan bau rumput yang habis disiram Pak Amir. Buat Corona, pergilah jauh-jauh aku ingin hidup normal dan tidak berhadapan dengan laptop lagi sepanjang hari.
9. Contoh teks monolog tema autobiografi.
foto: freepik.com
"Tentang aku"
Aku lahir dari keluarga yang kepincangan soal materi dunia, tapi punya semangat tinggi untuk menuntut ilmu. Ayahku hanya seorang guru honorer yang gajinya tak cukup untuk makan sebulan dan ibuku memilih untuk di rumah saja, membesarkan anak-anaknya.
Meski orang tuaku tidak bisa membelikan hal-hal mewah di hidup ini, namun mereka selalu membekaliku dengan prinsip-prinsip kehidupan yang lebih berarti dari bekal harta apapun.
Aku adalah anak guru honorer miskin itu yang selalu menduduki peringkat pertama di kelas. Akulah siswa yang tak pernah mencontek saat ujian, meski hal itu membuatku dibenci teman-teman sekelas.
Kini, segala perjuangan dan prinsip kebaikan yang ditanamkan orang tuaku telah membuahkan hasil. Dengan prinsip kejujuran dan kegigihan yang kumiliki, aku mampu duduk sebagai pemutus keadilan tertinggi di negeri ini.
10. Contoh teks monolog tentang cinta.
foto: freepik.com
"Mencintai dalam diam"
Aku mencintaimu, tapi kau tak pernah tahu. Kau selalu menganggapku sebagai teman biasa, padahal hatiku berdebar setiap kali kau tersenyum padaku. Aku selalu menunggumu di halte bus, padahal aku bisa saja naik motor. Aku selalu mengantarmu pulang, padahal aku harus memutar jalan. Aku selalu mendengarkan keluh kesahmu, padahal aku ingin kau mendengar isi hatiku.
Aku mencintaimu, tapi kau tak pernah peduli. Kau selalu sibuk dengan urusanmu sendiri, padahal aku ingin kau meluangkan waktu untukku. Kau selalu bercerita tentang orang lain yang kau sukai, padahal aku ingin kau menyadari perasaanku. Kau selalu mengabaikan sinyal-sinyal yang kuberikan, padahal aku ingin kau menangkapnya.
Aku mencintaimu, tapi kau tak pernah sadar. Kau selalu mengira aku baik-baik saja, padahal hatiku terluka setiap kali kau menolak ajakanku. Kau selalu menganggap aku kuat dan tegar, padahal hatiku rapuh dan hancur. Kau selalu berpikir aku bahagia, padahal hatiku menangis.
Aku mencintaimu, tapi kau tak pernah mengerti. Kau selalu bertanya apa yang kurasa, padahal jawabannya sudah jelas. Kau selalu bingung apa yang kuinginkan, padahal harapanku sudah nyata. Kau selalu ragu apa yang harus kau lakukan, padahal langkahku sudah terbuka.
Aku mencintaimu, tapi kau tak pernah membalasnya. Kau selalu menjaga jarak dariku, padahal aku ingin kau mendekat. Kau selalu menutup hatimu dariku, padahal aku ingin kau membukanya. Kau selalu menolak cintaku darimu, padahal aku ingin kau menerimanya.
Aku mencintaimu, tapi kini sudah terlambat. Kau sudah pergi meninggalkanku, padahal aku masih menunggumu. Kau sudah bahagia bersama orang lain, padahal aku masih mencintaimu. Kau sudah melupakan aku sepenuhnya, padahal aku masih mengingatmu setiap saat.
Aku mencintaimu, tapi itu semua sia-sia. Cinta yang tak pernah tahu, peduli, sadar, mengerti, dan membalas. Cinta yang hanya menyisakan luka, kecewa, sedih, sakit, dan pilu. Cinta yang hanya berakhir dengan penyesalan, kesedihan, kehilangan, dan kehampaan.
