Abstrak adalah ringkasan isi karya tulis, ini unsur dan jenisnya

Brilio.net - Abstrak merupakan penulisan sederhana dan tidak terlalu panjang serta dengan kata dan jumlah yang terbatas. Abstrak juga diartikan sebagai rangkuman dari sebuah karya tulis dan mencakup keseluruhan yang dilakukan sebagai bahan untuk tinjauan umum bagi pembacanya.

Dalam pengertian lain, abstrak adalah ringkasan dari suatu karya ilmiah dengan penulisan yang singkat agar pembaca dapat mengetahui hal-hal penting yang perlu diketahui dari karya ilmiah tersebut. Biasanya posisi abstrak berada pada awal karya tulis atau ilmiah dan hanya memiliki beberapa paragraf saja.

Tak jarang juga penulisan abstrak menggunakan dua bahasa yaitu bahasa Indonesia dan bahasa Internasional. Hal ini bertujuan untuk memudahkan para pembaca apabila dari luar negeri atau internasional. Selain itu juga, adanya abstrak dapat menjadikan suatu karya ilmiah atau karya tulis sebagai contoh atau rujukan pada penelitian selanjutnya.

Namun, dalam menulis abstrak tentunya memiliki aturan tertentu, supaya sesuai dengan karya yang kamu buat. Untuk itu, kamu juga perlu memahami unsur dan jenis dari abstrak. Seperti dirangkum brilio.net dari berbagai sumber pada Minggu (22/5).

Unsur Abstrak.

foto: freepik.com

Dalam pembuatan abstrak maka diperlukan untuk memperhatikan unsur-unsurnya. Adapun unsur-unsur abstrak yang terbagi menjadi empat bagian.

1. Abstrak harus memiliki unsur argumentasi yang logis dan diikuti dengan observasi untuk memecahkan sebuah masalah.

2. Unsur metode atau pendekatan, unsur ini digunakan dalam memecahkan sebuah masalah.

3. Abstrak memiliki unsur hasil yang dicapai, supaya para pembaca dapat mengetahui kesimpulan dari suatu karya ilmiah yang dilakukan.

4. Abstrak dibuat secara sederhana, dengan penjelasan yang singkat, padat, dan jelas sesuai dengan isi dari karya.

Sifat Abstrak.

foto: freepik.com

Pada umumnya dalam penulisan abstrak, paragraf dibatasi hal ini supaya penjelasan abstrak lebih rinci. Adapun sifat dari abstrak, sebagai berikut.

1. Utuh (complete) dan bersifat 'standalone', yaitu bisa berdiri sendiri dari artikel utamanya.

2. Sarat makna (concise), abstrak hendaknya menggunakan sedikit kata dan kalimat untuk menjelaskan sesuatu yang penuh makna. Sebaiknya penulisan abstrak tidak menggunakan kalimat yang dijiplak dari artikel utama, karena kalimat yang digunakan dalam artikel utama biasanya bersifat elaboratif.

3. Jelas (clear), informasi yang disampaikan dalam abstrak harus jelas bagi pembaca. Oleh sebab itu, abstrak harus memiliki organisasi yang baik sehingga alur informasi yang disampaikan dapat ditangkap dengan mudah bagi pembaca.

4. Terangkai baik (cohesive), kalimat yang menyusun abstrak hendaknya terangkai dengan baik, antara satu kalimat dengan kalimat yang lain.

Jenis Abstrak.

foto: freepik.com

Abstrak terdapat dua jenis, keduanya mempunyai tujuan yang berbeda sehingga komponen dan gaya juga berbeda. Berikut penjelasannya.

1. Abstrak informatif.

Abstrak informatif merupakan jenis abstrak yang memiliki isi berupa tulisan secara lengkap dan rinci, mulai dari latar belakang, tujuan, serta metodologi penelitian. Dengan ini pembaca tidak harus membaca semua isi karya, karena semua informasi yang didapat dari abstrak sangat jelas. Namun, jika diperlukan dapat membaca karyanya. Biasanya dalam penulisan abstrak memiliki jumlah kata 100 sampai 250 kata, karena termasuk dalam jenis abstrak yang paling panjang.

2. Abstrak deskriptif.

Abstrak deskriptif menunjukkan jenis informasi yang ditemukan dalam suatu karya tulis atau ilmiah. Jenis abstrak ini tidak membuat penilaian tentang pekerjaan dan juga tidak memberikan hasil atau kesimpulan dari penelitian.

Abstrak jenis ini memasukkan kata-kata kunci yang ditemukan dalam teks dan kemungkinan termasuk dalam tujuan, metode, serta ruang lingkup penelitian.

Sumber: Mutmainah, Siti. 2019. Bahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi. Malang: Literasi Nusantara