Brilio.net - Setiap orang pasti pernah mengalami bersin. Bersin termasuk salah satu fenomena biologis yang terjadi pada manusia. Aktivitas ini bisa terjadi karena beragam sebab seperti tak sengaja menghirup debu, mencium bau pedas ataupun bau yang tajam seperti merica.
Dalam ajaran agama Islam, ketika seorang muslim mengalami bersin, sebaiknya ia mengucapkan kalimat hamdalah 'Alhamdulillah' usai bersin. Hal tersebut merupakan salah satu amalan yang baik dilakukan setelah bersin. Seperti dijelaskan ulama Muhyiddin Syarf An Nawawi dalam kitabnya, Al Adzkar.
Memang banyak yang memahami kebiasaan mengucap kalimat hamdallah usai bersin merupakan salah satu sunah yang diajarkan Rasulullah Muhammad SAW. Dalam sebuah hadits, Rasulullah bersabda:
"Apabila salah satu di antara kalian bersin, maka bacalah 'Alhamdulillah 'Ala kulli hal', kemudian hendaknya saudara atau temannya mengucapkan 'yarhamukumullah', sedangkan orang yang bersin memberikan respon dengan menyatakan, 'yahdikumullah wa yushlihu balakum'." (HR. Abu Dawud)
Nggak banyak yang tau, bersin juga lebih disukai oleh Allah dibandingkan dengan menguap, karena datangnya dari syetan. Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu dari Nabi shallallahu alaihi wasallam:
"Sesungguhnya Allah menyukai bersin, dan membenci menguap, apabila salah seorang dari kalian bersin, hendaklah ia memuji Allah, dan kewajiban seorang muslim yang mendengarnya untuk mendoakan, sedangkan menguap datangnya dari syetan, hendaknya ia menahan semampunya, jika ia sampai mengucapkan 'haaah', maka syetan akan tertawa karenanya." (HR. Bukhari).
Adab ketika bersin.
foto: freepik.com
Karena bersin lebih disukai oleh Allah, maka ketika seorang muslim sedang bersin hendaklah memperhatikan adab-adabnya. Hal ini dilakukan supaya ketika bersin, cairan liur yang tidak sengaja keluar dari mulut, tidak mengenai orang lain. Karena jika mengenai orang lain, cairan tersebut kemungkinan besar bisa menjadi media penularan penyakit. Adab-adab bersin yang perlu diperhatikan yakni sebagai berikut.
1. Memuji Allah ketika bersin.
Ketika bersin, maka seorang muslim dianjurkan untuk memuji Allah. Dari Anas bin Malik radhiallahu ‘anhu, dia berkata :
“Dua orang laki-laki tengah bersin di dekat Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, lalu beliau mendo’akan yang satu dan membiarkan yang lain, maka ditanyakan kepada beliau, beliaupun menjawab : ‘Orang ini memuji Allah, (maka aku mendo’akannya) dan yang ini tidak memuji Allah.’”(HR. Bukhari).
2. Mendoakan orang yang bersin dengan memuji Allah.
Ketika seseorang yang bersin memuji Allah dan kamu mendengarnya, maka kamu wajib mendoakan orang tersebut. Namun, jika ia tidak memuji Allah setelah bersin, maka jangan doakan dia. Dari Abu Musa Al-Asy-ari radhiallahu ‘anhu, beliau berkata bahwa beliau mendengar Rasulullah shallallahu ‘alahi wasallam bersabda :
“Bila salah seorang dari kalian bersin lalu memuji Allah maka tasymitlah dia. Tapi bila dia tidak memuji Allah, maka jangan kamu tasymit dia.” (HR. Muslim)
Dalil lain agar kita mendoakan orang yang bersin adalah sebagai berikut.
Dari Al Asy’ats bin Sulaim dia berkata, ‘saya mendengar Mu’awiyah bin Suwaid bin Muqarrin dari Al Barra’ radhiallahu ‘anhu di berkata :
"Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam memerintahkan kami tujuh perkara dan melarang tujuh perkara, beliau memerintahlan menjenguk orang sakit, mengiringi jenazah, mendo-akan orang yang bersin, memenuhi undangan, menjawab salam, dan menolong orang yang terzhalimi serta melaksanakan sumpah, dan beliau melarang tujuh perkara yaitu mengenakan cincin emas, atau bersabda : kalung emas, mengenakan sutera, dibaj (sejenis sutera), Sundus (kain yang terbuat dari sutera), dan mayasir (mantel yang bertutup kepala yang terbuat dari sutera)." (HR. Bukhari).
3. Menutup wajah dan merendahkan suara ketika bersin.
Tak dipungkiri, kamu pasti kerap mendengar suara orang bersin dengan keras hingga menarik perhatian orang-orang disekitarnya. Hal ini sebenarnya tidak dianjurkan dalam Islam. Seseorang yang sedang bersin, dianjurkan untuk menutup wajah dan merendahkan suaranya ketika bersin. Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, dia berkata :
“Apabila Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersin, beliau menutup wajahnya dengan tangan atau kainnya sambil merendahkan suaranya.” (HR. Abu Daud dan At-Tirmidzi, dinyatakan shahih oleh Al-Albani dalam Shahih Al-Jami’ no. 4755).
Doa ketika bersin.
foto: freepik.com
Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda:
"Apabila salah seorang dari kalian bersin, hendaknya dia mengucapkan, 'Alhamdulillah' sedangkan saudaranya atau temannya hendaklah mengucapkan, 'yarhamukallah' (semoga Allah merahmatimu).
Jika saudaranya berkata, “yarhamukallah” maka hendaklah dia berkata, “ yahdikumullah wa yushlih baalakum” (Semoga Allah memberimu petunjuk dan memperbaiki hatimu).” (HR. Bukhari Muslim).
Karena sudah diberi nikmat untuk mengeluarkan virus atau penyakit yang ada dalam tubuh, maka harus mengucapkan hamdalah.
Alhamdulillah
Artinya:
"Segala puji bagi Allah."
- Doa ketika mendengar orang bersin
Ketika mendengar orang bersin dan ia mengucap kalimat hamdalah, masa seorang muslim yang mendengarnya harus membalasnya dengan doa berikut:
Yarhamukallah
Artinya:
"Semoga Allah memberi rahmat kepadamu."
- Membalas doa dari orang lain yang mendengar bersin
Ketika ada orang lain yang menanggapi ucapan hamdalah saat kamu bersin, maka kamu harus kembali mendoakan orang yang menanggapi tersebut dengan bacaan doa berikut ini.
Yahdiikumullah wa yaslihu balakum
Artinya:
"Semoga Allah memberikan petunjuk atas mu dan membaguskan keadaanmu."
Tetapi, jika seseorang bersin lebih dari dua kali, kemungkinan dia sedang sakit. Rasulullah pun mengajarkan doa yang perlu kamu baca ketika ada orang bersin saat sedang sakit. Doa tersebut yakni sebagai berikut.
Syafakallahu wa 'afaka
Artinya,
"Semoga Allah menyembuhkanmu dan menyehatkanmu."
Recommended By Editor
- Perhitungan zakat barang dagangan lengkap beserta syarat dan dalilnya
- Hukum dan adab membangunkan orang tidur sesuai ajaran Rasulullah
- Keutamaan halal bihalal menurut ajaran Islam beserta hukumnya
- Tata cara dan keutamaan iktikaf, baik dikerjakan saat bulan Ramadhan
- Ketentuan zakat fitrah, hukum, jenis zakat, dan siapa berhak menerima