Aku mencintaimu tapi
11. Contoh teks monolog tentang mimpi dan ambisi.
foto: freepik.com
"Antara ambisi dan realitas"
Aku punya mimpi. Mimpi yang besar dan indah. Mimpi yang membuatku bersemangat dan berusaha. Mimpi yang menjadi tujuan hidupku. Mimpi yang ingin kucapai dengan segala kemampuanku.
Aku ingin menjadi seorang penulis. Penulis yang terkenal dan dihormati. Penulis yang bisa menginspirasi dan memberi manfaat. Penulis yang bisa menciptakan karya-karya hebat dan berkesan. Penulis yang bisa mewujudkan imajinasiku dalam bentuk kata-kata.
Aku suka menulis sejak kecil. Aku suka membaca buku-buku cerita dan menirunya. Aku suka mengarang cerita sendiri dan menuliskannya. Aku suka berbagi ceritaku dengan teman-teman dan mendengar tanggapannya. Aku suka mengekspresikan diri melalui tulisan.
Aku punya ambisi. Ambisi yang kuat dan teguh. Ambisi yang membuatku pantang menyerah dan berhenti. Ambisi yang menjadi motivasi hidupku. Ambisi yang ingin kutebus dengan segala pengorbananku.
Aku ingin menjadi seorang penulis terbaik. Penulis yang bisa menembus pasar internasional. Penulis yang bisa meraih penghargaan bergengsi. Penulis yang bisa menghasilkan uang banyak. Penulis yang bisa membanggakan keluargaku.
Aku sering mengikuti lomba-lomba menulis. Aku sering mengirimkan naskah-naskah ke penerbit-penerbit. Aku sering mencari informasi-informasi tentang dunia penulisan. Aku sering belajar dari penulis-penulis senior dan profesional. Aku sering mengasah kemampuan menulis.
Tapi, apakah mimpi dan ambisiku itu mudah dicapai? Tentu tidak. Aku harus menghadapi banyak tantangan dan rintangan. Aku harus bersaing dengan banyak penulis lainnya. Aku harus beradaptasi dengan perkembangan zaman dan selera pembaca. Aku harus mengatasi kritik dan penolakan.
Tapi, apakah mimpi dan ambisiku itu mustahil dicapai? Tentu tidak juga. Aku percaya bahwa dengan kerja keras dan doa, aku bisa mencapai apa yang aku inginkan. Aku percaya bahwa dengan bakat dan usaha, aku bisa menggapai apa yang aku cita-citakan. Aku percaya bahwa dengan mimpi dan ambisi, aku bisa menjalani hidup ini dengan bahagia.
12. Contoh teks monolog tentang masa kecil yang indah.
foto: freepik.com
"Merindukan kenangan masa kecil"
Aku rindu masa kecilku. Masa di mana aku bebas bermain dan bersenang-senang. Masa di mana aku tak perlu memikirkan masalah dan tanggung jawab. Masa di mana aku bahagia dan ceria.
Aku ingat betapa serunya bermain bersama teman-teman sebaya. Aku ingat betapa asyiknya berlari-lari di lapangan, mengejar-ngejar bola, atau bersembunyi-sembunyi di balik pohon. Aku ingat betapa nikmatnya makan es krim, permen, atau gorengan yang dibeli dari pedagang keliling. Aku ingat betapa menyenangkannya bercanda, tertawa, atau bergurau dengan teman-teman.
Aku juga ingat betapa hangatnya keluargaku. Aku ingat betapa sayangnya ayah dan ibuku padaku. Aku ingat betapa sabarnya mereka mendidik dan mengajariku. Aku ingat betapa bahagianya mereka melihatku tumbuh dan berkembang. Aku ingat betapa harmonisnya kami hidup bersama.
