Brilio.net - Bulan Ramadhan mulai memasuki 10 hari terakhirnya. Dalam penghujungnya, bulan suci ini justru memberikan banyak keberkahan kepada umat manusia. Dalam 10 hari terakhir bulan Ramadhan, terdapat beberapa keutamaan yang sayang untuk dilewatkan. Keutamaan ini, semakin memperkuat keistimewaan dari bulan suci. Dalam momen ini memang sebaiknya umat Islam semakin mengencangkan ibadah untuk meraih keberkahanNya.
Dalam proses mengencangkan ibadah kamu bisa melakukan beberapa amalan di 10 hari terakhir Ramadhan. Salah satunya adalah dengan melakukan iktikaf (i'tikaf). Amalan ini merupakan kegiatan berdiam diri di dalam masjid untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Berdasarkan berbagai riwayat hadits, Rasulullah selalu rutin beriktikaf di 10 hari terakhir bulan Ramadhan.
Berdiam diri di dalam masjid bukan berarti kamu nggak melakukan apa-apa. Saat beriktikaf kamu bisa mengisi dengan melakukan beberapa amal ibadah. Iktikaf menjadi ibadah yang baik untuk kamu lakukan dalam 10 hari terakhir ini.
Ibadah ini juga memiliki beberapa keutamaan di dalamnya yang perlu kamu pahami. Hal ini bisa semakin membuat kamu fokus dan maksimal dalam 10 hari terakhir di bulan Ramadhan. Seperti apa saja amalan dan keutamaan dari iktikaf? Berikut ulasan brilio.net pada Jumat (15/5) dari berbagai sumber.
1. Amalan iktikaf.
foto: freepik.com
Menjalankan i'tikaf saat Ramadhan erat kaitannya dengan kemuliaan malam lailatul qadar. Karena malam lailatul qadar juga akan hadir di 10 hari terakhir di bulan Ramadhan. Maka dari itu Muslim dianjurkan untuk menjalankan i'tikaf pada waktu tersebut.
Beritikaf tidak hanya sekadar diam di masjid tak melakukan apa pun. Ada beberapa amalan yang bisa kamu lakukan ketika melaksanakan iktikaf. Sebelum menjalankan itikaf, diharuskan untuk membaca niat i'tikaf. Niat ini untuk membedakan antara itikaf dengan aktivitas mengobrol di masjid semalaman. Berikut niat i'tikaf yang bisa kamu amalkan.
"Nawaitu an i’tikafa fi hadzal masjidi sunnatal lillaahi ta’ala,"
Artinya:
Saya niat berdiam diri di dalam masjid, sunah karena Allah ta’ala.
Iktikaf juga menjadi sunah yang kerap dilaksanakan oleh Rasulullah SAW. Seperti dijelaskan dalam riwayat dari Aisyah RA, Rasulullah Muhammad SAW akan mengencangkan ikat pinggang dan membangunan keluarganya di 10 malam terakhir Ramadan. Rasulullah akan berdiam diri di masjid hingga Ramadan berakhir. Dan berikut amalan iktikaf yang bisa kamu lakukan selama bulan Ramadhan.
a. Sholat.
foto: freepik.com
Seperti dengan tujuannya, iktikaf merupakan ibadah untuk mencari ridho Allah SWT. Maka sholat menjadi salah satu amalan yang sangat dianjurkan untuk dilakukan selama iktikaf. Kamu bisa mendirikan sholat wajib maupun sunah baik secara jamaah maupun sendiri. Sedangkan untuk sholat sunah yang bisa kamu lakukan seperti sholat tarawih, sholat malam, sholat witir, sholat sunnah sebelum sholat subuh, sholat dhuha, sholat sunah rawatib dan lainnya.
b. Membaca Alquran.
foto: freepik.com
Membaca, memahami, dan mengamalkan Alquran menjadi tugas Muslim. Membaca Al Quran juga menjadi salah satu amalan dalam melaksanakan iktikaf. Apalagi kitab suci ini juga akan memberikan syafaat di hari akhir. Rasulullah Saw. bersabda, “Bacalah oleh kalian Alquran. Karena sesungguhnya Alquran itu akan datang menghampiri kalian di hari kiamat sebagai syafaat.” (HR Muslim).
c. Dzikir dan doa.
foto: freepik.com
Selain membaca Alquran kamu juga bisa sekaligus berdzikir sebagai salah satu amalan iktikaf. Berdzikir seperti bertasbih, bertahmid dan tahlil, istighfar, bisa kamu lafalkan ketika berdiam diri di masjid. Semua bentuk dzikir sangat dianjurkan untuk dibaca pada saat i’tikaf. Namun lebih diutamakan dzikir yang lafaznya dari Alquran atau diriwayatkan dari sunnah Rasulullah SAW secara shahih.
d. Membaca shalawat.
foto: freepik.com
Bershalawat menjadi salah satu sebab turunnya rahmat Allah tak terkecuali saat bulan Ramadan. Rasulullah Saw. bersabda,
“Siapa saja yang bershalawat kepadaku sekali, maka Allah memberinya rahmat sepuluh.” (HR Muslim)
Berikut beberapa contoh shalawat yang bisa kamu lafalkan.
"Wa shallallhu ‘al sayyidin Muhammadin wa ‘al lih wa shahbih wa sallama."
"Allhumma shalli wa sallim wa brik ‘al sayyidin Muhammadin wa ‘al lih wa shahbih."
2. Keutamaan Iktikaf.
foto: freepik.com
Iktikaf bisa dilakukan kapan saja. Namun Rasulullah SAW mengajak umatnya agar menjalankan iktikaf pada 10 hari terakhir di bulan Ramadhan. Nabi Muhammad SAW melakukan i’tikaf di 10 malam terakhir Ramadan dengan bertadarus membaca Alquran dan merenung sambil berdoa.
Bahkan dari Ubay bin Ka’ab dan A’isyah menjelaskan, Rasulullah SAW beri’tikaf pada sepuluh hari terakhir di bulan Ramadhan, hingga Allah menjemputnya (wafat). Salah satu doa malam lailatul qadar yang juga sering dibaca oleh Nabi Muhammad SAW adalah:
"Rabbana atina fiddunya hasanah, wa fil akhirati hasanah wa qina ‘adzabannar."
Yang artinya:
Wahai Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami kebajikan di dunia dan kebajikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa api neraka.
Selain bisa mendapat kesempatan untuk mendapatkan keberkahan malam lailatul qadar, keutamaan lain iktikaf seperti orang yang dua kali haji dan dua kali umroh. Dalam hadits Baihaqi diriwayatkan, "Rasulullah bersabda, "Barang siapa itikaf 10 hari di dalam bulan Ramadan maka (dapat pahala) seperti orang yg dua kali haji dan dua kali umroh.
Keutamaan lainnya adalah muslim yang menjalankan iktikaf juga dapat digugurkan dosa-dosanya. Dalam hadits Ibnu Majah diriwayatkan, "Dari Ibnu Abbas bahwa Rasulullah menjelaskan berkaitan dengan orang yang beritikaf: "Ia berdiam diri dari dosa-dosa dan dialirkan baginya kebaikan seperti orang yang melakukan semua kebaikan."