Aku juga ingat betapa indahnya alam sekitar. Aku ingat betapa birunya langit dan putihnya awan. Aku ingat betapa hijaunya pepohonan dan bunganya yang berwarna-warni. Aku ingat betapa sejuknya angin dan gemericiknya air sungai. Aku ingat betapa damainya suasana dan nyamannya tempat tinggalku.
Aku rindu masa kecilku. Masa yang tak akan pernah terulang lagi. Masa yang tak akan pernah kembali lagi. Masa yang selalu kusimpan dalam kenangan.
13. Contoh teks monolog tentang kekuatan kepercayaan diri.
foto: freepik.com
"Percaya pada diri sendiri"
Aku percaya pada diriku sendiri. Aku percaya bahwa aku bisa melakukan apa yang aku inginkan. Aku percaya bahwa aku memiliki potensi dan bakat yang luar biasa. Aku percaya bahwa aku mampu mengatasi segala tantangan dan rintangan.
Aku tidak peduli dengan apa yang orang lain katakan tentangku. Aku tidak peduli dengan apa yang orang lain pikirkan tentangku. Aku tidak peduli dengan apa yang orang lain harapkan dariku. Aku hanya peduli dengan apa yang aku katakan, pikirkan, dan harapkan dari diriku sendiri.
Aku tidak takut dengan kegagalan dan kesalahan. Aku tidak takut dengan kritik dan penolakan. Aku tidak takut dengan risiko dan konsekuensi. Aku hanya takut dengan menyerah dan berhenti.
Aku selalu berpikir positif dan optimis. Aku selalu berusaha keras dan pantang menyerah. Aku selalu belajar dari pengalaman dan kesempatan. Aku selalu bersyukur atas apa yang aku miliki dan capai.
Aku tahu bahwa kepercayaan diri adalah kunci sukses. Aku tahu bahwa kepercayaan diri adalah modal utama. Aku tahu bahwa kepercayaan diri adalah senjata ampuh. Aku tahu bahwa kepercayaan diri adalah kekuatan terbesar.
14. Contoh teks monolog tentang arti kebahagiaan.
foto: freepik.com
"Arti kebahagiaan yang sebenarnya"
Aku mencari kebahagiaan. Kebahagiaan yang sejati dan abadi. Kebahagiaan yang bukan hanya sekedar kesenangan dan kenikmatan. Kebahagiaan yang bukan hanya tergantung pada hal-hal duniawi dan materi.
Aku menyadari bahwa kebahagiaan itu relatif. Kebahagiaan itu berbeda-beda bagi setiap orang. Kebahagiaan itu tergantung pada cara pandang dan sikap seseorang. Kebahagiaan itu tergantung pada nilai-nilai dan prinsip-prinsip seseorang.
Aku menemukan kebahagiaan dalam hal-hal sederhana. Kebahagiaan dalam bersyukur atas nikmat Tuhan. Kebahagiaan dalam beribadah dan mendekatkan diri kepada-Nya. Kebahagiaan dalam berbuat baik dan bermanfaat bagi sesama.
Aku juga menemukan kebahagiaan dalam hal-hal yang berarti. Kebahagiaan dalam mengejar cita-cita dan impian. Kebahagiaan dalam mengembangkan potensi dan bakat. Kebahagiaan dalam menghadapi tantangan dan rintangan.
Aku juga menemukan kebahagiaan dalam hal-hal yang menyenangkan. Kebahagiaan dalam bersama keluarga dan sahabat. Kebahagiaan dalam menikmati hobi dan kesukaan. Kebahagiaan dalam bercanda, tertawa, atau bergembira.
Aku tahu bahwa kebahagiaan itu ada di mana-mana. Aku tahu bahwa kebahagiaan itu ada di dalam diriku. Aku tahu bahwa kebahagiaan itu ada di tangan Tuhan. Aku tahu bahwa kebahagiaan itu adalah anugerah terindah.
15. Contoh teks monolog tentang hidup dengan hati.
foto: freepik.com
"Hidup dengan ketenangan batin"
Hati yang penuh dengan cinta dan kasih sayang. Hati yang penuh dengan rasa syukur dan husnudzon. Hati yang penuh dengan maaf dan doa. Aku hidup dengan hati yang mencintai Tuhan. Aku mencintai Tuhan dengan segenap jiwa dan raga. Aku mencintai Tuhan dengan segala perintah dan larangan-Nya. Aku mencintai Tuhan dengan segala nikmat dan ujian-Nya.
Aku hidup dengan hati yang mencintai sesama. Aku mencintai sesama dengan sikap saling menghormati dan menghargai. Aku mencintai sesama dengan tindakan saling membantu dan bermanfaat. Aku mencintai sesama dengan ucapan saling menyapa dan menasehati.
Aku hidup dengan hati yang mencintai diri sendiri. Aku mencintai diri sendiri dengan cara menjaga kesehatan dan kebersihan. Aku mencintai diri sendiri dengan cara mengembangkan potensi dan bakat. Aku mencintai diri sendiri dengan cara menghargai kelebihan dan kekurangan.
Aku tahu bahwa hidup dengan hati adalah hidup yang sebenarnya. Aku tahu bahwa hidup dengan hati adalah hidup yang bermakna. Aku tahu bahwa hidup dengan hati adalah hidup yang bahagia. Aku tahu bahwa hidup dengan hati adalah hidup yang mulia.
16. Contoh teks monolog tentang menghadapi ketakutan.
foto: freepik.com
Aku ingin bercerita tentang bagaimana aku menghadapi ketakutan. Aku yakin kalian semua pasti punya ketakutan masing-masing, seperti ketakutan akan gelap, hantu, ular, atau hal-hal lain yang membuat kalian merinding. Aku juga punya ketakutan yang sangat besar. Aku sangat takut akan tinggi. Aku tidak bisa naik pesawat, lift, atau bahkan tangga tanpa merasa pusing dan mual. Aku selalu merasa seperti akan jatuh dan mati jika berada di tempat yang tinggi.
Ketakutan aku akan tinggi membuat aku tidak bisa menikmati banyak hal dalam hidup. Aku tidak bisa bepergian ke tempat-tempat yang jauh atau indah. Aku tidak bisa melihat pemandangan kota dari gedung-gedung pencakar langit. Aku tidak bisa mencoba wahana-wahana seru di taman bermain. Aku bahkan tidak bisa naik ke atap rumahku untuk melihat bintang-bintang.
Suatu hari, aku mendapat tugas dari guru bahasa Inggris untuk membuat presentasi tentang impianku. Aku harus mempresentasikan impianku di depan kelas dengan menggunakan bahasa Inggris. Aku sangat bingung dan bimbang. Apa impianku? Apa yang ingin aku lakukan dalam hidup? Aku merasa tidak punya impian sama sekali karena ketakutanku.
Aku akhirnya memutuskan untuk mencari inspirasi di internet. Aku mengetik kata kunci impian di mesin pencari Bing dan menemukan banyak artikel, video, dan gambar tentang impian orang-orang di seluruh dunia. Aku melihat ada orang-orang yang bermimpi untuk menjadi dokter, penulis, astronot, atau hal-hal lain yang hebat. Aku juga melihat ada orang-orang yang bermimpi untuk pergi ke tempat-tempat yang eksotis, seperti Paris, New York, atau Maldives.
Aku merasa kagum dan iri dengan orang-orang itu. Mereka begitu berani dan percaya diri untuk mengejar impian mereka. Mereka tidak takut akan apa pun yang menghalangi mereka. Mereka tidak takut akan kegagalan, penolakan, atau bahaya. Mereka hanya fokus pada tujuan mereka dan berusaha keras untuk mencapainya.
17. Contoh teks monolog tentang dikhianati sahabat.
foto: freepik.com
"Kekecewaan dan duka"
Aku tak pernah menyangka bahwa sahabatku sendiri yang mengkhianatiku. Sahabat yang selama ini kucurahkan segala isi hatiku. Sahabat yang selama ini kubantu dalam segala kesulitannya. Sahabat yang selama ini kubela dalam segala masalahnya.
Aku merasa sakit hati dan kecewa. Aku merasa ditusuk dari belakang dan ditinggalkan begitu saja. Aku merasa dibohongi dan dimanfaatkan tanpa rasa terima kasih. Aku merasa dipermainkan dan diremehkan tanpa rasa hormat.
Apa salahku padanya? Apa dosaku padanya? Apa kurangnya aku padanya? Apa alasan dia mengkhianatiku?
Apakah karena dia iri dengan prestasiku? Apakah karena dia dengki dengan kebahagiaanku? Apakah karena dia benci dengan kepribadianku? Apakah karena dia ingin mengambil alih segala yang milikku?
Dia telah merebut pacarku yang sangat kucintai. Dia telah menyebarkan gosip-gosip jahat tentangku. Dia telah mengadu domba aku dengan teman-teman lainnya. Dia telah menghancurkan reputasi dan karirku.
Dia telah menghancurkan persahabatan kami yang sudah terjalin lama. Dia telah menghancurkan kepercayaan dan harapanku padanya. Dia telah menghancurkan impian dan cita-citaku bersamanya. Dia telah menghancurkan hidupku.
Aku benci dia. Aku benci dia dengan segenap hatiku. Aku benci dia dengan segenap jiwaku. Aku benci dia dengan segenap ragaku.
Tapi, aku juga sedih. Aku sedih kehilangan sahabatku yang dulu begitu baik padaku. Aku sedih kehilangan sahabatku yang dulu begitu dekat denganku. Aku sedih kehilangan sahabatku yang dulu begitu berarti bagiku.
Apa yang harus kulakukan? Apa yang harus kukatakan? Apa yang harus kurasakan?
Haruskah aku memaafkannya? Haruskah aku melupakannya? Haruskah aku membalasnya?
Atau haruskah aku meninggalkannya?
18. Contoh teks monolog tentang cerita fabel.
foto: freepik.com
"Moral sebuah kisah"
Aku adalah seekor kancil yang cerdik dan lincah. Aku tinggal di hutan yang luas dan hijau. Aku suka berpetualang dan mencari makanan yang lezat. Aku juga suka menolong teman-teman hewan yang membutuhkan bantuanku.
Suatu hari, aku sedang berjalan-jalan di pinggir sungai. Aku melihat ada buah mangga yang besar dan manis di pohon. Aku ingin sekali memakannya, tetapi aku tidak bisa memanjat pohon. Aku berpikir keras bagaimana cara mendapatkan buah mangga itu.
Tiba-tiba, aku melihat ada seekor buaya yang sedang berenang di sungai. Aku pun mendapat ide jenaka. Aku berteriak kepada buaya, Hai, Buaya! Apa kabar? Kamu mau ikut makan buah mangga bersamaku?
Buaya itu terkejut mendengar suaraku. Dia berpaling ke arahku dan bertanya, Kancil, apa yang kamu lakukan di sini? Bukankah kamu tahu bahwa ini adalah wilayahku? Kamu tidak takut aku akan memakanku?
Aku menjawab dengan santai, Oh, tidak usah khawatir, Buaya. Aku tidak akan mengganggumu. Aku hanya ingin menawarkanmu sesuatu yang enak. Lihatlah, di pohon itu ada buah mangga yang besar dan manis. Aku yakin kamu juga suka buah mangga, kan?
Buaya itu tertarik dengan kata-kataku. Dia memang suka buah mangga, tetapi dia jarang bisa memakannya karena dia tidak bisa memanjat pohon. Dia bertanya, Benarkah ada buah mangga di pohon itu? Bagaimana cara kamu mendapatkannya?
Aku berkata dengan licik, Mudah saja, Buaya. Kamu hanya perlu membantuku sedikit. Kamu bisa berbaring di tanah dan membuka mulutmu lebar-lebar. Aku akan melompat ke atas mulutmu dan meloncat ke pohon. Lalu, aku akan memetik buah mangga dan melemparkannya ke mulutmu. Bagaimana? Apakah kamu mau bekerja sama denganku?
Buaya itu tergiur dengan rencanaku. Dia berpikir bahwa ini adalah kesempatan bagus untuk mendapatkan buah mangga tanpa susah payah. Dia tidak menyadari bahwa aku sedang menipunya. Dia setuju dengan rencanaku dan berkata, Baiklah, Kancil. Aku mau bekerja sama denganmu. Ayo, cepat lakukan!
Aku pun tersenyum puas. Aku melompat ke atas mulut buaya dan meloncat ke pohon. Aku memetik buah mangga yang besar dan manis itu dan memakannya dengan lahap. Sementara itu, buaya menunggu dengan sabar di bawah pohon.
Setelah kenyang, aku berkata kepada buaya, Terima kasih, Buaya. Kamu telah membantuku mendapatkan buah mangga yang lezat ini. Sayang sekali, kamu tidak bisa menikmatinya bersamaku. Karena itu, aku akan memberimu hadiah spesial.
Buaya itu penasaran dengan hadiah yang akan kuberikan padanya. Dia bertanya, Hadiah apa yang akan kamu berikan padaku, Kancil? Apakah kamu akan memberiku sebagian dari buah mangga itu?
Aku menjawab dengan sinis, Tentu saja tidak, Buaya. Kamu kira aku bodoh? Hadiah yang akan kuberikan padamu adalah ini! Lalu, aku meludahi mulut buaya dengan keras.
Buaya itu marah dan kesal sekali. Dia merasa ditipu dan dilecehkan olehku. Dia berteriak dengan geram, Kancil, kamu sangat jahat! Kamu telah mengkhianatiku! Kamu harus membayar mahal atas perbuatanmu!
Aku tertawa terbahak-bahak dan berkata dengan mengejek, Hahaha Buaya bodoh! Kamu kira aku akan memberimu buah mangga? Mimpi saja! Kamu harus tahu bahwa aku adalah kancil yang cerdik dan lincah. Kamu tidak akan pernah bisa menangkapku!
Lalu, aku melompat dari pohon dan berlari secepat kilat. Aku meninggalkan buaya yang merasa malu dan bingung. Aku merasa senang dan bangga karena berhasil menipu buaya yang bodoh itu.
Pesan moral dari cerita fabel ini adalah: jangan mudah percaya dengan orang yang tidak dikenal, apalagi yang menawarkan sesuatu yang terlalu bagus untuk menjadi kenyataan. Karena bisa jadi, itu adalah jebakan atau tipuan yang akan merugikan kita. Juga, jangan sombong dan meremehkan orang lain, karena bisa jadi, mereka lebih cerdik dan lincah daripada kita.
19. Contoh teks monolog tentang musikalisasi puisi.
foto: freepik.com
"Aku dan karyaku"
Aku adalah seorang penyair yang mencintai musik. Aku mencintai musik karena musik bisa menambah keindahan dan kedalaman pada puisiku. Aku mencintai musik karena musik bisa membawa aku ke dunia imajinasi dan ekspresi.
Aku sering melakukan musikalisasi puisi. Aku sering mengubah puisiku menjadi syair lagu yang bisa kusanyikan dengan iringan alat musik. Aku sering memilih alat musik yang sesuai dengan tema dan suasana puisiku. Aku sering menciptakan melodi yang harmonis dengan kata-kata puisiku.
Aku percaya bahwa musikalisasi puisi adalah salah satu cara untuk mengapresiasi puisi. Aku percaya bahwa musikalisasi puisi bisa membuat puisiku lebih mudah dipahami dan dinikmati oleh pendengar atau penonton. Aku percaya bahwa musikalisasi puisi bisa membuat puisiku lebih hidup dan berkesan.
Aku ingin berbagi salah satu contoh musikalisasi puisiku. Aku ingin berbagi puisi yang berjudul Hujan yang sudah kumusikalisasikan dengan gitar akustik. Aku ingin berbagi rasa yang kurasakan saat menulis dan menyanyikan puisi ini.
Ini adalah lirik lagu dari puisiku:
Hujan, hujan, turunlah perlahan Basahi bumi yang haus akan kasih sayang Hujan, hujan, turunlah pelan-pelan Sirami hati yang kering akan cinta sejati
Hujan, hujan, bawalah harapan Bersihkan jiwa yang kotor oleh dosa-dosa Hujan, hujan, bawalah kesempatan Ubahlah nasib yang suram oleh ujian-ujian
Hujan, hujan, jadilah saksi Dari segala rahasia yang terpendam di dada Hujan, hujan, jadilah teman Dari segala kesepian yang menyelimuti jiwa
Hujan, hujan, turunlah terus Jangan berhenti sebelum semua menjadi indah Hujan, hujan, turunlah selalu Jangan pergi sebelum semua menjadi bahagia
Aku akan mencoba membuat gambar seni untuk puisi ini. Tunggu sebentar ya.
20. Contoh teks monolog tentang pengalaman liburan.
foto: freepik.com
"Liburan di Bali"
Aku baru saja pulang dari liburan yang sangat menyenangkan. Aku pergi ke Bali bersama keluargaku selama seminggu. Aku sangat senang bisa menikmati keindahan alam dan budaya Bali yang kaya dan beragam.
Aku menginap di sebuah hotel yang nyaman dan mewah di kawasan Kuta. Dari hotel, aku bisa melihat pemandangan pantai yang indah dan ombak yang menggulung. Aku juga bisa berjalan-jalan di sekitar hotel dan menemukan banyak toko, restoran, dan tempat hiburan.
Aku mengunjungi banyak tempat wisata di Bali, seperti Tanah Lot, Uluwatu, Ubud, Bedugul, dan Kintamani. Aku melihat candi-candi yang megah dan sakral, sawah-sawah yang hijau dan terasering, danau-danau yang tenang dan sejuk, serta gunung-gunung yang tinggi dan berapi. Aku juga melihat berbagai kesenian dan kebudayaan Bali, seperti tari-tari tradisional, lukisan-lukisan khas, patung-patung unik, dan upacara-upacara adat.
Aku juga mencoba banyak aktivitas seru di Bali, seperti berenang di pantai, berselancar di ombak, menyelam di laut, rafting di sungai, naik gajah di hutan, dan bersepeda di desa. Aku merasakan sensasi yang luar biasa dan menantang. Aku juga mencoba banyak makanan lezat di Bali, seperti nasi campur, ayam betutu, babi guling, sate lilit, dan jaje bali. Aku merasakan cita rasa yang khas dan menggugah selera.
Aku sangat puas dengan liburan ini. Aku mendapatkan pengalaman yang berharga dan tak terlupakan. Aku belajar banyak hal tentang Bali yang membuatku kagum dan terpesona. Aku juga mendapatkan kenangan yang indah bersama keluargaku yang membuatku bahagia dan bersyukur.
Recommended By Editor
- 5 Cara mendapatkan Kartu Indonesia Pintar (KIP), pelajar wajib tahu
- 7 Cara cek NISN secara online, mudah, cepat, dan nggak pakai ribet
- 95 Motto hidup Islami pendidikan, sebagai penyemangat menuntut ilmu
- 95 Motto hidup pendidikan, tingkatkan semangat belajar
- 5 Aplikasi cepat fasih berbahasa Inggris secara lisan dan tulisan
- 9 Alasan mengapa kamu harus berpikir kritis untuk mengatasi masalah